Rabu, 28 November 2007

Mari Dukung

Mahalnya Menjadi Kepala Pemerintahan

Beberapa hari yang lalu salahsaatu media terkemuka di Jakarta menurunkan berita tentang beberapa syarat calon perseorangan atau lebih trennya Independent yang menurut penulis agak tidak masuk akal yaitu dimana para bapak-bapak dan Ibu-Ibu yang mengaku anggota dewan rakya tetapi kenyataan keseringan bolos dengan dalil melihat rakyatnya padahal tidak ada sama sekali berupaya memperberat syarat dari calon perseorangan yang ingin maju dalam pemilihan kepala daerah-Pilkada disetiap jenjang.

Adanya pemberatan syarat bagi perseorangan terlihat dari isi perubahan UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang disetujui dalam koridor Rapat Paripurna DPR selasa (13/11) lalu.Menurut Wakil Ketua Badan Legislasi DPR Ferry Mursyidan Baldan,mengatakan syarat dukungan calon perseorangan itu 3-15 persen sesuai dengan tingkatan penduduk,sedangkan besarnya dana atau mereka sebut uang jaminan Rp.200 Juta – Rp.1,4 Miliar untuk calon gubernur dan Rp.50 juta – Rp.350 juta untuk calon Bupati atau walikota.dimana ketentuan itu apabila peroleha suara dari calon perseoragan kurang dari 25 persen dari syarat ketentuan maka uang jaminan otomatis hangus dan masuk ke dalam kas daerah.

Bagan Syarat Dukugan Calon Perseorangan

Calon Gubernur

Penduduk Dukungan Uang Jaminan (Rp)

S/d 1 juta 15 % 200 Juta

1-3 Juta 13 % 400 Juta

3-5 Juta 11 % 600 Juta

5-7 Juta 9 % 800 Juta

7-9 Juta 7 % 1 Milliar

9-12 Juta 5 % 1,2 Milliar

> 12 Juta 3 % 1,4 Milliar

Calon Bupati / Walikota

Penduduk Dukungan Uang Jaminan (Rp)

S/d 100.000 15 % 50 Juta

100.000-200.000 13 % 100 Juta

200.000-300.000 11% 150 Juta

300.000-400.000 9% 200 Juta

400.000-500.000 7 % 250 Juta

500.000- 1 Juta 5 % 300 Juta

>1 Juta 3 % 350 Juta

Menurut pandangan penulis,ini sangat tidak masuk akal karena kalau ini sampai ini disahkan dan ditandatangani oleh Presiden berarti hanya orang-orang kaya,tersangka korupsi yang tidak disentuh KPK dan Kejaksaan yang bisa melenggang maju sedangkan tokoh yang ingin maju karena gerah melihat kelakuan para pejabat yang hanya mau menang sendiri tetapi tidak mempunyai uang yang diminta oleh UU itu tadi akhirnya hanya gigit jari sambil gregetan melihat pejabat di daerahnya yang terus menebarkan rayuan gombal tapi hasilnya tidak ada.

Mungkin menurut penulis,draft daftar harga calon perseorangan ini dibuat karena Partai Politik di Indonesia sudah gerah atau sadar kalau rakyat akan lebih memilih dan percaya kepada calon dari kalangan perseorangan ketimbang calon yang dijual oleh partai karena masyarakat sudah bega dengan kelakuan dari partai termasuk orang-orangnya yang hanya mengincar uang negara yang diperoleh dari rakyat ketimbang melayani rakyat dan terbukti kok kenapa sampai Indonesia 62 tahun berkali-kali Pemilu,berkali-kali calon anggota dewan dalam setiap kampanyenya menyuarakan akan mensejahterakan rakyat dengan cara sekolah dan kesehatan gratis tapi fakta di lapangan tetap aja masih miskin,makanya Partai Politik di Negeri ini terutama para anggota dewan yang sedang duduk santai di Senayan mengiyakan saja kalau calon perseorangan harus dikenakan biaya.

Yang menjadi pertanyaan penulis dan mungkin 220 juta rakyat Indonesia yang berada dalam garis kemiskinan,stress akibat kemacetan yang luar biasa di Jakarta adalah,JIKA calon perseorangan ini KALAH,kemudian berdasarkan ketentuan UU uang dari calon perseorangan ini secara otomatis masuk dalam kas daerah,apakah daerah baik Tingkat satu sampai kebawah bisa mempertanggungjawabkan kepada rakyat apa saja yang sudah dilakukan dari uang yang berasal dari calon perseorangan yang kalah ?

Selain penulis yang keberatan dengan isi dari RUU tersebut,seperti peneliti dari LIPI,Syarif Hidayat mengatakan prasyaratan calon perseorangan yang berat itu menunjukkan bahwa elite politik dan Parpol BELUM DEWASA sehingga khawatir akan bertambahnya pesaing dalam Pilkada.

M.Fadjroel Rachman,Ketua Lembaga Pengkajian Demokratis dan Negara Kesejahteraan ( Pedoman Indonesia ) yang penulis kutip dari sebuah surat kabar mengatakan Parpol tetap menganggap calon perseorang sebagai musuh.

Penulis berpesan hendaklah para bapak-bapak dan Ibu-Ibu yang sedang leha-leha di Senayan mbok sadar donk,anda ini sebenarnya sudah tidak dipercaya lagi oleh 220 juta rakyat Indonesia termasuk didalamnya penulis,karena kredibilitas anda yang buruk seperti SERING keluar negeri menggunakan uang rakyat dengan dalil studi banding tetapi kenyatannya performa dan peningkatan kerja anda tidak ada sama sekali alias NOL!!bahkan memberatkan kerja KBRI dari negara yang didatangi anggota dewan dengan ancaman kepada Menlu kalau service dari KBRI kurang memuaskan ,Bahkan yang ada sekarang bertambah banyak yang anggota dewan yang katanya dipilih oleh rakyat membolos dan lebih parah harus ditelepon dulu biar datang hanya untuk mencapai kuorum,ini sangat konyol sekali,pantesan aja negara ini 62 tahun merdeka tapi rakyatnya belum merasa merdeka baik lahir maupun batin.

GOOD BYE OLD PEOPLE GENERATION,WELCOME YOUNG GUN’S GENERATION

Sumpah Pemuda tahun ini sepertinya tidak seperti seremonial tahun-tahun sebelumnya,kenapa begitu ? karena moment Sumpah Pemuda tahun ini mungkin menurut penulis lebih bermakna,karena sebelumnya ada sekelompok orang yang mengaku sebagai orang muda Indonesia mendeklarasikan bahwa sudah saatnya yang muda memimpin negeri ini,dan penulis setuju sekali kenapa ?

Karena sudah saatnya generasi yang mungkin sudah tua-tua atau bahasa maafnya yang sudah tinggal menunggu kontrak hidupnya dicabut oleh sang kuasa untuk lengser keprabon dan memberikan tongkat kebangsaan ini kepada kaum muda,supaya negeri ini bisa lebih baik lagi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa semua pimpinan di negeri ini dikuasai oleh orang-orang yang telah berusia lebih dari 40 tahun seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sekarang berusia 58 tahun,Jusuf Kalla ( 65 ),BJ.Habibie ( 71 ), Megawati Soekarnoputri ( 60 ),Abdurrahman “ Gus Dur “ Wahid ( 67 ), Amien Rais ( 63 ),Akbar Tandjung ( 62 ),Wiranto ( 60 ),Sutiyoso ( 63 ), Sri Sultan Hamengkubowono ( 61 ), dan masih banyak lagi yang segenerasi mereka.

Itu umur mereka di tahun sekarang yaitu 2007,bagaimana dengan dua tahun mendatang tepatnya pada tahun 2009 yang mana Indonesia akan mengadakan pesta demokrasi untuk memilih siapa yang menjadi orang nomor satu di bumi Merah Putih ini,menurut penulis di tahun 2009 mendatang para pemimpin yang penulis sebutkan diatas lha wong mengundurkan diri saja,toch di lihat dari umur pun sudah tidak pantas lagi terutama dari segi kesehatan,betul tidak ?

Kita bisa membanding umur-umur dari para pemimpin dunia yang sadar akan keterbatasannya seperti contoh Perdana Menteri Inggris dari Partai Buruh Tony Blair ketika diangkat sumpah untuk menjadi Perdana Menteri negaranya Queen Elizabeth II berumur 44 tahun itu pada tahun 1997 dan mundur pada umur 54 di tahun 2007,kemudian ada lagi Presiden ke-42 dan termuda di Amerika Serikat,William “ Bill “ Jefferson Clinton menjabat di usia 47 tahun pada tahun 1993 dan mundur pada tahun 2001 dengan usia 55 tahun..

Sebenarnya negara kita pada saat awal-awal kemerdekaan kita sempat dipimpin oleh tokoh-tokoh yang umurnya pun rata-rata masih muda seperti Presiden Ir.Soekarno yang ketika itu berumur 44 tahun,kemudian sang wakil presiden Bung Hatta berumur 43 tahun,dan juga kalau tidak salah penulis kutip dari tulisan bung M.Fadjroel Rachman,Ketua Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Negara kesejahteraan ( Pedoman Indonesia )ada sepuluh perdana menteri di negara ini yang berumur muda antara lain Sutan Sjahrir yang berumur ketika itu dan mungkin politikus paling muda 36 tahun,Amir Sjarifoeddin ( 40 ),Mohammad Hatta ( 46 ),Abdul Halim ( 39 ),Muhammad Natsir ( 42 ), Sukiman Wirjosandjojo ( 53 ),Wilopo ( 44 ),Ali Sastroamidjojo ( 50 ),Burhanuddin Harahap ( 38 ),dan Djuanda Kartawidjaja ( 46 ),sekelompok pemuda ini lebih muda sekali ketimbang tokoh yang ada saat ini yang kemaren berkumpul di Perpustakaan Nasional,Jalan Salemba Raya seperti contoh Taufik Kiemas, First Man dari mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang sekarang berumur 65 tahun ! jelas sekali lebih tua beliau ketimbang tokoh jaman awal kemerdekaan.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah kemana para pemuda saat ini,kenapa yang muncul saat ini adalah tokoh muda tapi umurnya boros ? menurut penulis ada beberapa hal yang membuat para tokoh muda ini enggan keluar dan menunjukkan tajinya yaitu..
yang pertama mungkin adanya pemerkosaan hak-hak dari generasi muda atau young guns generation pada awal orde baru,sehingga hanya orang pilihan dari dinasti orde baru yang boleh memimpin suatu birokrasi,tetapi pada kenyataannya negara ini tampak hancur sampai reformasi oleh gaya kepemimpinan dari para tua-tua kagak tau diri ini,dan mungkin yang membuat generasi muda pada jaman itu hingga sekarang hanya bermain dibelakang layar saja.

Yang kedua adalah,banyaknya praktek feodalisme, egoisme, dan tak tau diri serta tak tau malu dari para tokoh-tokoh yang seharusnya sudah tidak layak memimpin baik dari tingkat partai politik hingga jabatan strategis,masih saja memimpin,sehingga ruang gerak dari kaum muda tidak bisa menunjukkan kepiawaiannya..

Ketiga mungkin menurut penulis adalah ketakuan dari segala aspek yang menghinggapi para kaum muda karena mereka ingin maju tetapi selalu dihalang-halangi oleh kaum tua mungkin dengan alasan mana bisa bocah kencur mimpin negeri ini?

Agenda yang sangat penting bagi para kaum muda adalah pada tahun 2009 yang mana tinggal dua tahun lagi semenjak tahun ini,harus bisa direbut oleh kaum muda di negara ini,paling tidak di tahun itu ada sekitar 5-10 persen kaum muda menguasai tingkatan pimpinan,dan harus bisa Full 100 persen semua kepemimpinan mulai dari tingkat dasar seperti ketua RT hingga Presiden tanpa kecuali dari kalangan muda dan tidak ada satu batang hidung dari kaum muda tapi umurnya boros atau mungkin kaum bau tanah!

Sudah saatnya para kaum muda mulai dari Pelajar,Mahasiswa,tokoh-tokoh untuk bangkit dan kudeta para generasi bau tanah ini,karena kalau penulis kutip dari ungkapan dua tokoh bersaudara yaitu Robert ‘Bobby’ dan Edward ‘ Ted ‘ Kennedy yaitu Kapan ? kalau bukan kita siapa lagi ! mari jadikan Indonesia dipimpin orang-orang muda yang secara umur memang muda,dan pikiran yang anti KKN dan mau perang dengan kaum tua yang tak tau diri !

Derita Pasukan The Power of Putih Abu-abu dan Putih Biru

Tulisan ini bukan maksud untuk menyumpahi anak putih abu-abu dan putih biru terhadap nasib hidup mereka dalam dunia pendidikan dan juga menyombongkan diri penulis maupun para alumni-alumni yang tidak pernah merasakan belajar dalam tekanan nilai yang gila-gilaan yang mungkin bisa berakibat bunuh diri.

Memang beberapa akhir ini kita membaca dan melihat di media,bahwa pemerintah lewat Diknas akan mengeluarkan teknik ujian baru dimana nilainya dari hasil ujian itu bertambah lagi yang tadinya sekitar angka 5 sekarang menjadi 5,25 dan ditambah lagi dengan penambahan 3 mata pelajaran dimasing-masing jurusan,kalau kemarin jika tahu 3 mata pelajaran yang diujian nasionalkan yaitu Bahasa Indonesia,Bahasa Inggris,Matematika kalau di bilang Diknas bertambah 3 mata pelajaran berarti siswa tahun ini harus belajar lebih banyak ketimbang tahun lalu,dimana kalau siswa ini jurusan IPS berarti dia selain harus belajar 3 wajib itu sekarang bertambah yaitu Ekonomi,Geografi dan Sosiologi kalau siswa yang mengambil jurusan IPA ditambah pelajaran yang benar-benar IPA banget yaitu Fisika,Biologi,dan tentunya Kimia.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah,apakah dengan penambahan nilai 5,25 prestasi dan mutu pendidikan di negara ini bisa maju dan disejajarkan dengan negara luar ? menurut penulis tidak, kenapa? Kita bisa lihat bagaimana sistem pendidikan Indonesia yang sudah hancur lebur,dimana kita tidak bisa menutup mata banyak praktek-praktek copy-paste skripsi dikalangan perguruan tinggi,jual-beli nilai bahkan ijazah pun ada dan kadang terang-terangan.

Apakah seperti itu kualitas dari para kaum terpelajar kita,harus bermain melawan hukum dengan dalil kepintaran padahal sebenarnya mereka adalah korban dari kebijakan pemerintah,sudah banyak korban dari kebijakan ini padahal rata-rata otak mereka brilian dan encer,bahkan ada yang membawa Indonesia dipandang dunia pada suatu olimpiade ilmiah dan mendapat beasiswa sekolah disalahsatu PTN terkenal,tetapi kenyataannya dia tidak lulus Ujian akhir,bagaimana pemerintah melihat ini ?

Yang menjadi pertanyaan penulis,dengan kebijakan UN ini adakah anak pejabat mulai dari tingkat lurah hingga mungkin Menteri yang tidak lulus dari UN,paling menurut penulis anak-anak mereka mungkin tidak belajar di negeri ini biar tidak malu kali,kalau belajar disini dan tidak lulus apa kata dunia

Sudahlah,percuma saja membuat kebijakan tiap tahun,menurut penulis kasarnya kalau memang siswa Indonesia-nya bodoh ya sudah apa mau dibilang,ibarat sistem komputer kalau kapasitas otak siswanya cuma pentium 2 yang cukup segitu,jangan juga terus ditambah biar menjadi Centrio Duo,kan konyol seperti itu.

Sekarang yang harus dilihat oleh pemerintah adalah apa yang dimau para pelajar ini,penulis setuju dengan kegiatan para pelajar yang berdemo dengan damai menuntut tiadanya UN ini,karena bagaimanapun yang menjalaninya adalah mereka ,yang bekerja OTAK mereka,BUKAN OTAK Menteri Pendidikan,BUKAN OTAK DIRektorat JENderal Pendidikan dasar dan menengah.kemudian kalau mereka tidak lulus itu berarti Pemerintah yang gagal dalam menerapkan soal dan sosialisasi soal kepada para siswa,bukannya siswa yang dipersalahkan.

Ingat ! sekarang banyak sekolah-sekolah yang menganut sistem internasional yang mana siswa dari sekolah itu tidak menjalani sistem pendidikan Indonesia termasuk Ujian Nasional melainkan ujian yang sudah diakui oleh dunia pendidikan Intenasionl,kalau sudah seperti ini,bayangan penulis makin banyak anak Indonesia yang masuk ke sekolah jenis ini walaupun mahal daripada susah capai-capai orangtua gali lubang tutup lubang untuk membiayai sekolah anaknya tetapi kenyataannya tidak lulus,apakah seperti ini kalau iya berarti selamat datang sekolah internasiona..dan turut berduka cita sekolah Indonesia!!!

Dalam hal ini juga pemerintah HARUS BERTANGGUNG JAWAB kalau ada siswa yang BUNUH DIRI karena dia tidak lulus Ujian,karena yang membuat soalnya adalah dari PUSAT bukan gurunya.

Gerakan Anti Wajib Militer

Tulisan ini bukan maksud untuk mengkompori masyarakat untuk tidak ikut wajib militer yang sekarang sedang digodok Undang-Undang Komponen Cadangan oleh DPR dan Kementerian Pertahanan,dimana didalam draf tersebut terdapat pasal yang mengatakan bahwa warga yang telah berusia 18 tahun dan berbagai lapisan kerja seperti PNS dan karyawan untuk ikut menjadi bagian dari komponen cadangan alias wajib militer dan juga aset-aset dari BUMN,BUMD dan swasta jika negara memerlukan dengan segera agar segera menyerahkan kepada negara untuk digunakan.

Kalau kita melihat apa dasar negara membuat UU ini,sehingga penulis secara spontan membuat semacam pertanyaan yaitu,kalau memang ini ada dan terlaksana buat apa dan kerja apa TNI yang ada saat ini,bukannya tugas TNI-POLRI adalah menjaga dan menyelamatkan Indonesia dari segala kemungkinan yang ada seperti perang ? itu menurut penulis berarti TNI selama ini tidak becus dan kurang personel dalam menjaga bumi MerahPutih kita ini,sehingga warga sipil harus dipanggil ke barak dan dipersiapkan segalanya untuk menghadapi musuh jika terjadi perang,tetapi apakah sipil siap dengan program yang dibuat militer memangnya Indonesia sedang ingin berperang sehingga membutuhkan banyak personel ?

Bolehkah penulis sebagai bagian dari 220 Juta jiwa rakyat Indonesia MENOLAK menjadi bagian dari Komponen Cadangan alias wamil atau kata lain bela negara ? secara keseluruhan bisa dikatakan BOLEH kalau dilihat dari kacamata HAM dan itu sudah ada terealisasinya,seperti menolak wamil adalah suatu satu bagian dari kebebasan yang kudu harus dilindungi,karena tercantum dalam Pasal 18 Konvensi Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik ( Kebebasan berpikir,berkeyakinan,dan beragama ).

Sejarahnya untuk pertama kalinya,Resolusi 46 Komisi HAM PBB tahun 1987 menyatakan PENOLAKAN wamil sebagai bagian praktik yang beralasan dari kebebasan berpikir,berkenyakinan dan beragama dimana keyakinan yang melarang mengangkat senjata.Jerman dan Denmark adalah dua negara pertama yang menolak wamil dengan alasan keagamaan,keyakinan dan politik.

Menurut catatan penulis adalah beberapa negara yang menolak wamil walaupun negara itu memiliki UU Wamil seperti negaranya Lionel Messi dimana punya UU yang bernama The Mandatory Military Service,tetapi UU ini tidak diwajibkan lagi sejak tahun 2004 dengan alasan kekurangan dana,serta adanya pengalaman dari Perang Falkland atau dikenal dengan Malvinas pada tahun 1982,serta adanya tragedi pembunuhan Omar Carrasco di Mabes Tentara Argentina pada tahun 1994.

Ada lagi negara Kangguru-Australia pada tahun 1972 masa pemerintah Whitlam menghapuskan program Wamil di negara itu walaupun pernah diterapkan pada jaman perang Korea dan Vietnam,kemudian Pemerintah Kerajaan Belgia pada tahun 1994 membatalkan program wamil,lalu negara yang dulunya sering terjadi konflik,Bosnia-Herzegovina mencabut program wamil pada awal tahun 2006.

Pada akhir tahun 2004 Pemerintah Czech melalui Kementerian Pertahanannya menghapus program wamil.Hongaria pun telah menghapus program wamil pada tahun 2004,bahkan negara ini telah membangun tentara profesional.bahkan negara yang terkenal dengan artis Amita Bachan,India tidak memiliki program wamil sejak nangkring-nya Inggris serta sejak kemerdekaannya ditahun 1947,negara ini memiliki banyak sekali tentara bahkan terbesar kedua didunia ini,tetapi besarnya itu lebih kepada kerelaan bukan kewajiban.

Sudah banyak negara didunia ini yang tidak lagi membuat dan mewajibkan wamil bahkan sampai mengancam dengan hukuman pidana kepada rakyatnya.PBB pun sebagai organisasi perdamaian pun pernah membuat semacam resolusi,yaitu Resolusi nomor 88 yang dibuat oleh Komisi HAM PBB pada tahun 1998 dimana isinya mendesak tiap negara untuk mengambil langkah yang diperlukan agar penolakan wamil-conscientious objectors tak dikenal sanksi pidana,salahsatu isinya adalah keberatan bagi yang sudah wamil pun harus di izinkan (tanpa pemidanaan ),serta melindungi para penolak sebagai pengungsi.

Sekarang apakah kita mau ikut menjadi wamil sebagai panggilan untuk menjaga negara ini dari kehancuran,tetapi disatu sisi kita pun menolak dengan alasan TNI kita sudah maju dan bisa kok menjaga negara ini,pilihan sekarang ada ditangan anda,dan kepada pemerintah mbok urusin saja bagaimana para prajurit pangkat rendah ini bisa sejahterah lahir batin jangan Cuma pangkat Kapten hingga Jenderal yang gaji dan sejahteranya yang diurusin,terus sadar bagaimana peralatan ini harus diganti dan intinya reformasi total TNI JANGAN CUMA bisa bilang DANA TIDAK ADA tapi ga ada usaha ,jangan sipil terus yang dikorbankan,sipil sudah cukup menderita lahir batin demi negara ini seperti membelikan pakaian tentara dan kebutuhannya dari pajak yang diberikan sipil,masak sipil juga harus masuk ke barak,kalau begitu bubarkan saja TNI ganti dengan sipil kalau memang sipil yang bisa jaga negara ini dengan aman seperti negara Swiss,bagaimana menurutmu Menhan,Panglima TNI ?

Tanpa APBD,Klub-klub akan mundur tahun 2008,BAGUS !!!

Judul itu penulis kutip dari sebuah harian olahraga,dimana terdapat berita yang mungkin menurut penulis sudah basi yaitu tentang klub yang selalu mengadahkan tangannya ke anggota dewan untuk biaya klub bola di Indonesia berniat mundur karena menurut ketentuan yang dilansir Menteri Dalam Negeri bahwa APBD tidak boleh lagi pembiayaan olahraga khususny klub sepakbola secara penuh.

Kita tahu bahwa semua klub yang ada di nagari ini dibiayai oleh Anggran Dasar Pembangunan Daerah a.k.a APBD,sebenarnya fungsi dari APBD itu apa sich ? APBD adalah anggaran yang setiap tahun dibuat oleh pemerintah daerah untuk diajukan kepada anggota dewan,fungsinya adalah untuk meningkatkan kinerja dan perbaikan sarana infrastruktur yang ada didaerah itu,mulai dari perbaikan jalan,sekolah,pembiayaan gaji PNS dan semuanya yang ada didaerah itu.

Tetapi kenapa juga anggaran itu lebih besar masuk ke dalam klub sepakbola ketimbang mensejahterahkan rakyatnya ? bahkan beberapa hari yang lalu di Bolaang Mongondow sempat terjadi kericuhan ketika mahasiswa dari daerah Bolaang Mongondow meminta Gubernur Sulut membatalkan anggaran yang diminta Pemda Bolaang Mongondow karena kalau dilihat memang agak tidak masuk akal,karena anggaran untuk klub Persibom Bolaang Mongondow lebih besar persentasenya ketimbang anggaran untuk kesehatan dan pendidikan.sangat konyol sekali !

Sebenarnya ada beberapa langkah yang bisa menekan bahkan tidak menggunakan APBD yaitu dengan cara menerapkan tiket terusan selama satu musim,mencontoh sistem tiket yang berlaku di kompetisi liga Eropa,tetapi harus dilihat mampukah kapasitas stadion dengan jumlah penonton karena penulis sering melihat banyaknya penonton yang menjebol dan duduk dibelakang garis putih lapangan yang jelas-jelas dilarang oleh FIFA dalam partai Big-match.

PSSI terutama BLI selaku otoritas sepakbola paling tinggi dinegeri ini memberikan kebebasan kepada klub untuk mencari sponsor secara terang-terangan dan transparan,karena selama ini penulis melihat banyak klub susah mencari sponsor,karena ada monosponsor yang dibuat PSSI akibat dari monosponsor itu mengharuskan klub memasang brand logo di jersey mereka,sehingga seperti inilah yang membuat klub susah mencari sponsor.seharusnya PSSI hanya mencari sponsor untuk kebutuhan Timnas mulai dari senior hingga usia dini termasuk didalamnya Timnas Futsal dan wanita.

Selain itu dalam hal management kiranya para ketum dan manajer klub APBD mencontoh sistem management yang dikelola oleh klub-klub yang bermain dalam Indonesia Basketball Leagues ( IBL ) kenapa mereka bisa sukses menggelar kompetisi dan klub-klub mampu mempersilahkan brand untuk menjadi bagian dari klub itu tanpa mengadahkan klub APBD,padahal dalam isi APBD ada keharusan dana untuk olahraga dapat dipakai tetapi kenapa hanya sepakbola yang menyedot banyak dana sementara basket dan olahraga lainnya tidak ada yang meminta atau memang sudah habis dananya untuk klub ?

Sudah saatnya klub mandiri tanpa tergantung dari APBD karena bagaimanapun rakyat sekarang tambah miskin dan bisa maju hanya lewat APBD,kalau APBD saja masih dimakan oleh klub,makin miskinlah rakyat Indonesia,dan kepada para ketum dan pengurus dari klub APBD untuk siap-siap didatangi KPK ketika anda lengser dan siap-siap juga pindahan ke Hotel Prodeo untuk tidur yang selama ini anda tidak pikirkan sebelumnya terhadap apa yang yang anda lakukan atas nama klub.anda mau seperti nasib Ketum kita ? monggo


SELAMAT DATANG DI DAERAH KEBANJIRAN ITULAH ( DKI ) JAKARTA

Bulan Oktober,November,Desember adalah bulan-bulan dimana siklus hujan meningkat terus – menerus dan tidak menutup kemungkinan datangnya banjir,dan itu sedang dialami oleh Daerah Khusus Ibukota ( DKI ) Jakarta,dimana saat ini hanya dalam hitungan jam saja di beberapa daerah sudah kedatangan air yang jumlah berkubik-kubik yang katanya kiriman dari Bogor,bahkan daerah yang sebelum-sebelum tidak terradar akan terkena banjir tahun ini mungkin sampai tahun keberapa malah kena bahkan lebih berat kapasitas banjirnya.

Sebenarnya apa yang menyebabkan DKI selalu kedatangan dari yang namanya banjir ada beberapa faktor seperti,masih tidak sadarnya rasa kepedulian masyarakat yang ada disekitar bantaran kali atau yang sedang lewat tetap dan keukeuh membuang sampah ke sungai,kemudian tidak adanya lagi daerah yang seharusnya menjadi bantalan resapan air bagi DKI kini berubah menjadi bangunan beton dan mewah,dan mungkin sering terlambatnya kerja para aparat DKI jika sudah banjir datang.

Tentang program Bantaran Kanal Timur ( BKT ) yang dari jaman Gubernur Suryadi hingga terakhir kemarin Bang Yos dan saat ini Bang Fauzi yang seperti masih tiarap saja,padahal dari para pemimpin ini katanya program BKT ini paling tidak bisa menampung banjir tetapi kenyataannya tahun lalu kubangan BKT ini melebihi batasnya.

Saran penulis sich,sebenarnya simple aja yang pertama yaitu segera menata dan mengembalikan kembali tata kota ke semula,seperti daerah yang seharusnya menjadi lahan untuk resapan dan penampungan air atau banjir bukan untuk lahan komersil,kemudian jika ingin membangun untuk keperluan komersil atau sosial kiranya dinas tata kota harus bisa seleksi dengan ketat terutama dalam hal amdal dan adanya lahan untuk resapan air hujan,dan mampu memberikan sanksi tegas kepada pengembang yang tidak memberikan beberapa lahan untuk resapan dan penampungan air hujan.

Dan jika daerah itu untuk program BKT,hingga harga damai yang ditawarkan harus sesuai dengan logika dan akal sehat karena selama ini penulis lihat kenapa proyek BKT selalu terkendala dengan macetnya negosiasi ganti rugi yang lama,karena harga yang diberikan dari pemerintah sangat tidak pantas karena walaupun secara hukum penduduk yang tinggal disana melanggar hukum,paling tidak ada donk kemanusiaannya dan mungkin pikir penulis lagi kenapa bisa macet jangan-jangan ganti rugi yang akan diberikan pemerintah sebenarnya besar tapi banyak tangan yang mengurusnya seperti contoh begini,misalnya tanah itu oleh pemerintah dihargai Rp.3-4 juta tetapi karena banyaknya kepentingan yang mendengar mulai dari calo tanah hingga preman sekitar proyek itu sehingga yang kedengaraan sampai ke pemilik tanah mungkin Cuma Rp.500 ribu,kalau penulis yang tinggal disana juga mana mau uang ganti Cuma Rp.500 ribu hare gene getho loh!!!

Sudah saatnya DKI Jakarta,yang katanya bukan kota metropolitan melainkan kota megapolitan bebas dari banjir bahkan dari kemacetan pun,dengan dimulai dari kita sendiri untuk mengerti akan peran dari sungai dan pintu air,jadi sebenarnya yang diSALAHKAN kenapa macet,banjir ada di jakarta setiap waktu adalah kita sebagai penduduknya BUKAN Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau Pemerintah Pusat INGAT!!

Jadi Untuk sekarang SELAMAT DATANG DI DAERAH KEBANJIRAN ITULAH ( DKI ) JAKARTA….

HARE GENE MASIH AJA TAWURAN

Penulis kaget dan tidak habis pikir ketika melihat tayangan televisi beberapa hari yang lalu dimana terdapat berita tentang kembali (lagi! ) tawuran oleh dua universitas di kawasan salemba-jakarta,pemicunya pun tidak jelas.

Ini sudah yang kesekian kalinya ribut-ribut ini berlangsung,tetapi menurut penulis sebenarnya yang menjadi pemicunya adanya adanya beberapa komunitas etnis yang dulunya bertempat tinggal di samping kampus YAI yang sekarang sudah dibumi hanguskan dan menjadi sengketa dengan salahsatu organisasi mahasiswa keagamaan,sehingga kejadian tawuran ini terus berlanjut.

Lalu kenapa peran Polisi terutama Polisi Resort Jakarta Pusat sebagai pengandil hukum dari dua kampus ini ? ternyata para aparat ini hanya bisa tiarap tanpa mau melihat siapa yang mulai duluan.

Penulis beberapa kali melihat dan mencatat aksi dari kedua kampus ini,dimana polisi hanya tiarap dan melihat kejadian ini dan kalau bereaksi hanya menangkap orang-orang yang menurut mereka,dalam hal penulis hanya melihat sebagai masyarakat yang melihat dan bukan membela dari salahsatu kampus

Ok..pada saat tawuran terakhir sebelum yang baru kemarin tepatnya pada saat menjelang buka puasa,kedua kampus ini sudah terlibat lempar batu bahkan bom molotov,sebagai bukti dari bom molotov itu adalah kantor satpam dari kampus UKI tepatnya dipelataran Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik – FISIPOL terbakar habis dan juga ruangan diatas gedung itu mereka,pada saat itu polisi sudah datang,dan melihat dari
dekat dengan mata dan kepalanya bahwa itu menurut penulis sudah masuk kategori pengrusakkan tetapi kenyataannya didiamkan saja ? ya jelas sajalah mahasiswa UKI marah besar,itu baru satu belum lagi mulai tahun 2001 kalau tidak salah setiap kali tawuran pasti polisi hanya tiarap bahkan yang jadi sasaran ya mahasiswa UKI itu sendiri,yang menjadi pertanyaan apakah Polisi menerima upeti lebih besar dan banyak dari Kampus itu ketimbang UKI ? dan lagi penulis beberapa kali melihat dipelataran parkir kampus YAI kok banyak sekali tameng-tameng baik dari plastik hingga bambu yang biasa digunakan para aparat terutama brimob bahkan ada tameng yang bertuliskan PHH yang mana pasukan ini bukannya sudah dibubarkan setelah reformasi? Dan juga terbukti pada tayangan kemarin itu,ada mahasiswa YAI-karena kameraman dari stasiun televisi itu menyorot dari arah dekat pintu keluar RSCM dan UI yang terang-terangan menggunakan helm polisi seperti helm pendekar samurai dari jepang dan tertera tulisan polisi dan warna helm itu seperti warna dari warna kebesaran brimob,sekarang apakah polisi terutama Bapak Kepala Polisi Resort Jakarta Pusat serta Kepala Satuan Pengamanan serta Rektor YAI menjelaskan kepada warga sekitar Jl.Diponegoro serta warga pengguna Jl.Diponegoro-Salemba kenapa tameng-tameng Polisi dan PHH serta helm yang digunakan oleh mahasiswa itu bisa berada di pelataran kampus,yang jelas-jelas itu perangkat aparat?

Penulis juga kesal dengan pemberitaan yang ada di media terutama stasiun televisi yang selalu menyorot dan menulis berita yang tidak seimbang,sekali lagi tulisan dan penulis membela dari kampus UKI sekali lagi BUKAN membela,tetapi kebanyakan media menulis bahwa yang memulai tawuran ini adalah UKI padahal kalau anda mengetem dari awal anda bisa lihat siapa duluan yang mulai?serta kalau bisa dalam mengambil gambar tuch tolong berimbang donk,jangan hanya satu dari kawasan depat RSCM yang bersebelahan dengan UI tapi coba dari arah Megaria,paling tidak kalau anda sebagai jurnalis peka,hasil anda kan bisa sebagai bukti dari penyidikan kalau POLRES Jakarta Pusat mau melanjutkan ini sebagai tindakan kriminal betul tidak?

Neraka yang bernama Jakarta…

Pada saat lebaran Daerah Khusus Ibukota-DKI Jakarta seperti kehidupan di surgawi nirwana dimana mobil bisa seenaknya lalu lalang dengan kecepatan tinggi tanpa lagi berpeluh keringat serta tanpa harus menahan rem-gas secara bersamaan,dan bebasnya 3 in 1 tapi setelah lebaran apa yang terjadi ?

DKI seperti neraka yang sangat panas sekali hingga ini tulisan dibuat,dimana setiap jalan pasti dipenuhi berpuluh-puluh mobil dari mobil yang mesti ditarik dari peredaran hingga mobil yang baru aja dikeluarin dari kontainer Pelabuhan Priok,belum lagi motor-motor yang tidak jelas.

Adakah yang salah dengan semua kemacetan ini?menurut penulis sich yang salah sebenarnya para pengendara kendaraan pribadi baik mobil dan motor..udah tau jalan jakarta sempit masih aja bawah kendaraan mending kalau satu rumah satu mobil..ini malah amp aa,teteh,kakak.ade masing-masing punya mobil,udah gtu para produsen mobil dan motor yang menawarkan harga yang agak tidak waras dan tidak disesuaikan dengan keadaan jalan di negara ini terutama jakarta

Soal keberadaan sarana Trans Jakarta,sebenarnya sudah cukup memadai karena apa transportasi ini bebas macet (walaupun jalurnya sering di embat ama mobil pribadi dan angkutan umum serta tidak tegasnya Polisi dan Dinas Perhubungan untuk menilang tetapi malah menerima “tips”dari para sopir ) walaupun dilain pihak banyak yang mengatakan bahwa project ini buang2 duit ? kata siapa

kalau dilihat lagi banyak lagi keuntungannya selain bebas macet,pake ac walaupun jumlah armadanya masih terbatas paling tidak jalurnya beda dengan kendaraan lain..alasan trans ini di buat kn untuk mengurangi populasi mobil dan juga polusi akibat gas yang keluar dari knalpot mobil dan motor (ingat donk Global Warming!)

yang penulis ga setuju,ketika di suatu acara pemilihan berita disalahsatu televisi berita,yang mengatakan bahwa project busway ini dihentikan saja karena menambah macet,hey menurut penulis berarti sia2 donk jalur yang ada saat ini kemudian di bongkar,trus kalau di bongkar apa bisa lancar jalan-jalan di jakarta dari kemacetan ? ga mungkin kalee..

Saran penulis sich kepada Bang Fauzi ama Mas Pri yaitu..berlakukan sistem yang pernah bang Yos usulkan yaitu berlakukan sistem ganjil dan genap baik Plat nomor polisi kendaraan mobil maupun motor kecuali angkutan umum,karena mungkin inilah yang bisa untuk setidaknya mengurangi sedikit kemacetan di jakarta baik dari pagi maupun disore hari,serta menaikkan pajak kendaraan yang keluaran terbaru dan menurunkan pajak kendaraan yang usianya lebih dari dua tahun baik mobil dan motor,kalau seperti ini,penulis yakin semua penduduk jakarta maupun pinggiran akan berpikir berkali-kali untuk membeli bahkan mengganti mobil yang lebih baru.

Selain itu juga saran prasarana seperti angkutan umum yang ramah lingkungan juga harus diperhatikan oleh pemprov DKI,karena selama ini banyak angkutan umum yang sudah tidak layak lagi digunakan seperti asap yang dikeluarkan sangat memprihatikan kondisinya,kalau yang seperti ini seharusnya dalam pengurusan peremajaan angkutan paling tidak pajaknya murah,selain itu juga kondisi jalanan yang penulis jumpai banyak yang tidak terawat seperti banyaknya kubangan mandi kerbau dan kudanil di setiap jalan,tetapi kalau diperbaiki hanya perbaiki seingatnya doank tanpa permanet,paling banter cuma bertahan 3-6 bulan saja selebihnya balik maning kayak tempat mandinya kudanil,badak,kerbau mungkin gajah kali ye….

mungkin itu saja pendapat dari penulis tentang jakarta yang kata orang semakin lama jakarta kayak jakarta tapi kalau menurut penulis jakarta yang jakarta kota dengan segudang cerita baik manis,pahit dan sebagainya..tapi penulis tetap cinta jakarta,karena I luv Jakarta

Keputusan Yang Aneh

Penulis sempat kaget dengan pemberitaan yang disampaikan oleh seorang penyiar disalahsatu stasiun televisi dimana,pengemplang illegal logging dari Sumatera Utara divonis bebas oleh Pengadilan Negeri-PN Medan-Sumatera Utara dengan hakim Ketua Anwar Byrin dengan anggotanya Hakim Robinson Tarigan,Dolma Sinaga,Jarasmen Purba dan Ahmad Sena,serta hanya membayar ganti rugi yang menurut penulis tidak pantas dihargai sekian milyar atau trilyun rupiah untuk menganti kerugian yang telah dibuat sang pengemplang ilegal logging ini.

Apakah sudah tidak ada lagi di bumi merah putih ini keadilan bagi rakyat,dimana orang yang jelas-jelas telah “memperkosa”isi perut dari negara ini dengan asal-asalan,malah dibebaskan serta diganjar dengan sekian trilyun rupiah yang kemudian dimasukkan ke kas negara.

Apa yang ada di OTAK hakim yang mimpin perkara ini,yang secara jelas dan ada bukti kerusakan dari “PEMERKOSAAN ” ini dilapangan malah dibebaskan,apakah ada hubungan sodara dengan si ” Pemerkosa” ini atau ada utang budi pada suatu kejadian ?

Penulis sependapat dengan kawan-kawan di Wahana Lingkungan Hidup-Walhi yang akan melaporkan para hakim ini ke komisi Yudisial,dan kalau perlu Pak Jaksa Agung pun menyelidiki kasus ini dan diberikan sanksi tegas karena bagaimanapun setahu penulis Hakim itu adalah wakil dari Tuhan,paling tidak tahu yang namanya nurani,masak iya hutan di Sumatera sudah habis dan sering menimbulkan banjir yang dilakukan oleh orang ini masih dibebaskan juga…atau jangan-jangan rumah dari para hakim yang membebaskan tersangka adalah rumah yang anti banjir dan letaknya di atas bukit jadi dia akan tertawa jika melihat ke bawah banyak rumah yang hanyut akibat ilegal logging kali ye…

Dasar aneh dan tidak punya nurani…..

Etika Makan

Jika anda diundang ke sebuah jamuan formal, makan malam bersama pejabat misalnya, anda harus menyiapkan diri anda agar tidak kaku atau grogi. Tidak ada salahnya anda mulai belajar etika di meja makan. Banyak orang yang tak menghiraukan etika dan sopan santun di meja makan, padahal jangan salah, banyak kontrak bisnis sukses berawal dari meja makan.

Jika anda mampu menunjukkan sopan santun di meja makan, sebenarnya secara tidak langsung anda menunjukkan intelektualitas anda.

Sekarang mari mengandaikan anda diundang di sebuah restoran terkenal dengan meja makan yang sudah di setting sedemikian rupa.

Ini yang harus anda lakukan :

Pertama

Bila pelayan tidak memberikan anda duduk, Duduk dan tariklah bangku dengan dua tangan.

Kedua

Bukalah serbet atau napkin dengan wajar taruh di pangkuan anda

Ketiga

Jika anda sudah siap memesan menu, lihat daftar menu dengan wajar, jangan terlalu lama. Segera menunjuk menu yang anda pilih. Setelah itu biasanya pelayan mempersilakan anda mencicipi menu pembuka atau Appetizer.

Nah biasanya jamuan formal terdiri dari beberapa menu

Hidangan Pembuka (Appetizer)

Sebelum hidangan pembuka disajikan biasanya diatas meja disediakan roti sebagai panganan, anda bisa makan roti ini dengan tangan. Hidangan pembuka biasanya juga terdiri dari dua macam, Hot Appetizer dan Cold Appetizer. Hot Appetizer biasanya Sup. Aduklah sup itu perlahan, jangan dipangku ditangan anda, biarkan tetap diatas meja. Jangan sekali-kali meniup sup. Gunakan sendok sup yang sudah disediakan, biasanya lebih kecil. Kalau Cold Appetizer bisa berupa salad, ambil garpu di tangan kiri dan pisau di tangan kanan, sekali lagi pilihlah alat makan yang disediakan, biasanya lebih kecil dari alat makan hidangan utama. Janagn ragu-ragu mengelap mulut anda bila ada sisa makanan disana. Jangan mengelap dengan satu tangan.

Hidangan Utama (Main Course)

Nah hidangan utama sudah tiba, jangan salah kalau anda sedang diundang jamuan makan ala internasional, umumnya ada dua cara menyantap hidangan utama. Hidangan utama sering berupa daging, steik atau sea food. Bila menggunakan ala Amerika biasanya daging dipotong lebih dahulu baru disantap menggunakan sendok dengan tangan kanan. Cara Eropa lain lagi, biasanya langsung dipotong dengan pisau di tangan kanan lalau memakan dengan garpu di tangan kiri.
Hidangan Penutup (Dessert)

Puas menyantap hidangan utama, saatnya anda menikmati hidangan penutup. Hidangan penutup umumnya berupa makanan atau minuman dingin, seperti cocktail, ice cream atau jus. Jangan makan hidangan penutup langsung setelah anda menghabiskan makanan utama. Berilah waktu untuk perut anda. Setelah dirasa cukup dan hidangan penutup sudah siap, amkaan anda bisa menyantapnya. Bila hidangan pentup anda berupa minuman yang ada hiasan diatasnya. Makanlah hiasannya atau sisihakan terlebih dahulu. Baru minum isinya. (Yayat)

Sumber:kabarinews ( http://67.59.159.215/article.cfm?articleID=2276 )

Nurdin Halid,Please dech !!!

Akhirnya kepengurusan PSSI di bawah payung Nurdin Halid-NH boleh dibilang sudah habis karena FIFA sebagai otoritas sepakbola dunia,pada tanggal 28 hingga 30 Oktober kemarin di Zurich-Swiss mengeluarkan rekomendasi bahwa PSSI dibawah NH hasil dari munaslub April 2007 di Makassar tidak diakui dan harus diadakan pemilihan ulang.

Alasan FIFA menolak kepengurusan PSSI sekarang di karenakan dalam artikel FIFA code of Ethics Conduct Regulation,khusus pada artikel 7 dimana ditulis yang intinya adalah bahwa orang yang memiliki catatan kriminal harus segera keluar dari kepengurusan,dan secara langsung artikel ini langsung menancap kepada sosok NH yang terkena sebagai pesakitan dalam kasus distribusi minyak goreng dan harus check-in dan hidup dalam hotel prodeo untuk kesekian kalinya.

Selain itu juga NH secara otomatis juga melanggar Peraturan Pemerintah-PP no.16 tahun 2007 tentang penyelenggaraan Keolahragaan Bab XIII ketentuan lain psl.123 yang berbunyi pada ayat 2 Dalam hal ketua umum induk organisasi cabang olahraga atau induk organisasi olahraga fungsional berhalangan tetap dan/atau menjalani pidana penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap,ketua umum induk organisasi wajib diganti melalui forum tertinggi organisasi sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

Jadi menurut penulis,sudah saatnya NH dan kroni-kroninya yang terpilih dalam munaslub April 2007 di Makassar lalu untuk ridho,iklas mundur secara sukarela tanpa harus menunggu munaslub,karena bagaimanapun ngapain juga rekomendasi FIFA dianggap angin lalu,contohlah Federasi Kuwait yang sehari setelah direkomendasikan FIFA,semua pengurusnya secara sukarela mundur,itu baru di katakan lelaki sejati.

Dan yang menjadi keheranan penulis,kenapa juga Wakil Presiden Turun tangan dan mengatakan bahwa NH akan mundur,kalau ini sampai di dengar ke telinga para pejabat FIFA,bisa-bisa Indonesia nasibnya lebih parah dari Kuwait,tidak bisa ikut semua kompetisi internasional sampai batas yang ditentukan FIFA,padahal sekarang timnas lagi bagus-bagus-nya karena efek dari Piala Asia kemarin.

Soal pengganti NH,menurut penulis kiranya para pengurus klub dan pengda PSSI harus sadar dan mulai menseleksi secara ketat siapa yang bisa membawa Indonesia ini ke pentas dunia 2020 yang salahsatu mimpi dari NH adalah sebagai peserta Piala Dunia 2010,saran penulis sich,kalau bisa tokoh yang dipilih jadi ketum adalah benar-benar murni 100% untuk sepakbola,bukan sampingan dan tidak terlibat dalam kejahatan kemanusiaan ( mengutip istilah dari PBB ) seperti ada tokoh yang cinta mati pada sepakbola sampai dia mendirikan klub sepakbola tetapi kenyataannya dalam dunia lain dia melakukan kejahatan kemanusiaan yaitu perusahaan yang dia pimpin membuat semacam danau hangat terbesar mungkin sedunia akherat,dan warga disana menjadi korban dan sampai detik ini belum ada kejelasan tentang ganti rugi,apakah seperti itu yang akan di pilih oleh kalian wahai para pengda PSSI dan pengurus klub?

Pesan buat NH,please dech mundur aja bung daripada nama Indonesia tidak bisa tercantum dalam kalender internasional mulai dari Piala Asean hingga Piala Dunia,rugi saya sebagai rakyat Indonesia yang mendambakanTimnas Merah Putih Disegani dan meraih banyak gelar juara harus gigit jari melihat Timnas Malaysia,Thailand dan negara lain bisa maen di Kompetisi Internasional,dan hanya bermimpi doank seperti anda jago mimpi tapi realitasnya tidak ada !!!