Sabtu, 23 Februari 2008

Lumpur Lapindo adalah Kejahatan Kemanusiaan BUKAN Fenomena Alam atau Bencana Alam !!!

Jika kita ditanya tentang kota Sidoarjo secara spontan yang ada dalam khayal kita adalah bencana Lumpur yang disudah semakin parah bahkan sudah mencapi puluhan desa tergenang oleh lumpur panas ini.

Ya benar…hampir memasuki usianya yang ke dua,lumpur lapindo ini bukannya semakin menyusut dan menghilang malah sebaliknya makin melebarkan sayapnya bahkan beberapa hari yang lalu sejumlah tanggul penahan lumpur ini jebol dan menggenangi desa siring yang nota bene tidak termasuk dalam peta bencana tapi nyatanya…

Sudah berpuluh – puluh akademisi baik dari luar hingga dalam negeri baik yang populer namanya hingga yang kurang terkenal mencoba mengadakan riset dan berandai – andai dengan riset mereka ini lumpur ini bisa berhenti TERNYATA tidak membuahkan hasil,mulai dari peninggian tanggul sampai memasukkan bola – bola beton mulai dari ukuran kecil hingga sangat besar sekali.

Kenapa ini bisa terjadi..sebenarnya awalnya adanya sebuah perusahaan tambang yang bernama PT.Lapindo Brantas,sebuah perusahaan tambang yang dimiliki oleh sebuah dinasti pengusaha berbagai bidang yang bernaung dalam bendera kebesaran Bakrie dan perusahaan ini dipimpin salahsatu anggota dari dinasti ini yang juga fanatik akan sepakbola bahkan sering keluar masuk sebuah gedung di Jalan Pintu IX Komplek Stadion Gelora Bung Karno – GBK - Senayan baik sebagai pengurus maupun simpatisan pendanaan yaitu NDB ingin mengekloitasi minyak yang ada di kota Sidoarjo tetapi entah kenapa yang keluar adalah lumpur yang sangat banyak dan sempat ditutup tapi tetap saja keluar dan yang terjadi ya…seperti saat ini.

Setelah semua peristiwa ini ada tarik ulur dan penuh trik serta kebohongan publik kepada rakyat Sidoarjo yang menjadi korban dan pemerintah akhirnya ikut campur padahal BUKAN !! urusan mereka dalam hal ganti rugi..maka ada semacam pertanyaan dan mungkin ini sampai dibawa ke dalam forum DPR.

Pertanyaannya adalah Benarkah Lumpur Lapindo ini masuk kategori Bencana Alam serta Fenomena Alam atau Bukan keduanya ?

Menurut analisa penulis sebagai orang awam yang tidak menahu akan ilmu geologi dan pertambangan maaf kalau salah , kesimpulan apa yang terjadi dengan Lumpur Sidoarjo ini adalah MURNI 100 % KECELAKAAN yang dilakukan para pekerja dari PT.Lapindo Brantas atau pihak yang diutus PT.Lapindo untuk mengeksekusinya BUKAN fenomena alam atau bencana alam seperti yang diutarakan oleh tim yang dibuat oleh parlement dan pemerintah.

Tetapi ada sebuah analisis yang ditulis oleh salah satu pemerhati hukum yang penulis baca di salahsatu harian nasional ibukota yang mengatakan bahwa berdasarkan hasil dari Geological Society of America menegaskan, luapan lumpur di SEBABKAN KESALAHAN MANUSIA !! ( man made ) dan mengesampingkan ( discounted ) efek gempa bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terjadi dua hari sebelum lumpur tersebut meluap.

Kalau murni kecelakaan,itu berarti segala kerugian dan biaya penggantian kepada korban harus dibayarkan oleh PT.Lapindo Brantas selaku perusahaan yang mengerjakan proyek itu tetapi kenapa pemerintah ikut campur ya dalam kasus ganti rugi ini sampai harus mengeluarkan Peraturan Presiden No.14 / 2007 tentang Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo yang menurut penulis CACAT HUKUM karena kenapa cacat hukum.. pertama , masyarakat yang menjadi korban serta mengalami kerugian material dan inmaterial sangat besar , tak ada klausul pemberian ganti rugi kepada korban yang ada hanya mengatur transaksi jual beli tanah serta bangunan milik korban dengan syarat di bayar dengan cicilan. Kedua, Perpes No.14 / 2007 ini membatasi transaksi jual beli tanah hanya kepada daerah yang masuk dalam peta area yang kena tertanggal 22 Maret 2007 padahal kita tahu semua bahawa luberan lumpur ini makin hari makin luas dan tidak bisa diprediksi , maka agak janggal sekali pembayaran oleh Lapindo inc hanya dibatasi dengan peta penampak,seharusnya menurut penulis Perpres ini harus mencakup semua wilayah kalau perlu setiap sudut kota sidoarjo harus masuk dalam peta penggantian karena ya itu tadi siapa yang bisa prediksi kalau lumpur ini hanya satu – dua bulan tidak menyebar luas ? …bukannya salahsatu dari anggota dinasti yang juga menjabat yang job desknya mengurusi kesejahteraan rakyat Indonesia ini menurut riset sebuah majalah cukup disegani didunia adalah Numero Uno ORANG PALING KAYA di Indonesia dengan asset sebesar 5,4 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 50,2 triliun,bahkan mengalahkan sang Wapres yang juga saudagar ini berada dalam posisi urutan 31 orang terkaya di Indonesia.mosok ga bisa bayar ganti rugi warga Sidoarjo kan nilai rumah warga itu kan ga sampai anda melarat dan hidup dikolong jembatan tol atau pinggir kali ciliwung kan bung !

Seharusnya pemerintah dalam hal ini TIDAK PERLU ! turun tangan dalam penyelesaian ganti rugi walaupun disana ada aset negara seperti Tol, rel Kereta api dan sebagainya cukup dengan mengawasinya saja dan bahkan membantu masyarakat Sidoarjo yang ingin mengajukan tuntutan atau Class Action kepada PT.Lapindo Brantas mulai dari Pengadilan Tinggi hingga MA bahkan PTUN sekali pun kalau perlu , jangan seperti sekarang pemerintah turun tangan menangani ini yang jelas – jelas bukan pemerintah yang melakukannya,sehingga terkesan bahwa pemerintah TUNDUK !! kepada orang – orang yang mempunyai duit dan jabatan bukan memikirkan rakyat yang jelas – jelas mungkin yang memilih anda sebagai Presiden pada pemilu tahun 2004 lalu.dan jangan salah bassis suara Jawa Timur adalah penghasil suara pemilu paling besar dan berpengaruh…seharusnya anda sadar dan intropeksi kedalam diri anda kenapa anda bisa duduk nyaman di Istana karena iya itu tadi hampir 65 % suara berasal dari Jawa Timur,selain propinsi lainnya..

Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah benarkah Lumpur Lapindo itu masuk kategori Fenomenal Alam seperti halnya saat ini perubahan cuaca dimana hujan turun secara terus menerus serta banyaknya gelombang pasang di sebagaian wilayah pantai Indonesia ATAU masuk kategori HUMAN ERROR kata lain kelalaian manusia atau lebih rincinya adalah kejahatan kemanusiaan karena dengan adanya kejadian ini banyak warga harus rela melepaskan angan – angan tinggal disana misalnya untuk hari tua,banyak anak – anak yang tidak bisa bersekolah lagi karena lumpur ini..atau semakin banyak jumlah penduduk Jawa Timur terutama di Kota Sidoarjo dan sekitarnya yang mengalami ganguan jiwa mulai dari tingkat awal hingga akut akibat dari kasus ini..

Kalau menurut penulis kejadian lumpur ini masuk kategori HUMAN ERROR seperti halnya yang disimpulkan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia – Komnas HAM karena bagaimanapun yang MEMBUAT hingga seperti ini adalah MANUSIA BUKAN Tuhan ATAU Alam !!

Lantas bagaimana dengan penyidikan yang dilakukan Kepolisian Jawa Timur beserta jajarannya apa sudah mencapai titik temu dan menemukan serta menyeret semua pimpinan termasuk sang anggota dinasti ini ke Hotel Prodeo Polda ? seperti kasus ini menurut penulis ibarat maaf ! hangat – hangat tai kebo dimana awalnya saja dipublikasikan tapi lambat laun seperti sekarang hampir tidak ada beritanya kalaupun ada beritanya hanya dari korban bukan dari penyidikan itu sendiri.

Sudahlah sekarang yang harus dipikirkan oleh semua anggota dewan sampai Presiden bagaimana caranya mengembalikan harta daripada rakyat Sidoarjo yang menjadi korban,tak mudah mengembalikan itu semua karena mereka sudah pasrah bahkan psikologi mereka terganggu karena dampak ini , belum lagi nasib anak – anak usia sekolah yang mungkin sampai sekarang nasib masa depannya suram ini harus diperhatikan oleh semua pejabat termasuk Presiden.

Ada beberapa langkah konkret yang harus ditempuh Pemerintah termasuk didalamnya Parlement serta komisi yang membidangi urusan perminyakkan dan pertambangan dalam kasus ini sesuai dengan pendapat dari seorang ahli hukum lingkungan adalah..Pertama mendesak dan menekan terus pihak PT.Lapindo untuk membayar ganti rugi sebesar – besarnya terhadap korban walaupun tidak bisa menunjukkan bukti harta yang dimiliki,sekarang bagaimana bisa menunjukkan bukti seperti surat rumah kalau rumahnya sudah terendam lumpur,jadi PT.Lapindo jangan coba – coba mencari alasan atau mengelak tidak mau membayar ganti rugi warga kalau tidak disertai dengan seperti menunjukkan surat rumah atau akta jual beli rumah atau tanah..dan TIDAK BOLEH ada se-SEN pun RUPIAH keluar dari kas Negara dalam hal ini APBN untuk MEMBAYAR ganti rugi..penulis sebagai rakyat TIDAK SUDI – ORA SUDI uang yang penulis bayarkan melalui pajak dari segala hal yang penulis miliki untuk membayar GANTI RUGI warga Sidoarjo melalui PT.Lapindo Brantas..

Kedua..Kepolisian dalam hal ini Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Sidoarjo terus mengusut tuntas kalau perlu penyandang dana , pemilik dan pemegang saham dari PT.Lapindo Brantas dipanggil entah itu didalamnya salah satu orang paling kaya di Indonesia atau di akherat..

Ketiga…Pihak Lapindo mulai dari pemegang saham hingga kepala operasional ketika proyek naas itu berlangsung HARUS MENGAKUI , MEMINTA MAAF , MENGGANTI KERUGIAN serta SIAP di PENJARA kepada seluruh warga Sidoarjo mungkin rakyat Indonesia dengan apa yang mereka lakukan melalui media baik cetak , elektronik hingga online karena selama ini dimedia yang berbicara soal kasus ini bukan mereka melainkan pejabat negara yang berkantor di Kementerian Sumber Daya Alam dan Mineral serta anggota DPR bukan mereka ….kalaupun ada hanya sekedar retorika atau iklan propaganda mereka seperti halnya yang dilakukan ketika kasus Buyat…

Apakah klimaks dari Lumpur ini bisa memulihkan psikologi dan mental dari para korban Lumpur untuk bangkit menatap masa depan mereka yang sekarang suram atau mereka lambat laun MATI dalam kegelisahan karena masa depan mereka sudah bisa dilihat dari kondisi mereka saat ini ?….

Back to Basic in Baduy

Imagine a peaceful place, surrounded by verdant atmosphere. Sound of nature the rustle of the wind amidst the bamboo leaves, the chirping of the birds, the faint rush of the river. Baduy village, located in the hills of Kendeng mountain, about 75 kilometers southward from Rangkasbitung, West Java, is the perfect place to people who want to taste a bit of serenity seldom found in big cities. Those with a taste of adventure might find trekking to Baduy village both interesting

and stimulating.

Getting There

1.Rent a car. The car will stop at Ciboleger Village.

2.From Tanah Abang, Central Jakarta, take a train to Merak via Rangkasbitung. It will take about 1.5 hours. From Rangkasbitung, use a public transportation (called ELF by locals) to Ciboleger. The trip will take approximately 2.5 hours. The sight of The Farmer?s Family statues in Ciboleger will greet you, bidding you welcome. Follow the footpaths?on foot, enjoy the natural landscape around you. You'll then pass through Gajeboh Village. Here you can see Baduy women weaving clothes. Proceed by crossing Ciujung River, the widest river in Baduy area. The sight of the bridge made of bamboos tied to one another (no nails are involved!) might deter you from moving onward, but no need to fear! The bridge is strong despite of its crudeness. You'll then enter Cicakal Village. Here you can rest and spend the night. The journey on foot from Ciboleger to Cicakal will take about 2 hours.

3.Alternatively, to enter Inner Baduy Village, you can use Koranji line then pass through Kroya Market. Every week, Baduy people visit this market to exchange their farming goods with whatever they need. From this place they'll move on to Cikapol Village.

Where to Stay

You can stay at traditional homes in Baduy, in Cicakal Village. The houses are built of woven bamboos with ijuk leaves. These houses might last for up to 25 years (in one condition: the roof should be changed once per 5 years). Baduy people don't believe in technology, so don't expect electrical goods here.

Moving Around

You'll be able to explore the lush forest and natural sceneries (for Baduy people never disrupt the nature). You?re welcome to take pictures as long as you haven't entered Baduy Dalam (Inner Baduy) area. People in Outer Baduy are more tolerant with signs of technology.

Dining Guide

There are no restaurants in Baduy, so please bring your own food. Sometimes you can ask the locals to share their meals with you.

Souvenir Tips

Traditional cloths (mostly blue) woven by Baduy women.

Other Things to See or Do

Traditional Baduy homes, Baduy women weaving cloth, Baduy people's activities (it's surprising to know that there are so many things to do without electricity!). Take pictures if you must in Outer Baduy Village, but never in Inner Baduy.


Travel Tips

Make sure that you're fit and strong for this journey. Two-hours walk doesn't seem to be that difficult, but bear in mind that you'll be passing through rugged terrain and a river.

Dress accordingly. Use clothes that will make it easier for you to move, preferably cotton. Bring spare clothes and towels. Use sneakers for comfort.

Bring your own snacks/food/drink, also medicines.

Bring a torchlight to move around at night. Baduy people use damar (oil lamp) which might not be convenient enough for you to use.

Bring an umbrella or a raincoat, in case of rain.

To make the journey easier and more enjoyable, you can try to use travel agents featuring Baduy. For instance, you can contact Trekmate, Mapala UI, Caldera, and other travel agents.

Respect the locals and their customs. For instance, never ever take whatever that does not belong to you in Inner Baduy. Ask your guide or locals for more information regarding what should and should not be done in this area.

Bring spare battery for your cellphone (if you must bring it) and camera.


From : Ministry of Culture and Tourism


Kalau Cari Calon Ketum Yang Benar Donk !!

Penulis agak gerah dengan berita – berita seputar kasus PSSI setelah ditegur untuk kedua kalinya oleh FIFA ,dan setelah itu merebak banyak kalangan sepakbola nasional terutama insan sepakbola mulai melirak – lirik siapa saja yang bisa dijadikan sebagai Ketum PSSI menggantikan NH yang sudah dimasukkan kedalam daftar hitam FIFA.

Ada beberapa yang dicalonkan dalam bursa Ketum PSSI jika pada bulan Maret ini jadi diadakan Munas,tapi ketika penulis melihat beberapa calon Ketum PSSI maka dengan spontan dalam hati berkata memangnya tidak ada apa Ketum PSSI yang sesuai dengan job desk dari PSSI.

Penulis agak heran dengan nama – nama yang beredar dikalangan PSSI yang kebetulan latarbelakangnya beragam mulai dari militer,pengusaha hingga Dirut dari BUMN,tapi apakah mereka bisa memimpin induk organisasi paling tua di negara ini dengan latar belakang mereka yang menurut penulis penuh dengan kejahatan bahkan ada beberapa yang calon nasibnya pernah sama dengan NH sekarang ini,check in di Hotel Prodeo..

PSSI adalah induk olahraga BUKAN tempat untuk melarikan diri dari mungkin kejahatan atau mesin politik.

Maaf sebelumnya kalau ada pihak – pihak yang merasa tersinggung dengan paparan penulis terhadap latarbelakang dari calon Ketum ini,tapi itulah kenyataannya dilapangan,anda silakan kira – kira siapa mereka yang penulis beberkan.

Ada lima sosok yang berpeluang menjabat sebagai orang nomor satu di dunia sepakbola nasional , yang pertama beliau adalah pengusaha tambang berkat gelontoran dana dari perusahaan yang didirikan oleh beliau , PSSI secara tiap musim bisa menciptakan liga sepakbola usia pra remaja hingga remaja, tapi perusahaan ini mungkin termasuk sosok ini sekarang sedang bermasalah dalam kasus Sidoarjo ( anda tahu apa yang terjadi disalahsatu kota di Jawatimur ) karena perusahaan yang dipimpin sosok Bakal Calon –Balon Ketum baru PSSI ini memiliki saham dan unit kerja yang sama dengan perusahaan yang sedang bermasalah dengan kasus Sidoarjo yang mana salahsatu pimpinan dari perusahaan yang menjadi OTAK dari kasus ini adalah seorang pecinta sepakbola sejati dan Pjs dari PSSI yang membuat nasib rakyat Sidoarjo tidak menentu akibat kasus ini bahkan mungkin ada yang GILA dan bunuh diri karena tidak kuat..

Sosok kedua adalah berlatar belakang militer jabatan terakhir dibidang militer sebelum ditarik keluar dari barak menjadi sipil adalah orang nomor satu di lingkungan institusi tentara Ibukota,prestasinya dibidang sepakbola cukup mengesankan dengan menjadi pembina dari salahsatu klub kebanggaan Ibukota negara , begitu juga ketika menjabat posisi strategis di Ibukota ini dan kabarnya pemilu besok ia akan mencalonkan sebagai Presiden RI,yang menjadi ganjalan di hati penulis adalah pada peta politik tahun 1997,beliau terindikasi menjadi tokoh pembantu dari usaha perebutan kekuasaan dari suatu partai politik.

Sosok ketiga adalah Dirut dari salah satu BUMN yang ada di negara ini,beliau pernah masuk penjara karena kasus tender yang dilakukan BUMN yang dipimpinnya dalam hal pencahayaan di negara ini bahkan pidananya pun kontroversi sehingga beliau lepas begitu saja dari hotel prodeo padahal jelas – jelas beliau bersalah..

Sosok keempat adalah kembali Dirut dari salah satu BUMN yang kantornya tepat disamping markas Kostrad,beliau mungkin menurut penulis agak bermasalah dengan hukum,karena beberapa hari yang lalu sedang ada penyidikan kasus penjualan kapal sangat besar sekali - VLCC yang baru dibeli dari perusahaan Korea dalam hitungan mungkin bulan atau tahun oleh BUMN pimpinan beliau kemudian dijual begitu murahnya kepada pihak lain atas mungkin perintah sang atasan langsung yaitu Menteri Negara BUMN pada tahun 2003 - 2004,sekarang mungkin masih dalam tahap penyidikan dari KPK

Sosok terakhir adalah perwira militer Angkatan Darat,prestasinya di barak militer cukup mengesankan hingga pernah menjabat komandan Jenderal suatu institusi Militer strategis tapi yang membuat penulis ragu adalah apakah benar prestasi dibarak militer itu didapat dari usaha dan perjuangan sendiri seperti halnya para prajurit pangkat bawah atau karena beliau berada dalam lingkaran keluarga Presiden RI sekarang yang nota bene masih ada aliran darah dan ikatan keluarga langsung dengan First Lady Indonesia…

Itulah latarbelakang dari lima sosok calon Ketum PSSI yang menurut sejumlah pihak PANTAS menduduki kursi empuk yang ada di Pintu IX Senanyan – Jakarta tapi menurut Penulis TIDAK LAYAK!! .yang menjadi pertanyaan sekarang adalah JIKA salahsatu dari kelima Calon Ketum ini terpilih tapi dikemudian hari ternyata apa yang penulis beberkan dalam hal negatifnya seperti yang terurai diatas terbukti bagaimana , apakah nasib PSSI kedepan akan menjadi PSSI NH jilid 2 ?

Menurut penulis…sudahlah cari figur yang benar – benar mengerti akan sepakbola dan murni dari kalangan olahraga seperti mantan atlet JANGAN pejabat pemerintahan atau mantan pejabat toch kita tahu sendiri bagaimana reputasi dari pejabat itu dilingkungan kerjanya..

Kita bisa lihat banyak mantan pemain ketika dimintai keterangan oleh sejumlah jurnalis tentang keberadaan PSSI sekarang ini lancar menyuarakan aspirasinya bahkan mengkritik tajam ,kenapa juga tidak memilih mereka,secara mereka lebih paham akan kondisi dan situasi sepakbola dalam negeri karena mereka menjalaninya bukan kelima sosok yang sekarang menjadi buah bibir dikalangan pejabat sepakbola dan klub.. dan kalau bisa tokoh – tokoh yang selama ini menjadi “ kutu “ didalam Pintu IX itu yang mungkin masih bernaung didalam kabinet NH di “BASMI” karena “ Kutu – Kutu “ seperti itu harus dimusnahkan demi majunya sepakbola Indonesia walaupun mantan pemain sepakbola sekalipun dieranya berprestasi.

Jadi yang menjadi pertanyaan penulis dan juga ratusan bahkan ribuan penikmat sepakbola nasional adalah mau dibawa kemana PSSI ini setelah NH dilengserkan apakah bertambah maju dan prestasi mengalir bak jamur dikala hujan deras,ATAU nasibnya tak ubah seperti sekarang bahkan lebih tragis..yang mampu menjawab ini semua adalah para pejabat pengda PSSI diseluruh Indonesia , Manajer beserta manajemen Klub hingga Suporter yang ikut Munas PSSI nanti dan mau membasmi “ Kutu – Kutu “ itu dengan orang baru….

Indonesia Penganut Romusha jilid 2 !!!

Kenapa penulis menulis seperti itu , karena hal itulah menjadi nyata sekarang seperti yang dialami oleh jutaan mahasiswa atau pelajar dinegara ini . negara ini menciptakan sistem romusha jilid dua yang pertama adalah negara saudara tua dari Asia yaitu Jepang.

Romusha adalah sistem kerja yang digunakan oleh tentara Jepang ketika penjajahan dan menjajah Indonesia dimana para pekerja dipaksa bekerja dengan kemauan dari para bala tentara Jepang tetapi hasil dari pekerjaan yang dilakukan oleh para pemuda Indonesia ini tidak ada alias tidak digaji sepeser pun.

Apa hubungannya dengan para pelajar atau mahasiswa dengan Romusha ? kita tahu bahwa pelajar atau mahasiswa di Indonesia setiap menjelang akhir dari pendidikannya selalu ada syarat untuk kelulusannya yaitu magang atau istilahnya Pendidikan Kerja Lapangan – PKL dimana siswa menerapkan ilmu yang mereka dapat untuk digunakan dalam lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan ilmunya.

Masalahnya yang ada sekarang ini adalah rata – rata perusahaan tidak menghargai apa yang mereka lakukan misalnya magang atau PKL di perusahaannya seperti menggaji atau mengganti biaya makan dan perjalanan yang sudah dikeluarkan oleh para mahasiswa atau pelajar ini.

Seperti contoh adalah apa yang dialami oleh adik saya dimana basic dari pendidikan adik saya adalah IT,kemudian dia mencoba magang disalahsatu kementerian dari kabinetnya SBY yang berlokasi di komplek Jln.Merdeka ,setelah interview serta menjelaskan syarat dan ketentuan yang berlaku dikantor tersebut.maka adik saya diterima magang disana untuk jangka waktu tiga bulan dan selama tiga bulan itu adik saya tidak mendapatkan kompensasi apapun baik penggantian uang makan dan uang perjalanan dari rumah ke kantor kementerian negara itu.

Beda dengan kebijakan yang diatur oleh negara – negara luar seperti Eropa dan Amerika dimana dalam 12 jam yang dilalui oleh para pelajar dan mahasiswa yang menuntut ilmu disana,paling sedikit minimal dua jam para pelajar dan mahasiswa ini WAJIB mencari pekerjaan apapun mulai dari kerja sebagai penjaga toko atau karyawan di rumah makan cepat saji bahkan menjadi loper koran dan itu semua mereka dibayar dan waktu bekerjanya bisa hari kerja atau weekend atau kedua-duanya entah itu pagi hari atau malam hari ,karena tingkat kehidupan disana memang mahal,biasanya kalau penulis tidak salah dengar ( maaf kalau salah ! dan mohon dikoreksi )mereka biasanya menerima upah sekitar US $ 2 dollar dan itu hitungan berapa jam dan hari mereka bekerja.

Menurut penulis seharusnya para atasan terutama daripada bagian SDM – Personalia terutama dilingkungan kantor pemerintahan mulai kantor Departemen sampai ke kantor tingkat bawah kiranya lebih memperhatikan daripada keberadaan mahasiswa atau pelajar yang sedang melakukan praktek,memang disatu sisi mereka ada disana untuk melakukan entah itu riset atau menambah pengalaman kerja mereka yang masih minim serta menjadi prasyarat dari ketentuan kelulusan tapi kan mereka ini manusia BUKAN robot,kalau robot bisa diperas tenaga dan kalau rusak dibiarkan saja,tapi ini manusia yang memiliki keterbatasan tenaga.

Memang disatu sisi siapa sich yang tidak kenal dan mau uang,hanya orang gila saja yang menganggap uang itu tidak ada,tapi pikir lagi donk banyak mahasiswa atau pelajar yang melakukan magang atau PKL selain menambah ilmu sebagian dari mereka adalah mungkin ada yang berasal dari keluarga tidak mampu dengan adanya PKL atau magang ini paling tidak dipikiran mereka pasti akan diganti uang makan serta perjalanan mereka daripada harus meminta uang orangtua yang mungkin orangtuanya juga berpikir apakah bisa hari ini mereka makan dan kalaupun bisa makan dengan lauk apa secara kebutuhan sehari – hari dinegara ini semakin tinggi dan tidak terjangkau lagi untuk konsumsi rakyat jelata.

Jadi saran penulis kepada para Bapak atau Ibu aparat kantor pemerintahan,tolonglah sedikit menghargai jasa daripada pelajar dan mahasiswa yang sedang menjalan tugas akhir ini dengan memberikan sedikit kompensasi berupa uang bagaimanapun nasib bangsa ini ada ditangan mahasiswa atau pelajar yang sedang magang atau PKL ditempat kalian.serta kalau bisa Kementerian Tenaga Kerja serta Dinas Ketenaga Kerjaan disetiap wilayah Indonesia membuat semacam aturan tentang upah yang harus diberikan kepada para pemagang atau PKL supaya nantinya banyak pelajar dan mahasiswa yang ingin magang tidak kecewa dan bersungut – sungut serta sumpah serapah dimana seluruh tenaga dan pikiran mereka curahkan untuk membantu para karyawan di institusi pemerintahan tetapi tidak ada balasannya…

Disewakan Hutan Negara , Siapa Yang Mau ?

Bulan Desember tahun 2007 lalu adalah bulan dimana Indonesia menjadi sorotan seluruh negara yang ada di jagat dunia ini,karena Bali salahsatu provinsi di Indonesia menjadi tempat bertemunya para menteri lingkungan hidup , aktivis lingkungan hidup hingga pemimpin dunia karena adanya hajatan gelaran yang bernama United Nation Framework Climate Change dimana hasil dari pertemuan ini menghasilkan suatu resolusi yang bernama Bali Road Map dimana Bali Road Map ini akan menggantikan peran dari Protokol kyoto yang akan habis masanya.

Akibat dari pertemuan ini Kepemimpinan Indonesia di puji banyak pihak,akibat dari hajatan ini selama bulan Desember pemerintah membuat beberapa program seperti Program Bulan Menanam Pohon yang dicanangkan oleh Presiden SBY

“ Mari kita jadikan Desember menjadi bulan untuk gerakan menanam pohon agar hutan dan lingkungan kita menghijau “

Presiden SBY – Kompas , 5 / 12 / 2007


Ternyata oh ternyata… belum sampai tiga bulan dari selesainya hajatan konvensi perubahan iklim itu, 220 juta jiwa rakyat Indonesia dikejutkan dengan berita yang keluar dari Istana ini yaitu keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2008 tertanggal 4 Februari 2008. Isi dari PP itu sendiri adalah tentang jenis tarif penerimaan negara bukan pajak yang berasal dari kawasan hutan , PP itu sendiri mengatur penggunaan kawasan hutan termasuk hutan lindung , untuk kepentingan pertambangan

Dengan kata lain adanya PP ini dapat memungkinkan sebuah perusahaan tambang mengubah kawasan hutan lindung dan hutan produksi menjadi kawasan tambang skala besar HANYA dengan membayar sebesar Rp.1,8 juta – Rp. 3 Juta per hektarnya.dan lebih murah lagi untuk usaha tambang gas dan minyak , panas bumi , jaringan telekomunikasi , stasiun pemancar siaran radio , stasiun relay televisi , tenaga listrik , instalasi air dan jalan tol dan itu semua tadi dikenakan tarif sebesar Rp.1,2 Juta – Rp.1,5 Juta.

Atau dengan bahasa lebih mudah dan dipahami oleh kalangan awam yang tidak mengerti dengan istilah kehutanan adalah jika anda mempunyai uang Rp.120 – Rp.300 per-meter dengan kata lain harga hutan ini lebih murah daripada harga sepotong pisang goreng yang baru diangkat dari kuali panas anda bisa menyewanya..murah sekali bukan !!!

Kita tahu bagaimana akhir – akhir ini banyak sekali bencana banjir datang silih berganti ditiap daerah tidak hanya di DKI Jakarta saja sebagai ibukota negara.akibat daripada perusakan SDA terutama pada hutan yang telah melahirkan bencana dan kerugian yang bukan lagi nominalnya jutaan rupiah malah bisa menjadi trilyunan rupiah.menurut data yang penulis baca disalahsatu harian nasional bahwa sepanjang tahun 2000 hingga 2006 tercatat sedikitnya ada 392 kasus bencana banjir dan longsor disetiap sudut daerah dinegara ini,ada puluhan ribu orang yang meninggal , sementara sisanya harus mengungsi ke tempat penampungan yang tidak layak sambil menantikan bala bantuan dari pemeritah yang tidak jelas rimbanya..

Menurut penulis apa yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini yang menandatangani adalah Presiden adalah hal yang tidak masuk akal bagaimana bisa dan tidak dipikirkan dahulu , disaat perubahan iklim dan banyaknya bencana yang menimpa negara ini akibat dari tangan – tangan jahil dan kotor yang selalu merusak hutan kita ini masih saja diberi keistimewaan dan perhatian oleh pemerintah.

Kita tahu bagaimana rusaknya hutan kita ini, kalau tidak salah ada sekitar rata – rata 2,76 juta hektar yang rusak itu pada tahun 2005 dan 2006 ,dimana tempat kerusakan hutan paling parah ada disekitar Pulau Kalimantan dan Sumatra dimana dua kawasan ini memiliki tambang yang kapasitas dan luasnya yang sangat besar

Percuma saja kita menanam pohon dimana fungsi dari pohon itu sendiri adalah sebagai paru – paru kota dan sarana penyimpanan air yang bagus,sekarang kalau adanya PP ini berarti negara ini akan semakin cepat mengalami perubahan iklimnya.

Seharusnya Pemerintah lewat Kementerian Kehutanan merancang sistem peraturan dimana setiap pengusaha hutan harus bisa mengembalikan fungsi hutan ke sedia kala jika mereka menebangnya,karena selama ini penulis lihat sepertinya kementerian khusus hutan ini tidak pernah menindak keras sampai dicabut izin hutannya kepada para pengusaha hutan ini,sehingga yang terjadi sekarang ini seperti banjir dan sebagainya karena ulah dari pengusaha hutan itu yang berlindung yang namanya Birokrasi dan Uang tentunya…sehingga rakyatlah yang menanggung dan menderita..

Tentunya juga peran POLRI serta Kejaksaan Mulai dari Kejari , Kejati hingga Kejakgung dalam membasmi kejahatan kayu ini harus tegas tanpa pandang bulu dan pangkat serta titel baik mantan pejabat atau salah satu anggota keluarga yang disegani ,kalau perlu dihukum berat dan mengembalikan aset hutan yang mereka telantarkan serta denda yang cukup besar , memang disatu sisi hasil SDA kita banyak diminati oleh kalangan warga asing di luar negeri tapi apakah kita lantas memberikan dan menjualnya dengan mudah dan lancar , tanpa ada kompensasi atau tukeran terhadap alam..

Intinya adalah mulai sekarang kita harus kembali galakkan menanam pohon demi terciptanya perubahan iklim yang tidak merugikan kita semua sebagai umat Tuhan,dan Pemerintah juga harus tegas menindak orang – orang atau perusahaan yang hanya mementingakan diri sendiri tanpa mementingkan dampak dari apa yang mereka kerjakan..

Jadi apakah anda tertarik menyewa hutan yang diberikan Negara hanya dengan uang Rp.1,2 Juta atau dengan koin receh Rp.120 anda sudah dapat hutan yang anda inginkan,lebih baik milih pisang goreng hangat yang mengenyangkan atau rakyat sengsara serta banjir yang datang terus – terusan akibat dari persewaan hutan yang anda miliki ….?

Minggu, 17 Februari 2008

Matinya Industri Lagu Dan Penyanyi Anak – anak Indonesia


Kenapa penulis menulis judul diatas,karena beberapa hari yang lalu secara kebetulan penulis mendengarkan celotehan dari sepasang penyiar disalahsatu radio yang kantornya berada tepat didepan Kantor Perwakilan PBB di Indonesia ini,mempertanyakan keberadaan dari penyanyi anak – anak dan lagu anak – anak jaman sekarang.

Memang kita tidak dapat menutup mata bahwa saat ini memang sudah sangat jarang sekali bahkan tidak ada sama sekali anak – anak terutama penyanyi yang menyanyikan lagu anak – anak..bahkan yang ada saat ini ada anak – anak yang menyanyikan lagu – lagu yang sekarang sedang hits seperti Mahkluk Paling Seksi – Mulan Jameelah , Ketahuan – Matta ,atau Teman tapi Mesra serta Ingat Kamu yang dipopulerkan oleh Maia..

Adakah yang salah dari anak – anak yang menyanyikan lagu orang dewasa ? sebenarnya tidak ada yang salah , tapi sangat tidak etislah kalau anak – anak ini terutama usia balita hingga usia sekolah dasar menyanyi lagu dewasa yang sebenarnya mereka sama sekali tidak tahu kandungan dari isi lagi itu,dan hanya orang dewasalah yang tahu..

Lantas mau dibawa kemana nasib anak – anak Indonesia ini dalam menjalani kehidupan anak – anak mereka kalau tidak ada yang bisa ditinggalkan dan dirasakan oleh mereka ketika mengingat kembali kenangannya sewaktu kecil dulu..?

Tidak seperti jaman kita dulu,termasuk penulis dan anda semua,siapa yang tidak kenal artis cilik seperti Adi Bing Slamet , Chicha Koeswoyo , Ira Maya Sopha ,Dina Mariana di tahun 70- 80an atau Mellisa ,Enno Lerian , trio Kwek – kwek , Bondan Prakoso , Saskia , Geovanni , Chikita Meidy , Maissy , atau yang terakhir di tahun 90-an yaitu Joshua dan Tasya,selanjutnya diawal tahun 2000-an hampir tidak ada penyanyi anak – anak yang menyanyikan lagu – lagu anak,tapi yang ada sekarang penyanyi anak – anak menyanyikan lagu dewasa seperti yang penulis tulis diatas…

Kalau menurut penulis yang salah dan membuat tidak adanya pasokan lagu khusus anak – anak adalah yang utama adalah orang tua si anak dan industri rekaman serta stasiun televisi, kenapa tiga komponen ini sebagai biang dari matinya industri lagu dan penyanyi anak – anak di Indonesia ,karena pertama orang tua jaman sekarang terutama masuki tahun 90 akhir bukan seperti orangtua jaman ordebaru yang masih memperhatikan anak – anaknya termasuk dalam hal tayangan dan lagu hal seperti ini pernah penulis rasakan ketika masih kecil dulu,tapi sekarang coba lihat apakah ada orangtua mengajarkan anak mereka belajar matematika serta pelajaran lainnya atau mencoba permainan tradisional atau dolanan seperti bentengan atau petak umpet yang semakin jarang bahkan terhapuskan ? yang ada sekarang banyak orangtua yang berlomba – lomba memasukkan anaknya ke tempat les belajar atau membelikan permainan modern seperti X-box atau PS 1 hingga 3 atau mengunjungi mall khusus anak – anak yang ada didirikan persis tepat belakang Markas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya , kemudian soal anak – anak mereka yang menyanyikan lagu dewasa seperti lagu ketahuan – Matta secara lancar pun mereka selaku orangtuanya pun bangga dan senang bukan main,bukan prihatin dan sedih benar tidak ? hayoo ngaku..

Kemudian kenapa penulis bilang industri rekaman , karena ya industri rekaman hanya melihat pangsa pasar seperti sekarang sedang booming isu perselingkuhan atau kawin cerai maka band yang membawakan lagu bertemakan seperti itu langsung dikontrak full berapa album,lantas kemana album khusus anak – anak ? penulis pernah mencatat ( maaf kalau salah ! ) ada satu major label afiliasi dari luar membuat album anak – anak ciptaan Bapak A.T.Mahmud yang kalau tidak salah di nyanyikan oleh Tasya waktu itu cukup booming tapi selanjutnya hingga sekarang tidak ada lagi nafas kehidupan dari album dan penyanyi anak – anak..

Padahal kalau kita lihat menurut Kak Henny Poerwonegoro yang penulis dengar diradio tersebut sebagai narasumber mengatakan bahwa lagu anak – anak yang ditulis oleh para pencipta lagu anak – anak seperti Bapak dan Ibu Kasur , Bapak A.T.Mahmud atau lagu – lagu tradisional anak - anak masih banyak dan belum dipublikasikan , kenapa juga major label tidak mengambil kesempatan itu dengan istilahnya membeli royalti dari lagu itu lalu agak sedikit musik dari lagu itu dengan musik sekarang tanpa menghapus kesan anak – anaknya kemudian mencari sosok yang benar anak – anak yang mempunyai kemampuan olah vokal yang bagus,kan sekarang banyak lembaga – lembaga vokal kenapa tidak ditarik.yang penting sekarang menurut penulis kepada para pengusaha major label jangan selalu berorientasi kepada uang banyak lewat penjualan album atau Ring Back Tone serta Nada Sambung Pribadi yang sekarang menjadi acuan dan gaji sampingan dari musisi jika penjualan album tidak laku karena tergusur bajakan pinggir jalan,yang penting bagaimana caranya anak – anak Indonesia menjadi sosok yang benar – benar anak – anak lewat lagu dan dunia mereka BUKAN sosok fisik anak – anak tapi ideologi dan gaya bicara serta menyanyikan lagu orang dewasa,memang para pengusaha dan karyawan major label ini sudah tidak punya anak kecil lagi ya…?

Soal kenapa stasiun televisi menurut penulis salahsatu dari tiga komponen yang mematikan industri lagu dan penyanyi anak – anak kita bisa lihat sekarang ini sudah lebih dari sepuluh stasiun televisi apakah ada tayangan yang benar – benar khusus untuk dunia anak ? kalau kita melihat ke belakang jaman penulis dan pembaca serta pengunjung blog ini ketika kecil pasti tahu akan acara yang khusus untuk anak – anak seperti Arena bermain , ayo menggambar bersama Pak Tino Sidin , Cerdas Cermat mulai tingkat SD hingga SMU , terus ada sinetron khusus anak – anak seperti Si Unyil , panggung boneka dan masih banyak lagi Tapi sekarang ? memang ada salahsatu stasiun Tv yang menghidupkan kembali tayangan Unyil tapi agaknya menurut penulis seperti dibuat – buat bukan seperti Unyil yang original ketika penulis kecil ,memang ada tayangan reality show menyanyi khusus anak – anak tapi lagu dan dandanan yang ditampilkan apakah sesuai dengan anak – anak ? tayangan stasiun tv sekarang kebanyakan sinetron Striping yang hanya menjadi bunga mimpi bagi masyarakat dan kalau pun ada tokoh anak – anak pun kesannya dibuat – buat atau anak – anak diplot dewasa dari gaya bicara atau pakaian..benar tidak !

Sudahlah…. yang menjadi pertanyaan sekarang untuk kedepannya apakah anak – anak Indonesia akan menjalani kehidupan anak – anaknya layaknya kehidupan psikologi dari anak – anak itu sendiri seperti bermain,bernyanyi lagu anak – anak atau fisiknya anak – anak tapi psikologinya bukan anak – anak ? siapa yang menjaga anak ini sesuai dengan umurnya ? ya kita semua sebagai orang dewasa dan panutan dari anak – anak itu sendiri.

Selamatkan Industri lagu , Penyanyi anak – anak dari komersialisme tingkat tinggi industri rekaman yang hanya berorientasi keuntungan belaka….

Malaysia again…Malaysia again…

Setelah Sipadan – Ligitan , Ambalat , Angklung , Rasa Sayange , kali ini Malaysia mendapatkan porsi pemberitaan di semua Harian Jakarta tentang adanya beberapa WNI yang menjadi tentara sipil Malaysia dengan nama Askar Wataniah.

Informasi ini soal adanya perekrutan warga sipil Indonesia – WNI sebagai paramiliter Malaysia didapat oleh anggota DPR terutama Komisi I lewat Panglima Daerah Militer – Pangdam VI Tanjung Pura saat kunjungan kerja anggota pada tahun 2007 lalu,dan diangkat dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR yang membidangi masalah pertahanan dengan Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo,senin lalu ( 11 / 2 ), di Jakarta

Apa yang dilakukan oleh Malaysia sudah sangat keterlaluan dan di luar batas kewajaran dari orang waras serta mengadu domba antara TNI dengan tentara sipil yang kebetulan WNI , apalagi posisi paramiliter WNI ini ditempatkan oleh Malaysia di perbatasan antara Indonesia – Malaysia seperti di daerah Kalimantan Barat , bisa kita bayangkan bagaimana kalau kedua negara ini sedang berkonfik dan itu terjadi di daerah perbatasan ?

Kita tahu bagaimana Malaysia sekarang ini , negara yang dulunya sempat menimba ilmu ke Indonesia sudah berubah menjadi negara yang berkembang dan modern , tapi saking modern dan berkembang sehingga mereka dengan seenaknya menginjak – injak yang menjadi aset negara kita seperti yang terbukti , lepasnya Pulau Sipadan – Ligitan , kemudian ambalat walaupun sekarang masih saja bergejolak , kemudian hasil karya budaya asli Indonesia selalu di klaim oleh negara Petronas itu.

Berdasarkan hasil pengamatan dan kesimpulan dari para pejabat Deplu yang disaring dari keterangan staff Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur dan jajarannya di Konsulat Jenderal RI yang ada di seluruh Malaysia mengatakan tidak ada WNI yang direkrut jadi paramiliter yang bernama Askar Wataniah , kalaupun ada hanya sebagai penjaga atau satpam di perusahaan perkebunan atau perhutanan milik pengusaha setempat..

Selain itu juga banyak TKI dan TKW kita yang tidak sejahterah kehidupannya seperti tidak dibayarkannya hak dari TKI dan TKW kita ini seperti gaji dan tunjangan – tunjangan yang sebelumnya di buai – buai pada saat akan diberangkatkan, diperas tenaganya , pasport di tahan oleh majikan bahkan ada yang diperkosa hingga berkali – kali dan hamil dan dituduh sebagai pencuri dan pembunuh walaupun sangkaan itu tidak benar.

Yang menjadi pertanyaan sekarang soal Askar Wataniah itu apakah benar WNI yang menjadi satpam diperkebunan status kewarganegaraannya masih memegang paspor garuda atau sudah beda paspor ? karena kita tahu bagaimana nasib WNI kita disana setiap hari selalu dijadikan seperti tokoh kartun Tom and Jerry yang dikejar- kejar oleh pasukan bentukan Badawi sang PM yaitu Pasukan Rela,atau mungkin WNI ini sangat kesal dan kecewa dengan sikap Pemerintah terutama lewat KBRI dan KJRI karena tidak bisa membantu bahkan menolong mereka dalam hal membela diri ketika disudutkan oleh aparat keamanan Malaysia jika ada suatu kasus sehingga mungkin isu tentang rekrutmen paramiliter yang terdapat ada WNI,secara penulis dengar para gaji aparat disana pangkat rendahnya ( seperti Pangkat Prajurit , Kopral dsb )saja kalau di konversikan ke Rupiah mata uang kita sebesar 2 – 4 juta sebulan ! sedangkan di negara kita tercinta gaji aparat keamanan seperti tentara atau polisi hanya berkisar Rp. 1 – 2 juta sebulan, manusia waras dan sehat pun pasti tergiur dengan iming – iming uang tersebut benar tidak !

Selain paramiliter yang berasal dari Indonesia yang direkrut oleh Malaysia , Pemerintah Malaysia sendiri telah menggeser sejumlah patok batas . pihak militer Indonesia yang diwakili oleh Tim Komandan Distrik Militer – Kodim 0906 / Tanjung Pura berhasil mengambil gambar bukti patok – patok batas tersebut pada tanggal 30 Juni 2007 lalu,Pergeseran itu sendiri selama tahun 2007 tercatat sebanyak sebelas kali.Selain itu juga Tim Survery

Menurut penulis,kepada pemerintah mulai dari Presiden , Menteri Luar Negeri beserta Duta Besar Berkuasa Penuh yang berkedudukan di Kuala Lumpur serta para Konsulat Jenderal RI yang ada disana ,Menteri Pertahanan , Panglima TNI dan ketiga Kepala Staff Tentara Nasional Indonesia mulai dari Angkatan Darat , Laut , dan Udara , Kepala Kepolisian Negara serta anggota DPR harus tegas dan berani dalam mengambil sikap terhadap Malaysia walaupun pahit sekalipun akhirnya seperti pemutusan hubungan diplomatik dengan ditutupnya KBRI Kuala Lumpur contohlah apa yang dilakukan oleh Bung Karno ketika Malaysia ingin merusak hubungan dengan Indonesia,dengan lantang Bung Karno mengatakan GANYANG MALAYSIA tetapi yang ada saat ini tidak seperti apa yang dilakukan oleh Bung Karno.

Sampai kapan Malaysia selalu mengganggu negara kita..dan sampai kapan kita tidak berekasi keras dengan bukti nyata bukan sekedar omongon halus dan menohok tajam…? Hanya para pejabat kita yang tahu itu dan tentunya Sang Khalik..kita sebagai rakyat hanya bisa berharap…


Sabtu, 16 Februari 2008

Menanti sebuah jawaban dari PSSI dan FIFA


“ Seseorang bisa dicalonkan menjadi anggota DPR , DPD , dan DPRD selama tidak sedang menjalani pidana penjara karena melakukan tindakan pidana yang ancaman hukumannya lima tahun atau lebih “

– UU No.12 / 2003 pasal 60 -

PSSI kembali bikin ulah,setelah kompetisi delapan besar penuh dengan dagelan dimana seorang pemain yang telah divonis dilarang bermain selama dua pertandingan ternyata diturunkan sebagai pemain inti a.k.a Starting Line up , belum lagi kerusuhan – kerusuhan antar suporter yang mengakibatkan seorang penggemar sejati dari klub Persija Jakarta – Fathul Mulyadin ,dan puncaknya adalah untuk pertama kalinya di Indonesia mungkin dalam sejarah sepakbola FIFA sebuah final sepakbola harus digelar tanpa dihadiri penonton satu orang pun,kalaupun ada yang menonton tak lain tak bukan adalah tamu VVIP,dan para pengurus PSSI serta keamanan.

Kompetisi telah usai,dengan kemenangan yang sangat indah dan fantastis yang di bawa oleh Sriwijaya FC dengan mengawinkan dua gelar sekaligus.maka tugas berat yang akan dihadapi oleh PSSI terutama oleh Badan Liga Indonesia - BLI semakin berat pula,karena harus merumuskan semua ketentuan yang dibuat oleh BLI termasuk akan menggelar kompetisi yang sarat prestise yaitu Liga Super mengadopsi yang katanya dari Liga Super Malaysia.

Tapi sebelum itu terrealisasikan,tiba – tiba bak petir di siang bolong PSSI mendapatkan tamparan keras,kali ini dari Otoritas Sepakbola Dunia FIFA dimana lewat Presidennya Sepp Blatter mengatakan untuk mengingatkan kembali PSSI untuk segera melaksanakan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Komite Asosiasi FIFA hal ini beliau kemukakan pada pertemuan rapat Komite Asosiasi di Zurich,selasa ( 5/2 )

Kesalahan yang mengakibatkan PSSI masuk dalam Nota Merah adalah karena PSSI melanggar ketentuan yang sudah digariskan oleh FIFA dalam statutanya, ada terdapat 26 pasal didalam Pedoman Dasar – PD PSSI yang tidak sesuai dengan aturan yang sudah dibakukan oleh FIFA,dimana salahsatu isinya adalah tentang tidak boleh seseorang yang terlibat kriminal dan pidana memimpin sebuah Federasi.

Setelah beberapa hari ini PSSI selalu diam,akhirnya bersuara juga dengan mengatakan akan pasrah pada apa yang diterapkan oleh FIFA,tapi ada yang konyol dalam penjelasan PSSI termasuk kawalan revisi PD oleh NH,dimana pada sebuah harian mengatakan lewat sumber orang dalam ( kayak republik mimpi aja ya ada sumber orang dalam…) bahwa NH akan memasukkan pasal khusus soal kriteria anggota Komite Eksekutif ( Exco ) yang disesuaikan dengan hukum yang berlaku di Indonesia (?),salah satu dalilnya adalah UU No.12 / 2003 pasal 60 ( isinya ada di paling atas ! ).

Pesan inilah yang akan dibawa oleh kroni NH untuk diusulkan ke pihak FIFA dan AFC dalam revisi PD.

“ Dalam Hukum Indonesia itu ada pasal yang menyebutkan tak boleh melanggar hak asasi manusia.Itulah yang akan kami sampaikan kepada AFC atau FIFA nanti “ -Nugraha Besoes , Sekjen PSSI –

dengan kata lain para Kroni - Kroninya NH lebih mementingkan NH terus maju sebagai Ketum PSSI sampai mungkin tutup usia ,ketimbang memperhatikan harkat dan kehormatan PSSI dan Bangsa ini dalam dunia sepakbola terutama dalam pertemuan dengan semua Federasi Sepakbola yang diadakan oleh FIFA !

Sangat hebat dan berani sekali sikap yang diambil dan yang dilakukan oleh para pengurus PSSI mulai dari pengurus inti hingga Exco ini tanpa malu dan ampun mampu membangkang FIFA dengan dalil pasal yang berlaku di Indonesia,tapi menurut penulis pasal yang digunakan oleh PSSI untuk dalil itu HANYA BERLAKU dalam situasi politik BUKAN dunia olahraga,percuma saja Official Site PSSI yang penulis dan mungkin para pembaca serta penikmat sepakbola nasional pernah kunjungi dan melihat ada tulisan di akhir website ini yang bertulis MY GAME IS FAIR PLAY,itu kan secara harafiah berarti siap menang siap kalah,sama halnya dengan para pengurus PSSI harusnya bisa menerima apa yang diminta oleh FIFA. BUKAN !! merivisi dan memasukkan pasal yang bisa melenggangkan NH sebagai Ketum yang jelas – jelas memiliki stempel PESAKITAN atau mungkin lebih hina lagi julukan orang awam terhadap orang yang pernah masuk penjara SAMPAH MASYARKAT !

Apakah para pengurus PSSI ini siap dan menerima dengan pahit kalau pasal yang anda gunakan untuk meloloskan NH sebagai Ketum abadi di balas FIFA dengan mengajukan pasal yang dikeluarkan oleh Komisi Hak Asasi Manusia PBB dan Komisi Hak Asasi Manusia Dunia yang menyatakan ( kalau benar ada ! ) bahwa seorang pesakitan tidak boleh menjabat atau menduduki posisi penting baik dalam politik maupun olahraga ? jawaban anda.

Buat apa sich NH dipertahankan ! kita sudah lihat bagaimana prestasi PSSI dipimpin NH seperti aturan jadwal liga tidak beres , banyaknya kerusuhan , wasit yang tidak berkompeten dalam memimpin pertandingan , banyak aturan yang selalu berubah – berubah seenak jidatnya NH seperti bagaimana bisa kompetisi tempat untuk menjaga gengsi klub tidak ada sistem degradasi dan promosi , klub dan pemain yang mestinya dihukum berat akhirnya di DISKON hingga berapa periode saja,Timnas yang prestasinya seperti (maaf!!) hangat – hangat tahi ayam!! pada saat ajang Piala Asia Juli 2007 lalu Timnas kita seperti mendapatkan kekuatan mistis walaupun kalah dan tidak lolos babak kedua ,tetapi selanjutnya seperti Penyisihan Pra Piala Dunia 2010 dengan total kebobolan 1 – 11 dengan Suriah , ajang ASIAN GAMES Dubai dengan total kebobolan lebih dari 10 gol dan tidak maju ke babak kedua, lalu SEA GAMES – Thailand kalah sama Thailand serta kalah produktivitas mencetak gol dengan Myanmar prestasi itu semua apa tidak lebih seperti laki – laki yang ejakualasi dini dan terkena imponten dan itu berlaku untuk semua tingkatan kecuali Timnas U-16 yang mampu masuk kedalam putaran final tapi penulis antara tidak yakin dan yakin Timnas U-16 salahsatu penerus dan ujung tombak harapan Indonesia bisa bicara lebih di putaran final,belum lagi liga dimana sudah dua kali Indonesia tidak atau lupa mendaftarkan ke ajang AFC Champion League karena jadwal yang tidak beres,belum lagi mimpi – mimpi indah dari NH dengan cara mensekolahkan para pemain ke luar negeri dengan alasan bisa menciptakan semangat kompetisi dan mental juara,bagaimana bisa kalau didalam negerinya saja sudah kacau balau dan dipimpin oleh orang – orang yang hanya bermimpi dan mementingkan kelompok,daerah bahkan partai politiknya..

Jadi tolonglah para anggota Exco dan jajaran pengurus PSSI yang selama ini selalu menjilat , membela habis – habisan bahkan selalu ABS – Asal Bapak Senang kepada NH,kalian SADAR masalah ini bukan seperti dagelan yang selama ini anda buat ini demi nama negara,apakah kalian mau INDONESIA terutama PSSI dicoret dalam peta sepakbola yang dikeluarkan FIFA dan kita tidak boleh mengikuti acara – acara yang diselenggarakan FIFA dan tentunya AFC ?

Contohlah ECW.Neloe yang saat ini sedang menikmati udara di Hotel Prodeo tingkat satu Cipinang – Jakarta Timur akibat kasus aliran dana Kredit Bank Mandiri dimana beliau ketika itu menjabat Direktur Utama Bank Mandiri,ketika dinyatakan bersalah dan harus menjalani hidupnya di Hotel Prodeo,beliau langsung mengundurkan diri dari Induk Organisasi Sepeda – IKASI , begitu juga dengan Rahardi Ramlan Ketua PRSI – Induk Organisasi Renang langsung mengundurkan diri karena tersangkut kasus dana Budgeter Bulog,contoh sudah ada toch anda bung NH,akan lebih terhormat dan dikatakan laki – laki sejati atau gentlement mengundurkan diri dan membubarkan kabinet anda secara sukarela daripada anda mendapatkan cap yang tidak baik dari semua pengurus klub mungkin semua rakyat Indonesia pilih mana ?

“ Yang benar saja . Mereka seharusnya malu jika ingin mengajukan Nurdin lagi sebagai Ketua Umum.Pengda dan klub harus ikut mengawal revisi PD agar tak dibohongi lagi seperti di Munas lalu “
– M.Taufik ; Manajer Persitara –

Apakah PSSI akan menuruti kemauan FIFA dengan mengganti semua pengurus dengan orang – orang yang bekerja dengan sepenuh hati dan mengerti Sepakbola serta mau mengangkat Indonesia ke pentas dunia atau sebaliknya dengan kepala batunya para pengurus ini tetap mempertahankan Ketumnya sampai dicoret dari peta FIFA ?…kita tunggu saja..

Rabu, 13 Februari 2008

Sadarlah Wahai Nurdin Halid dan Anak Buahnya !!!!





PSSI untuk kali keduanya ditegur oleh FIFA langsung melalui sang Presiden Sepp Blatter saat memberikan sambutan pembukaan rapat Komite Asosiasi di Zurich – Swiss selasa ( 5 / 2 )

“ Keputusan yang diambil Komite Asosiasi sangat penting dan selalu menjadi rujukan Komite Eksekutif dalam mengambil keputusan “
- Sepp Blatter -

Kita tahu sendiri Komite Asosiasi yang dipimpin oleh Geoff Thompson ini sedang giat – giatnya melakukan investigasi sejumlah kasus yang terjadi di sejumlah Federasi Anggota FIFA termasuk Indonesia,khusus Indonesia dalam hal ini PSSI diperintahkan untuk melakukan revisi Pedoman Dasar PSSI sesuai dengan statuta FIFA dan melakukan pemilihan ulang Ketua Umum PSSI yang dinilai telah mencoreng olahraga karena seorang yang terkena pasal kriminal bahkan masuk penjara tidak diperkenankan memimpin suatu organisasi olahraga.

PSSI sendiri menurut Komite Asosiasi melanggar ketentuan yang sudah digariskan FIFA dalam statutanya,antara lain ada 26 pasal di Pedoman Dasar PSSI yang tidak sesuai dengan aturan yang digariskan oleh FIFA,salahsatunya adalah tentang tak bolehnya seseorang yang terlibat kriminal dan pidana memimpin sebuah Federasi.

“ Kami akan menghentikan semua aktivitas yang mencoreng indepensi asosiasi Sepak bola “
- Thompson -

Sebenarnya bukan Cuma Indonesia saja yang di teropong oleh Komite Asosiasi ini tetapi ada banyak negara seperti contoh Albania , Samoa Amerika , Burkina Faso , Republik Afrika Tengah , Siprus , Dominika , Iran , Kuwait , Palestina ,Peru , Togo , Turki dan Kepulauan Virginia dari itu semua hanya Federasi sepakbola Iran dan Kuwait yang telah melaksanakan teguran dari Komite Asosiasi FIFA tersebut,bahkan Federasi Sepak Bola Kuwait begitu tahu masuk dalam daftar investigasi Komite Asosiasi FIFA,semua pengurusnya mengundurkan diri dan membubarkan Federasi Sepakbola itu.

Tapi memang dasar ( maaf ! ) keras kepala dan kepala batu,sikap dari PSSI terhadap teguran FIFA ini menilai Komite Asosiasi bukan badan FIFA yang memberikan keputusan,dan juga kabarnya pada tanggal 22 – 25 Februari 2008 mendatang dalam Raparnas di Bali mendatang,PSSI tidak akan mengagendakan teguran yang dilontarkan oleh Komite Asosiasi FIFA.

“ Soal revisi Pedoman Dasar jadi tugas tim yang dipimpin Dali Taher,Raparnas hanya akan membahas evaluasi program PSSI 2007 dan program PSSI 2008 “

Mafirion – Anggota Komite Eksekutif PSSI

Kalau menurut saran penulis,LEBIH BAIK PSSI di CORET dari keanggotaan dan kegiatan FIFA daripada sudah diberitahu tentang kesalahannya tetapi tetap membandel, karena ya..semua para personel dan pengurus PSSI sekarang hanya punya prinsip Right or Wrong , God or Bad NH still the boss and good job for Indonesian Football (?)

Memangnya PSSI sejajar dengan FIFA dalam lingkup tugasnya di dunia sepakbola sehingga bisa mengatakan bahwa Komite Asosiasi bukan Badan FIFA,kalau dilihat dari struktur dan sejarahnya Komite Asosiasi merupakan badan menaungi asosiasi – asosiasi seluruh dunia,tidak aneh jika FIFA sangat menghormati keberadaan badan ini.

“ Keputusan yang diambil Komite Asosiasi- KA sangat penting dan selalu menjadi pertimbangan Komite Eksekutif.KA itu badan yang membentuk “ - Sepp Blatter -

FIFA saja sampai menghormati peran dari KA,kenapa PSSI dengan arogansinya menolak keputusan yang dikeluarkan oleh KA.

Sudahlah para pengurus PSSI…..tidak ada gunanya juga anda membela NH sampai kapanpun.Penikmat sepakbola nasional SEKARANG !!! membutuhkan bukti nyata bukan hanya tebar pesona dan janji, mau dibawa kemana sepakbola kita ini dengan pimpinan yang sedang asik masyuk di Hotel Prodeo-nya untuk kesekian kalinya ( betah amat ya…bolak – balik check in di Hotel Prodeo, sekalian aja pindahan pak !! ),anda bisa lihat sendiri semua peraturan yang anda buat lewat Badan yang bernama Komisi Disiplin semuanya tidak ada yang ditaati oleh semua lapisan insan sepakbola terutama klub dan pemain, pemain yang dilarang bermain dua pertandingan,BUKTINYA masuk dalam 11 pemain inti , tidak boleh ada penonton dan menggunakan atribut klub , tapi kenyataannya ada yang nonton dengan baju koko , sudah BERAPA KALI KERUSUHAN ANTAR SUPORTER semenjak NH memimpin organisasi sepakbola di negeri ini ?TOLONG pikirkan…..

Apakah Indonesia TERCORET dalam PETA keanggotaan FIFA mendatang,karena KERAS KEPALA , KEPALA BATU , EGOIS , AROGAN dari semua pengurus yang tidak mengakui dari Komite Asosiasi ? hanya NH dan anak buahnya yang berada di Pintu IX Gelora Bung Karno – Senayan yang tahu cara mengatasinya tapi yang penting rakyat perlu BUKTI PRESTASI BUKAN MIMPI INDAH ATAU TEBAR PESONA !!!!

Kompetisi yang Plin-plan


Pertama – tama penulis ingin mengucapkan selamat kepada Laskar Wong Kito Sriwijaya FC – Palembang terutama kepada Pelatih Rahman Dharmawan serta Carlos Renato Elias dan Kawan – kawan atas prestasi yang kalian raih yaitu Double Winner dari dua ajang prestise yang ada di Indonesia yaitu Gelar Copa Indonesia Djie Sam Soe dan tentunya Gelar Liga Indonesia yaitu Piala Presiden yang terakhir ini dengan menundukkan klub sesama asal Bumi Andalas yaitu PSMS Medan dengan Skor 3-1 di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung dengan tanpa di hadiri oleh Sriwijaya mania.akibat ketentuan dari Badan Liga Indonesia sebagai otoritas dari Liga Djarum serta Kepolisian Daerah – Polda Jawa Barat,serta menjadi Juara Jago Kandang dan seperti Katak dalam Tempurung karena ULAH PSSI dan BLI yang TELAT dan LUPA !!

Akhirnya Pesta insan sepakbola nasional sudah mencapai klimaksnya dengan keluarnya sang juara baru dan juga sejarah baru dalam persepakbolaan nasional dengan adanya klub yang mampu mengawinkan gelar juara copa Indonesia dengan Juara Liga Indonesia , belum ada satu klub manapun di bumi merah putih ini bisa mengawinkan dua gelar bergengsi itu hanya Sriwijaya FC-lah yang mampu.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah,apakah kompetisi tahun 2008 / 2009 masih ada dan bergulir hingga nantinya ada juara baru ? inilah yang mungkin jadi polekmik di kalangan insan sepakbola kenapa begitu,karena ketika menjelang detik – detik penutupan liga pada semifinal di Gelora Bung Karno – Senayan terjadi sebuah insiden dimana salahsatu suporter Persija Jakarta yang bernama Fathul tewas di depan Hotel Atlet Century akibat kebringasan daripada Suporter Persipura yang kecewa dengan penampilan dari klub kebanggaannya yang akhirnya harus tersingkir walaupun pada final mendapatkan predikat tim Fair Play.

Beberapa jam setelah kabar kematian dari suporter Persija tersebut,kalangan insan sepakbola agar meminta PSSI sebagai otoritas sepakbola dihentikan sementara untuk menghormati korban suporter itu,bahkan sampai Menteri Negara Pemuda dan Olahraga meminta agar PSSI menghentikan sampai batas waktu yang tidak ditentukan sampai memang benar – benar semua pihak bisa membenahi semua lini dari sistem pertandingan.

Adakah yang salah dari sistem Kompetisi yang dibuat oleh Badan Liga Indonesia – BLI sepanjang kompetisi ini ? menurut penulis memang sangat – sangat salah dan tidak professional seperti contoh hal Penjadwalan pertandingan dimana oleh BLI menurut pengamatan penulis selama satu musim ini,seenak ( maaf ! ) jidat dan otaknya sendiri sehingga semuanya akhirnya kacau,kita lihat bagaimana jadwal Timnas Indonesia kacau akibat tidak adanya kalendar jadwal untuk Timnas bahkan seperti perhelatan Piala Asia kemarin kalau penulis tidak salah waktu Timnas untuk berlatih hanya sekitar 2 – 3 minggu hingga 2 bulan sebelum D-day,itupun oleh BLI kompetisi diliburkan sampai satu minggu setelah Piala Asia kelar,ini kompetisi apa ! setahu penulis dua minggu sampai satu bulan sebelum acara yang sudah di kalendarkan tetap oleh FIFA dan induk organisasi regional dunia seperti Commebol , UEFA , CAF , AFC , OFC contohnya perhelatan Piala Dunia , Piala Asia , Piala Eropa , Piala Afrika , Copa Amerika,semua kompetisi harus SUDAH selesai dalam artian semua liga di negara itu sudah mempunyai juara liga masing – masing,sementara Indonesia HANYA meliburkan saja BUKAN SELESAI ini jelas konyol,pantas saja Indonesia dua kali terlambat mengirimkan data aplikasi pemain klub yang juara Liga Indonesia dan Copa Indonesia Djie Sam Soe ke AFC untuk ikut laga Asian Champions League,karena ya tadi jadwal kompetisi tidak sesuai dengan jadwal kompetisi yang sudah diatur dalam ketentuan yang menjadi ketentuan baku yang dibuat oleh AFC sebagai otoritas sepakbola Asia dan tentunya FIFA sebagai otoritas sepakbola dunia.

Soal kompetisi yang pada pertengahan musim oleh BLI sudah diagung – agungkan yaitu LIGA SUPER dengan mengacu seperti yang dilakukan oleh Federasi Sepakbola Malaysia dimana Liga ini hanya bermain dengan 18 – 20 klub yang tentunya dananya bukan lagi dana ngemis seperti yang selama ini klub – klub Indonesia lakukan dengan cara memperkosa APBD secara sporadis tanpa memikirkan nasib rakyat jelata yang berhak atas APBD tersebut,kemudian fasilitas stadion yang standar internasional dimana harus minimal jangkauan waktu antara stadion dengan Bandar Udara sekitar 2 jam perjalanan , kemudian didalam stadion sendiri harus dilengkapi lampu stadion yang mempu menyinari seluruh stadion,adanya kamera pengintai a.k.a. CCTV , adanya ruang press confrence serta ruang khusus wartawan untuk melaporkan hasil pertandingan dibagian tribun dan masih banyak lagi .

Tetapi apakah bisa LIGA SUPER itu terrealisasi pada musim kompetisi Liga 2008 / 2009 secara pertama dikarenakan adanya insiden kematian suporter Persija tersebut,lalu ada ancaman dari Kementerian Pemuda dan Olahraga yang akan menghentikan kompetisi ini,apakah bisa ?

Saran penulis buat para pengurus Badan Liga Indonesia yang berkantor di Senayan adalah Pertama STOP atau BERHENTI dahulu kompetisi ini walaupun agak berat disatu sisi klub harus melunasi hutang – hutang , bonus dan gaji pemain dan lain sebagainya,Kedua Badan Liga Indonesia HARUS dan WAJIB !! menyusun kalendar kompetisi yang sesuai dengan kalendar yang dikeluarkan oleh FIFA dan AFC supaya tidak terulang lagi kejadian tidak terkirim atau kelupaan mengirim data pemain klub yang main di ajang Liga Champion Asia dan memaksimalkan jadwal untuk Timnas baik Timnas segala usia hingga Futsal dan wanita. Ketiga , Klub sendiri jika jadi libur kompetisi abadi ini berlaku, kiranya mampu memperbaiki sarana dan prasarana yang di jadikan syarat oleh PSSI dan BLI dalam berkompetisi yang berlabel LIGA SUPER terutama dalam hal pendanaan,sudahlah sekarang para ketua klub dan manager klub mulai memutar dan memeras otak seperas – perasnya bagaimana cara mendapatkan sponsor tanpa ada lagi embel – embel APBD,APBD dibuat untuk membiayai daerah seperti perbaikan jalan rusak,pendidikan untuk rakyat jelata , kesehatan untuk rakyat jelata BUKAN untuk kegiatan sepakbola secara terus menerus walaupun kata sang Ketum PSSI bahwa sepakbola adalah olahraga rakyat ! bukankah diantara para manager ini yang setelah nama akhirnya disambung dengan titel mentereng yang berasal dari jalur bisnis dan management kenapa ilmu itu tidak digunakan dalam mencari dan bernegosiasi dengan para sponsor ATAU jangan – jangan titel itu ASPAL ?

Keempat,berlakukan sistem reward and punnishment bagi semua insan sepakbola mulai dari pemain , pelatih , manajer , perangkat wasit serta inspektur pertandingan hingga ke kelompok suporter klub sehingga kedepannya semua insan sepak bola tahu akan kesalahannya bukan seperti yang terjadi saat ini dimana setiap insan sepakbola yang terkena hukuman masih saja berkeliaran dilapangan hijau bahkan ada salahsatu official klub yang mengatakan bahwa mereka melakukan itu dikarenakan mengikuti apa yang Ketum lakukan ya…ibaratnya Guru kencing berlari ya muridnya kencingnya juga berlari jadi apa yang ada dan dikerjakan ketum pasti akan diikuti juga.Kelima,benahi para personel yang berada baik di BLI maupun di PSSI sendiri karena menurut penulis sudah waktunya para personel ini baik di BLI maupun di PSSI diganti dengan orang – orang yang berkompeten dan mau berkorban demi majunya sepakbola sesuai dengan mimpi indah dari sang Ketum yang visi 2020 yang menjadikan Indonesia tampi di ajang Piala Dunia dan juara !

Apakah Kompetisi Liga Indonesia yang akan segera berganti baju menjadi LIGA SUPER benar – benar digulirkan oleh BLI dan PSSI ATAU Kompetisi Liga Indonesia tahun 2007 / 2008 yang melahirkan juara baru Sriwijaya FC dengan double winnernya menjadi Kompetisi TERAKHIR sampai ada perangkat dan kejelasan terutama dalam hal hasil dari teguran yang dilayangkan oleh FIFA ? kita hanya bisa tunggu , berdoa dan berharap kompetisi ini tidak menjadi terakhir malahan menjadi yang LEBIH Professional dan LEBIH INDUSTRI seperti Klub – Klub Eropa

Mahasiswa/i Kedokteran Seorang Maniac


Mungkin bagi para mahasiswa dan mahasiswi kedokteran atau para siswa kelas 3 SMU yang akan memilih masuk dalam kedokteran karena cita – cita sejak kecil mungkin agak kaget jika membawa tulisan yang penulis tulis,karena penulis hanya membaca dari sebuah riset yang ada di Inggris.

Riset ini dilakukan kepada hampir 1000 mahasiswa di Universitas Cambridge-Inggris.Hasilnya adalah rata-rata mahasiswa kedokteran memiliki patner seks sebanyak 8 orang selama hidupnya. Angka itu tentu cukup besar jika dibandingkan dengan mahasiswa dari fakultas yang lain.

Sementara itu di peringkat dua adalah mahasiswa mahasiswa dari fakultas ilmu politik ( Fisip ) Rata-rata mereka memiliki 7 partner seks dalam hidupnya.kemudian diikuti oleh mahasiswa fakultas sejarah yang memiliki 6 partner seks,kemudian mahasiswa fakultas sastra rata-rata memiliki 5 partner , lalu peringkat paling kecil dan sedikit adalah Mahasiswa fakultas teologi hanya memiliki 2 partner seks selama hidupnya.

Ada yang menarik dalam isi hasil riset ini adalah bahwa mahasiswa dengan kelakuan kurang baik, biasanya memiliki jumlah partner seks lebih banyak.Soal bentuk perlakuan hubungan intim ini ditemukan sebanyak 25 persen dari mahasiswa tersebut pernah mencoba hubungan seksual sado-masochis (hubungan seksual dimana salah satu pihak mendapat kepuasan dengan menyakiti pasangannya dan pasangannya juga mendapat kepuasan seksual ketika disakiti).

Kemudian 40 % dari responden ini mengatakan mereka mengaku pernah melakukan hubungan satu malam (one night stand) tetapi lebih dari 60 % dari respoden tersebut mengaku belum pernah tertular penyakit kelamin.

Yang menjadi pertanyaan sekarang yang mungkin sebagian pembaca maupun pengunjung blog ini,apakah Mahasiswa/I Fakultas Kedokteran di semua Universitas baik Negeri maupun Swasta yang ada di Indonesia sama tingkah lakunya seperti hasil riset yang dilakukan di Inggris tersebut ?

Golkar Paradigma baru atau Golkar Old Schooll ?


Beberapa minggu ini penulis sempat membaca berita disalahsatu situs berita dimana ada berita bahwa salahsatu partai didikan dari sang penjahat kemanusian ingin menarik anaknya sebagai bagian dari partai itu..

Ya…siapa lagi dan siapa bukan kalau Siti Hardianti a.k.a mbak Tutut yang akan direkrut oleh partai yang berlambang rumahnya para setan dan dedemit dalam merapatkan partai untuk pemilu 2009 yang tinggal menghitung jari.memang kalau dilihat secara history memang ada sedikit kedekatan antara partai ini dengan dinasti cendana.

Yang menjadi pertanyaan sekarang ini apakah dengan masuknya mbak Tutut kedalam kepengurusan partai ini dalam menuju pesta demokrasi Indonesia tahun 2009 mendatang bisa memenangkan pemilu mulai dari tingkat parlement hingga ke Istana ?

Kita tahu bagaimana kiprah partai ini sejak orde baru hingga lengsernya sang smiling general,setiap pemilu pun di negara ini pasti partai ini selalu unggul terus dengan cara yang mungkin agak kriminal dan ancaman dimana setahu pendengaran penulis,karena penulis pada saat itu masih dalam proses timbul ke dunia J setiap kali pemilu pasti semua pegawai negeri harus memilih partai yang memiliki ciri khas nomor 2 ini,jika tidak pasti dipecat,tapi kok mereka bisa tahu ya siapa saja yang memilih partai mereka dan siapa yang tidak padahal sistem pemilu dulu adalah Jurdil – Jujur dan Adil serta Rahasia ?

Tapi menurut penulis sich kalau ini terjadi maka sia – sia lah usaha dari mantan ketua umum partai ini yang jelas – jelas ingin menghilangkan dan meninggalkan kesan partai ini dari jaringan Cendana,anda tahu ketika tahun 1998 partai mana yang diusulkan harus dibumi hanguskan oleh kalangan mahasiswa karena sudah menyesengsarakan rakyat kecil di daerah kalau bukan partai ini,dan lewat sang Ketum inilah partai ini bisa bertahan,tapi sekarang kalau benar maka mungkin siap – siaplah partai ini seperti pada tahun 1998,karena ketum yang ketika tahun 1998 sudah mundur dan digantikan oleh Ketum yang berlatar belakang sebagai Pedagang dan apakah mungkin seorang pedagang memimpin sebuah partai ?

Penulis sangat setuju dengan pendapat yang dilontarkan oleh salahseorang pengamat politik yang mengatakan bahwa Mbak Tutut ditarik ke partai ini hanya untuk menggeruk uang dari Mbak Tutut sendiri untuk mengamankan posisi dari partai ini menuju 2009,karena kita tahulah siapa Mbak Tutut ini terutama hartanya yang mungkin bisa membiayai semua rakyat jelata di bumi merah putih ini,seperti memiliki rumah didaerah Kensington yang seharga 1-2 juta Poundsterling ( hitung sendiri berapa rupiah ! ) , lalu menguasai jalan – jalan tol di empat negara Asia seperti 166,34 Km jalan toll antara Wuchuan - Suixi - Xuwen di Cina , 83 Km Metro Manila Skyway & Expressway di Luzon, Filipina , 22 Km jalan toll antara Ayer Hitam dan Yong Peng Timur, yang merupakan Bagian dari jalan tol Proyek Lebuhraya Utara Selatan sepanjang 512 Km yang menghubungkan Singapura, Johor, sampai ke perbatasan Muangthai di Malaysia dan Jalan toll patungan dengan Union of Myanmar Holding Co. di Burma,belum lagi harta yang diberikan kepada kedua anaknya Dandy N. Rukmana dan Dantu I. Rukmana yang berada di daerah Boston yang memiliki tingkah laku yang tidak wajar untuk standar warga Boston yang mana daerah kecil di Amerika yaitu pernah membeli sebuah mobil sport jenis Lamborghini-Diablo seharga Rp 1 miliar dan itu hanya bertahan mungkin sebulan setelah itu mereka membeli lagi mobil yang mungkin lagi trend.

Tapi ya itulah kebijakan dari partainya pedagang,kalau memang mengincar harta dari Cendana yang nota bene harta berdarah karena harta itu dirampas dari rakyat jelata dengan darah dan kekerasan untuk persiapan pemilu 2009 ya terserah,toch rakyat Indonesia bukan rakyat Indonesia yang hidup di tahun ‘70an yang selalu mengagungkan ABS-Asal Bapak Senang dan mau diperintah seperti kerbau dicucuk hidungnya,tapi rakyat Indonesia yang tau mana yang benar dan yang salah,karena rakyat yang sekarang hanya memimpinkan sembako murah,mudah mendapatkan BBM,mendapatkan pekerjaan dan sekolah yang murah bahkan gratis tapi itu semua tidak dengan korupsi bahkan merugikan rakyat.

Apakah jadi jadi partai berlambang rumahnya para setan dan dedemit ini mengambil hati dari para anggota dinasti cendana ? kita lihat saja kelanjutannya.

Perlukah LSF saat ini ?

Beberapa hari belakangan ini para sineas film dan pekerja seni agaknya sedikit paham bahkan katam dengan yang namanya hukum padahal dulu para sineas film dan pekerja seni agak alergi yang namanya hukum bahkan perangkata hukumnya.

Iya… para sineas film dan pekerja seni sedang mengajukan uji materi atas UU Film serta keberadaan Lembaga Sensor Film yang menurut mereka , lembaga ini diibaratkan monster yang siap menerkam siapapun.penulis pun dapat memaklumi dan mengerti akan kondisi dari sineas dan pekerja seni ini terhadap keberadaan Lembaga Sensor yang menurut mereka telah merampok dan merampas hak kreatifitas mereka dalam menyajikan suatu tontonan yang mungkin menurut mereka bisa dijadikan pembelajaran dan penyadaran masyarakat dengan fenomenal yang ada disekitar kita,tetapi dengan adanya LSF ini maka sajian itu akan sia – sia saja bahkan tidak sesuai dengan harapan mereka.

Ya…kita tahu LSF adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah ketika itu jaman orde baru dimana LSF ini dibawah kantor Kementerian Departemen Penerangan Republik Indonesia yang berfungsi sebagai filter dari semua film baik dari dalam negeri sendiri maupun luar negeri sebelum film itu ditayangkan di jaringan bioskop 21,bahkan sinetron pun jaman orde baru pun harus disensor ya lewat lembaga ini,jadi intinya film atau sinetron baru bisa ditayangkan di jaringan Bioskop 21 dan Stasiun Televisi,kalau sudah ada ijin dari LSF kalau belum ada stempel lolos sensor jangan harap film atau sinetron itu bisa ditonton secara luas.

Yang menjadi pertanyaan sekarang,masih perlu dan efektifkah Lembaga Sensor Film saat ini , sampai para pekerja seni dan sineas film ini sampai datang ke Mahkamah Konstitusi yang berada di Komplek Merdeka Selatan ?

Memang kita bisa mengerti dengan kerja dari Badan Sensor ini demi menjaga harkat dan moral dari jutaan rakyat Indonesia,tapi apakah sampai sebegitunya Badan sensor memotong adegan demi adegan yang seharusnya menjadi inti cerita hanya karena ya tadi menjaga harkat dan moral dari bangsa ini,kita bisa lihat contoh – contoh film dari kerja badan sensor ini ketika jaman orde baru dibawah panji sang smiling general terhadap film – film yang mungkin kalau kita lihat serta pandangan sepele tapi mungkin menurut mereka sangat penting seperti Matahari – Matahari dan Koruptor – koruptor dua karya sineas almarhum Arifin C.Noer,tahun 1978 dan 1985 dimana isi dari film ini adalah menggambarkan adanya seorang pejabat negara yang korup, seorang tokoh tua yang sangat feodal serta ada banyak rakyat atau masyarakat yang tetap tersia – sia karena dampak dari pembangunan akhirnya harus disimpan dalam brankas LSF karena adanya beberapa adegan yang sangat bertentangan,untuk Koruptor – Koruptor akhirnya diganti judulnya menjadi Petualang – Petualang.

Kemudian ada film karya Asrul Sani yang berjudul Di Bawah Lindungan Ka’bah dibuat pada tahun 1981 dimana cerita ini berawal dari kisah novel karya Hamka harus mengganti judul menjadi Para Perintis Kemerdekaan karena adanya simbol ka’bah yang nota bene adalah lambang dari sebuah partai politik yang kemungkinan menurut pemikiran mereka bisa menjadi ancaman partai buatan pemerintah kala itu bahkan sampai sekarang yaitu Golongan Karya a.k.a Golkar.

Itu baru beberapa contoh film yang akhirnya harus menurut apa perintah dari LSF jika mau dipasarkan.penulis setuju dengan ucapan aktris yang berperan Cinta di Film Ada Apa Dengan Cinta Dian Sastrowardoyo yang menyatakan di depan para Hakim Agung Mahkamah Konstitusional bahwa kita ( maksudnya para sineas Film dan pekerja seni ) membuat film bagus dan bermutu BUKAN film Porno ! memang kita bisa lihat banyak sineas muda yang sekarang sudah mulai terbuka dan menampilkan ideologi dan kreativitasnya dalam membuat film terutama situasi sosial yang berkembang,harus terpenggal dengan kebijakan yang menurut penulis sudah tidak jaman lagi.

Contoh kasus dari peran LSF adalah penghilangan pesan atau tagline dari film 9 naga serta revisi posternya,dimana tag line itu mengatakan bahwa Manusia Indonesia yang terbaik adalah Seorang Penjahat serta poster yang menggambar seorang Fauzi Baadillah dengan telanjang dada,kemudian oleh LSF pesan tagline yang terdapat di poster 9 naga ditutup dan gambar fauzi yang mana (maaf! ) bagian pusarnya harus ditutup,dan akhirnya kalau pembaca dan pengunjung pernah melihatnya akan terlihat aneh.

Kalau menurut penulis,tagline atau pesan dari 9 naga itu sebenarnya tidak ada masalah,karena sebuah pesan itu ada karena adanya kebenaran yang ada disekitar masyarakat,karena film ini kan tentang cerita seorang pembunuh bayaran dalam menjalani kehidupannya sehari – hari jadi wajar donk penulisan pesan itu Manusia terbaik di Indonesia adalah seorang Penjahat,dan kalau secara lelucon memang benar kok manusia di indonesia ini adalah seorang penjahat kita bisa lihat berapa banyak orang Indonesia yang korupsi dana untuk rakyat kecil dan jelata mulai dari tingkat I di Ibukota hingga ke pedesaan jika dibandingkan dengan orang jujur ?

Soal poster film pun yang sedikit revisi sebenarnya tidak ada masalah kok,kan itu Cuma telanjang hingga dada,baru bisa di revisi kalau poster itu menampilkan sosok yang topless hingga menampilkan alat vitalnya.

Saran penulis sich simpel aja…LSF harus bisa merangkul para sineas dan pekerja seni serta menjelaskan tentang hak dan kewajiban dari badan ini,kemudian rubahlah pola penyensoran yang dilakukan oleh LSF,kan selama ini LSF hanya menyensor ketika suatu film yang diproduksi oleh suatu perusahaan film sudah selesai dan di sunting oleh tim editor baru diberikan ke LSF untuk di sensor serta edit lagi sebelum ditempel surat keputusan dan label Lolos Sensor sehingga ada dua kali edit dan mungkin mengurangi bahkan alur cerita menjadi tidak jelas atau menggantung,bagaimana kalau LSF yang mendatangi kantor perusahaan Film itu ketika ada proses Editing dari suatu film yang diproduksi perusahaan film itu,sehingga baik bagian Editing serta sutradara itu dengan LSF bisa satu suara dalam mengedit bukan seperti yang sekarang ini.

Dan satu lagi…pesan penulis kepada salahsatu aktor senior tapi mungkin kecewa karena tidak pernah dilirik oleh sineas muda untuk ikut main film yang mengatakan mau jadi apa kalau LSF itu dibubarkan,mau apa anak muda ini terhadap LSF.perlu penulis sampaikan.. Bung…. Urusan moral itu ada dalam hati nurani setiap manusia,dan moral itu hanya didapat dari rumah terutama keluarga kalau moral dari kepala rumah tangga itu sudah rusak maka rusaklah anggota keluarganya BUKAN lingkungan,jadi jangan persalahkan anak muda yang ingin mengkritik fungsi LSF memang kalau bukan anak muda yang mampu mengangkat industri Film Indonesia yang selama tahun 1980 hingga 1990-an yang selalu berbau – bau ranjang dan ( maaf ! ) selangkangan,serta mengangkat jaringan bioskop 21 yang dulu sepi sekarang ramai,apakah anda bisa bung coba buktikan kepada penikmat Film apakah anda bisa?