Sabtu, 29 Desember 2007

U.S.Election : Vote or Die

The year 2008 is year is being be awaited American people to determine who'll becomes people first one in state itu…Ya is general election President because the year 2008 is last year where President which in command now that is George Bush Jrharus delivers its(the chair in oval space to be occupied by President new America..

During President Bush in command during two periods a lot of according to rather writer controversy like doing military aggression to Afganistan only center American economics World Trace Centre bumped by some planes piloted by some young mens from the middle east area which in anticipating network Al-Qaeda behind this action and his(its central resides in state Afganistan,but the state in reality instead shot to pieces either from the angle of building and also US Government, must build again from zerol,buti permanent US of elbow that Osama there are still over there…

After from Afganistan,US returns to does " road show" this to its the Iraq and model same as when breaking Afganistan but this its the assumption is that Iraq has mass destroyer weapon held controlled and by President the scorpion Saddam Hussein,but in reality same as in Afganistan even more hardly because now becomes war between ethnical there that is between sunni and syiah,but withdrawal issue of army US also becomes good complicated solution level of finite parlement to level of the NGO over there is need or army US not pulled from there ?

But let it over we are not to thought of that is all,lets of the the powers in Capitol Hill and White House thought of it, is now how news from this US president candidates ?

Did you know whom - whosoever calonnya,writer in this writing capacities do not mean idolizes the Demokrat as well as writer is not a Demokrat but writer sees candidate from this Demokrat likely more splashyly than candidates from party Republik..

Yes two candidates from Democrat that is former US First Lady that is Hillary Rodham Clinton,serta senator from Illonis which also 3 year residence have ever in Indonesia state is including experiencing education that is Barrack Obama..why writer interests with both this candidates which people say second this will become first person in history of America, do not intend not to floodlight from the second Republik,because of this candidate is each other pursues , insinuates and or its(the name to be able to go forward in White House and sits beloved in space Ouval.

Who ignores Hillary Rodham Clinton,She is wife or more knowledgeable as Former US First Lady from President ke-42 and young [by] second along the length of American journey that is Bill Jefferson Clinton,after doesn't take hold of as First Lady,Hillary reenter in world politic of US as Senator and from there s(he then submits himself as candidate President US,we also has known how action from Hillary when taking hold of as First Lady.

But how and who is Barrack Obama,Obama is a chlid from family which its(the father comes from African and Ms. from Hawaii,he is senator from state part of Illonis, of course possiblyfor civilian acted Barrack Obama in new politic,but still if its(the biography read we can see and possible for 220 Indonesia residents would be proud because Obama when small have ever in Jakarta precisely in area Menteng during 3 tyear,and during 3 the year he(she experiences education of small Indonesia,why Obama can live in its(the Indonesia,becaue his mom is at the time divorced from its(the father is then married with member of Indonesia atwhen sitting in college it makes American public likely provocated person issue Obama,yaitu that Obama when residing in Jakarta to go to school in school islam or they spell out members Madrasah though in reality as well as writer may spell out members that Public school do not go to school Islam or Madrasah because Public school passed by by Obama is going to school government which all its(the activities financed by Governmentin this case Ministry of Minister of National Education of Republic of indonesia and that is according to writer can be tolerated by since the year 2001 US is rather allergic with smelling religion especially Muslim.

Then how with the relation of US-INDONESIA if one of from this Demokrat candidate ( as well as not closed possibility that from candidate Republik ) sits beloved in space Ouval ? at least according to idea of writer likely would more amicably the relation of America with Indonesia if its the President from circle Demokrat,because what ? because till now the relation of US-INDONESIA is era [by] President Bush having flag Republiken always is coloured emotion of soul is not Only just Indonesia but also world also feels from arogansi this US especially religion issue…

But with circle Demokrat at least the dander will change with peacefulness we can see when era Clinton which at that time takes hold of Presiden, have ever designs a peace between two the middle east states having conflict that is Israel-Palestina although hitherto two the states still battle.

If Only The Winning democrat it is of course will make Indonesia can more calm especially in the case of religion and other even Indonesia could probably only made partner in business is pacifying situation in middle eat, and if chosen was Barrack Obama,paling we do not can more intensively asks US for alleviates sanction of military released by Parlement in the case of equipments of military as result of existence of incident Timika defeating two member of America and one member of Indonesia a few years ,dan it is of course this excellence himself because Obama at least haves a line on situation of Indonesia because like the one is the is writer spells out members Obamahave ever remained during 3 year in Indonesia.

So who will becomes people first one in America and sits beloved in Ruang Ouval White House,Barrack Obama or Hillary Rodham Clinton or from Republiken for US people is give your choice and vote for US future if writer can give message to US people cites American selebritis utterance that is : Vote or Die

In Memory : Benazir Bhutto

BENAZIR BHUTTO

Juni 21st 1953 - December 27th 2007

I as Indonesia citizen wish to submit condoling with pass away it, Former Pakistan Prime Minister Benazir Bhutto at Thursday evening ( 27 / 12,2007 ) in Rawalpindi,Pakistan

Hopefully Pakistan people and the supporters Bhutto can be given manful and strength in this accident and tries continues struggle of Bhutto in realizing Pakistan which more modern and democracy….



Rabu, 26 Desember 2007

In Memory : 3 years Tsunami Aceh

Tidak terasa 3 tahun sudah Tsunami menyerang Aceh secara membabi buta dan hanya menyisakan duka yang sangat mendalam bagi rakyat Aceh yang kehilangan istri,suami,ayah,ibu,mertua,menantu,cucu,anak,keponakan dan anggota keluarga lainnya.

Ya…December,26th 2004 jam 07.55 – 08.05 Indonesian Time ( GMT + 7 ) daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh dengan ibukotanya Banda Aceh di guncang gempa besar sebanyak dua kali dan sempat terhenti walaupun secara tiba-tiba ada air bah yang berasal dari tengah lautan dengan ditandai bekeliaran dan berpindahnya sejumlah burung dari habibatnya di Aceh menuju ke tempat lain.

Itu tahun 2004 lalu atau tiga tahun lalu yang boleh di bilang Aceh sebagai laboratorium bencana bagi negara lain,sehingga semua mata dunia terarah kepada Aceh dan negara-negara yang terkena Tsunami seperti India,Srilangka,Maladewa,Thailand dan negara-negara Afrika,lalu bagaimana dengan sekarang.

Sekarang,menurut penulis Aceh sudah mulai bergejolak walaupun sisa-sisa kenangan dan trauma buruk itu masih selalu saja teringat dalam setiap warga Aceh ketika ditanya,bahkan sarana penunjang seperti jalan dan bangunan yang terkena dampak tsunami pun sampai sekarang pun masih dapat kita lihat walaupun di setiap sudut-sudut kota Aceh nampak sudah ada perkembangan dan perubahan tetapi sama saja duka dan bentuk akibat dari ganas dan marahnya Sang Kuasa tidak mampu merubah itu semua.

Tapi bagaimana dengan pemerintah sendiri dalam melihat Aceh sekarang,kalau menurut penulis pemerintah sepertinya ibarat idiom yang maaf hangat-hangat tai ayam dimana pada saat peristiwa itu terjadi tingkat kepekaan pemerintah semakin tinggi hingga memasuki tahun ke dua,begitu juga pada saat menerima bantuan dari negara – negara sahabat termasuk isu yang beredar adanya bantuan dari Israel yang diwakili oleh negara Singapura atau lewat kedutaan Israel di Singapore,walaupu itu dibantah oleh pejabat kementerian Luar Negeri Indonesia,tapi itu semua seperti yang penulis bilang di atas.

Sekarang sudah tiga tahun,tadi siang penulis menyempatkan diri menyimak berita tentang 3 tahun bencana Tsunami dimana pada running-text dari siaran berita itu bahwa Palang Merah Singapura menghentikan bantuannya untuk Aceh,dimana Palang Merah Singapore mengelontorkan dana kemanusiaannya kalau penulis tidak salah setiap tahun sekitar 16 juta US$,(please count self in your value money in your country J ),penulis melihat peran Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi-BRR badan yang dibuat pemerintah Jakarta untuk membantu memulihkan Aceh tidak berjalan semana mestinya,karena kalau BRR dibuat dan dibentuk untuk membantu rakyat Aceh untuk menemukan kembali semangat hidupnya termasuk dalam hal perumahan,paling tidak selama tiga tahun itu semua rakyat Aceh sudah bisa menikmati rumah baru mereka tapi kenyataannya ? BRR hanya yang penulis lihat dari hasil liputan kawan-kawan jurnalis setiap tahunan tsunami diperingati membuat rumah panggung yang mana setiap ukurannya tidak layak untuk diberikan kepada keluarga korban karena bagaimana mungkin suatu ruangan harus dijadikan satu sebagai kamar tidur dan juga kegiatan rumah tangga lainnya seperti dapur.belum lagi soal sarana lainnya seperti penyediaan kamar mandi dan toilet serta air bersih yang kadang-kadang penulis melihat hasil rekaman di televisi air bersih pun mesti digilir bahkan sampai mati,kalau begini apa saja tugas dari BRR,maka tidak heran kalau 2 tahun yang lalu kita lihat di televisi banyak warga Aceh yang masih berdiam dan melakukan segala aktivitasnya di dalam tenda atau barak-barak yang disediakan badan donor dunia dan bantuan negara lain.

Kalau begini terus,maka yang timbul dari benak nurani penulis adalah : KEMANA DANA yang diberikan baik atas nama negara ataupun organisasi internasional seperti PBB dan yang lainnya pada tahun 2004 mengalir deras ? kalau tidak salah pemerintah diwakili oleh Bapak Alwi Shihab kalau penulis tidak salah menjabat menteri luar negeri atau menteri kesejahteraan rakyat untuk menerima bantuan baik berupa dana dalam bentuk check atau tunai serta bahan logistik.

Dana yang diberikan negara-negara dan organisasi dunia ini pun tidak hanya sekita satu-dua juta dollar tapi ratusan ribu bahkan puluhan ribu juta dollar,kalau asumsi itu benar berarti saat ini setidaknya setiap keluarga Aceh dapat merasakan kembali suasana rumah mereka walaupun secara tidak langsung tidak sama seperti yang dulu,tapi kenyataannya.


Ini sudah 3 tahun tragedi Tsunami berlangsung,rakyat Aceh masih saja diliputi rasa trauma dan takut,tapi apakah juga harus mengalami hidup dan beraktivitas dengan beralasan tanah dan beratapkan langit serta terpal ? sudah layaknya kerja,keberadaan dan loyalitas BRR ini dilihat dan dimintai pertanggungjawabannya walaupun kabarnya tahun ini atau tahun depan masa tugasnya akan berakhir,paling tidak penulis dan 220 juta rakyat Indonesia yang menjadi saksi secara tidak langsung ketika seorang perwakilan suatu negara atau organisasi dunia memberikan suatu simbol kertas panjang seperti check yang ditulis dengan angka yang cukup fantasis dalam tersenyum melihat hasil dari check itu terealisasi demi kepentingan rakyat Aceh,tapi kenyataannya ?

Sudahlah mengaku saja kemana uang dari negara-negara dan organisasi internasional itu kalian simpan,masak sudah 3 tahun rakyat Aceh masih saja hidup seperti yang sering kita lihat di televisi,seharusnya 3 tahun itu rakyat Aceh sudah makmur dengan seperti rumah yang bagus dan layak secara fisik serta sarana penunjang yang bagus juga seperti adanya air bersih.

Minggu, 23 Desember 2007

Merry Christmas and Happy Holiday

myspace codes
Myspace Codes: MyNiceSpace.com

For all beautiful Mother in World

myspace codes
Myspace Codes: MyNiceSpace.com

Danke Dortumund…..Danke MNC Network..

Ditengah terpuruknya kondisi olahraga dimana Indonesia sudah merasa puas dengan peringkat empat dalam SEA GAMES,dan terlebih lagi bobroknya secara lahir dan batin para pengurus PSSI di negara ini yang merasa masih hebat dan mampu membangun sepak bola menjadi sepakbola yang disegani tapi kenyataannya baru bisa BBM-Baru Bisa Mimpi,ternyata dipenghujung tahun ini 220 juta jiwa lebih penduduk Indonesia masih bisa mendapatkan hiburan olahraga.

Ya…berkat Media Nusantara Citra-lah sebuah perusahaan media yang menaungi beberapa stasiun televisi swasta dan juga jaringan televisi berlangganan,menghadirkan sebuah tim sepakbola yang ada didataran Jerman yaitu Borussia Dortmund ke Jakarta dan ber-sparing-parthner dengan Tim Nasional Indonesia.Tujuan Dortmund datang ke Jakarta bukan sekedar liburan semata,tetapi lebih kepada menyajikan sebuah pertandingan sekaligus menghibur dan yang lebih utama tujuan Dortmund datang ke Jakarta adalah ingin mempromosikan Liga Jerman atau kita sering dengar BundesLiga kepada masyarakat Asia yang pertama di perkenalkan adalah Indonesia

Akhirnya kenyataan itu terbukti juga,Klub Borussia Dortmund datang ke Jakarta setelah menempuh jarak Dortmund-Jakarta selama 16 jam, para pemain Dortmund pun bukan seperti yang diperkirakan banyak pecinta sepakbola yaitu hanya pemain yang statusnya cadangan atau tim Juniornya tetapi adalah FullTeam,dimana kita bisa melihat sang kapten Christian Woerns,atau mantan pemain Juventus Robert Kovac atau Mladen Petric The Murder,why writer called Petric The Murder ,because He action in last Qualification Euro 2008 against England and make 22sd player of Three Lion Squad like Steven Gerrad,Petr Crouch,Joe Cole,John Terry,Frank Lampard dan Michael Owen and off course the Holligans sweet sitdown in front they televison in home to watch Euro 2008 Austria-Swiss not be a member of tournament

PSSI harusnya Malu…

Pertandingan antara Tim Nasional Merah Putih yang berlabel Indonesia Selection dengan Dortmund yang berlangsung bertepatan dengan malam takbiran lebaran Haji (December,19th 2007,16.45 West Indonesian Time -GMT + 7) berakhir dengan skor tipis 1-0 untuk kesebelasan Dortmund dimana dicetak oleh sang pembunuh Mladen Petric lewat titik penalti pada menit ke-45,penalti itu sendiri bermula ketika pergerakan Diego Klimowick di kotak terlarang hingga mengundang pelaranggaran dari pemain belakang Indonesia Selection asal Klub Bandung Persib,Nova Arianto,selanjutnya wasit yang memimpin Jimmy Napitupulu langsung menunjuk titik putih,dan sang Pembunuh menjalankan aksinya dengan mengecoh kiper Markus Horison dan terjadilah GOL!!!

Apa yang harus diambil hikmahnya oleh para pemain dan juga yang paling utama adalah para pengurus PSSI yang seharusnya malu.kenapa penulis bilang malu? Karena seharusnya gawean seperti ini mendatangi klub atau Timnas luar negeri untuk berujicoba dengan Timnas Merah Putih adalah PSSI bukan pihak swasta atau lainnya seperti contoh yang dilakukan MNC Network

Tapi apa yang terjadi dengan event ini,penulis mendengar dan membaca bahwa Tugas PSSI yang diserahi oleh pihak MNC Network ini HANYA J mengurusi IZIN SEWA STADION GBK-Senanyan dan IZIN KEAMANAN,selebihnya seperti tiket masuk dan lainnya dikerjakan oleh MNC Network dan EO yang mengundang Dortmund ke Jakarta,penulis begitu mendengar dan membaca bahwa tugas PSSI hanya dua itu sebetulnya sangat menghina sekali dan memalukan karena apa,penulis beranggapan bahwa event Piala Asia kemarin katanya sukses ternyata menyimpan catatan tersendiri di mata MNC Network dan EO tersebut mungkin dengan adanya berita soal belum lunasnya hutang-hutang PSSI kepada pihak ketiga yang mungkin agak tidak percaya jika PSSI diserahkan tugas seperti meng-koordinir Tiket masuk,makanya pihak MNC Network dan EO yang menjalankannya.

Kita tahu umur PSSI bukan umur seperti Federasi Sepak Bola Timur Leste yang mungkin baru kemaren sore berdiri,tapi umur yang kalau disejajarkan dengan manusia yaitu sudah sangat tua bahkan melebihi kakek-kakek,seharusnya sadar dan mau menuruti permintaan 220 juta jiwa dan tentunya para pelatih yang melatih Tim Nas yang mendambakan Tim Nasional yang solid dan tentunya hasil dari solidnya adalah banyaknya partai ujicoba dengan kesebelasan yang mungkin lebih diatas dari kualitas permainan Tim Nasional kita supaya pemain dan official tahu kelemahan dan kelebihan dari TimNas ini,tapi kenyataannya ? permainan Tim Nas kita hanya di situ-situ saja tanpa ada kemajuan,kalau ada kemajuan hanya segitu saja,soal partai ujicoba pun ketika terus ditanyakan kepada para pengurus PSSI,para pengurus ini hanya menjawab,UUD:Ujung-Ujungnya Duit,tapi kita bisa lihat pada saat salah satu pengurus PSSI ditanya soal adanya partai ujicoba antara Indonesia Selection dengan Dortmund,beliau mengatakan dengan sangat bangga sekali,padahal event ini bukan 100% persen dananya keluar dari kas PSSI,tapi bisa bangga layaknya PSSI yang biayai ini semua ( pengurus yang aneh ).Bahwa event ini sangat bagus bagi perkembangan dan peningkatan kualitas sepak bola nasional.

Sudah saatnya PSSI sadar diri dan mau belajar dari event ini,karena bagaimana bisa maju Timnas Indonesia kalau ujicoba dengan kesebelasan luar dengan paling tidak kualitasnya 3 tingkat diatas kita tidak pernah ada,mau dibawa kemana Timnas kalau PSSI dan BTN tidak mau menfasilitasi Ujicoba bagi Timnas padahal angan-angan yang ada di OTAK para pengurus PSSI dan BTN serta BLI menciptakn Timnas yang selalu masuk dalam putaran final Piala Dunia.

Tapi ada kesan positif dari pertandingan ini bahwa dua pemain kita diacungi jempol oleh pelatih Dortmund,Thomas Doll bahwa Dortmund gagal menunjukkan dan mengembangkan permainannya dikarenakan gemilangnya dua pemain kita yaitu Kiper Markus Horison dan Ortizan Solossa.”Kami kesulitan mengembangkan permainan karena beberapa pemain karena beberapa pemain Indonesia tampil sangat bagus.Mereka adalah Kiper dan pemilik nomor punggung 14 ( Ortizan )”

Ok…cukup,yang menjadi pertanyaan sekarang bisakah PSSI mengambil alih dan mendanai 100 % kedatangan Bayern Muenchen yang kabarnya akan datang tahun 2008 sebelum pembukaan Euro 2008 dari tangan negosiasi MNC Network dan EO tersebut yang kabarnya masih alot karena mereka meminta match fee ,dan juga mendatangkan Tim-tim baik klub maupun Timnas negara yang kuat untuk datang ke Jakarta dan bersparing-parthner dengan Tim Nasional Indonesia yang sesungguhnya BUKAN label Indonesian Selection seperti yang kemarin,itu semua tergantung dari kerja yang professional dan pembuatan kalender pertandingan liga yang sesuai dengan kalender FIFA dan AFC.

Semoga saja… “For Thomas Doll and Dortmund Player,I would like Thank you for coming,give coaching clinic and playing against Indonesian Selection in Jakarta,I hope you come back to Indonesian soon, I hope you and Dortmund player cant give some info and recomment about Indonesian Football to club member of Bundesliga and player to come to Jakarta for give coaching clinic and friendly match with Indonesian National Teams,once more I would like Danke to you Dortmund player and Coach God Bless U from Indonesian people…. “

Belajarlah dari Myanmar….Part 1

Ngomongin sepakbola nasional tidak pernah akan ada habisnya apalagi ngomongin tentang prestasi dari Tim Nasional Merah Putih,karena dari tahun berganti tahun di setiap event internasional mulai tingkat Asia Tenggara hingga Piala Dunia bahkan Olimpiade tidak pernah membuat bangga 220 juta jiwa penikmat sepakbola nasional dengan hasil yang bagus.

Ini terlihat prestasi Indonesia yang membanggakan masyarakat Indonesia pada tahun 1997 itu berarti 17 tahun yang lalu ketika Indonesia menjadi tuan rumah SEA GAMES dan itupun hanya meraih perak sisanya hanya mungkin menurut penulis (maaf ) penggembira saja.

Banyak kecewanya dan marahnya penikmat sepakbola nasional terhadap Tim Nasional Merah Putih ketimbang gembiranya kita bisa lihat pada mulai ajang Piala Asean Piala Asia , Kualifikasi Piala Dunia hingga yang kemarin SEA GAMES,semua hasilnya sama yaitu gagal memberikan hadiah yang terbaik bagi penikmatnya di tanah air..

Lalu apa hubungannya dengan Myanmar ? sebenarnya maksud penulis menulis ini Cuma hanya ingin menyindir para anggota pengurus yang dipimpin oleh seorang penjahat kemanusiaan agar sadar dan mau mundur dari organisasi yang mereka duduki alias membubarkan diri dan kembali membentuk PSSI yang baru.

Myanmar adalah negara kecil dengan ibukotanya Yangoon dan juga masuk dalam keanggotaan ASEAN yang sekarang sedang diberbincangkan dalam kancah internasional dengan isu tidak demokrasinya di negara itu karena dipimpin oleh seorang jenderal militer sementara hak-hak sipil dari rakyatnya selalu dibelenggu,bahkan sampai Badan Perserikatan Bangsa-bangsa ( PBB ) turun tangan untuk mengatasinya.

Tapi yang menjadi pertanyaan sekarang disaat negaranya sedang bergejolak,sarana yang mungkin lebih minim dari negara kita tapi karir Tim Nasionalnya mampu berbicara di Arena 24th SEA GAMES Nakhon Ratchasima-Thailand,bahkan lolos ke babak final dengan mengalahkan Vietnam dengan hasil 3-1 lewat drama adu pinalti,tetapi di Final yang merupakan pertandingan ulangan di group A Timnas Myanmar gagal juara karena dikalahkan pasukan kuning Thailand dengan skor 2-0.

Sebenarnya langkah Myanmar pun tidak bisa dianggap istimewa karena pada pertandingan di group Myanmar hanya menang sekali yaitu 6-2 dari Kamboja,mengimbangi TimNas Merah putih 0-0 dan kalah dari Thailand 2-3 walaupun sempat tertinggal 0-3 terlebih dahulu.Sedangkan Indonesia sebenarnya bisa lolos ke babak semifinal dengan mengantongi satu kemenangan 3-1 melawan Kamboja,lalu mengimbangi Myanmar 0-0 dan kalah dari Thailand 2-1 yang membuat Indonesia tidak lolos karena kurangnya produksi mencetak gol di gawang lawan dengan Myanmar sehingga Myanmarlah yang lolos.

Kronologi ini bukan maksud membela Myanmar tapi untuk menyadarkan para pejabat PSSI,Myanmar negara yang sedang bergejolak dimana junta militer dengan kalangan sipil terutama aktivis demokrasi dan biksu dengan berdebat soal demokrasi,tapi Timnasnya tidak terpengaruh bahkan bisa menunjukkan bahwa dalam situasi apapun olahraga terutama sepakbola di Myanmar bisa maju dan menunjukkan kepada dunia.

Coba Indonesia,disaat negaranya yang menjunjung tinggi demokrasi,kompetisi yang bagus walaupun badan yang mengurusinya selalu tidak becus dengan jumlah klub yang limpah ruah,tapi hasilnya mana ?

Ketika diminta penjelasan dari setiap pelatih Timnas mulai dari Meneer,Komerad hingga pribumi pasti jawabannya seragam kayak jaman dinasti babe yang satu itu yaitu pola pembinaan dan pelaksanaan pelatnas yang selalu minim sehingga permainan tidak bisa berkembang maksudnya ?

Ya itu kembali lagi kepada para pengurusnya mau dibawa kemana nasib Timnas ini maju dan menjadi tim yang disegani mulai tingkat ASEAN sampai dunia,atau hanya Timnas yang BBM alias Baru Bisa Mimpi untuk menjadi Timnas yang disegani.

Sebenarnya cukup mudah kok untuk menjadi Tim Nasional Merah Putih berjaya dipentas internasional yaitu

Pertama,tinjau kembali susunan dari para pengurus organisasi itu karena menurut penulis para pengurus inilah yang membuat pelatih Timnas dan struktur kerja dari para pemain Timnas kacau balau,kita bisa lihat bagaimana bisa mencapai target juara dengan perolehan emas di SEA GAMES kemarin kalau program Timnas-nya baru berjalan beberapa bulan menjelang hajatan insan olahraga Asia Tenggara.

Kedua,kompetisi yang sesuai dan bisa masuk akal,karena apa memang benar semakin banyak klub semakin besar peluang pemain itu masuk di Timnas,tapi kalau kebanyakan juga kompetisinya jadi tidak sehat,lebih kompetisi itu untuk divisi utama hanya terdiri 18-20 klub seperti kompetisi yang beredar di liga dunia.dan PSSI lewat Badan Liga Indonesia harus bisa menciptakan persaingan kompetisi yang sehat karena selama ini penulis lihat BLI agaknya tidak keras dan tidak konsisten dalam hal misalnya pengaturan jadwal kompetisi ini terbukti untuk ketiga kalinya Indonesia terlambat mendaftarkan klub Indonesia untuk bersaing di ajang Piala Champion Asia,padahal bagi klub Indonesia bersaing dalam kompetisi Liga Champion Asia paling tidak bisa melihat seberapa kemampuan klub kita dengan klub besar di Asia terutama dari kawasan Asia Timur dan tengah sehingga dari sana kita bisa mereka-reka sejauhmana kemampuan Timnas kita.

Ketiga, pemain kenapa penulis menyoroti pemain,karena menurut penulis pemain Indonesia saat ini sebenarnya sudah cukup bagus tapi mereka tidak mau mengembangkan sayapnya ke luar Indonesia,kita bisa lihat bagaimana performa Kurniawan DJ yang pernah bermain di Liga Swiss dengan klub FC Luzern serta Sampdoria, lalu ada Bima Sakti yang bermain di Liga Swedia dengan FC Helsingborg setelah dari Sampdoria-Italia dan yang terakhir adalah duo Indonesia Bambang Pamungkas dan Eli Aiboy yang mampu membawa Selangor FC meraih treeble Liga dan Piala Malaysia,sayangnya mereka-mereka ini hanya bertahan mungkin satu musim saja,mungkin alasan mereka kembali menurut penulis dikarenakan budaya tempat mereka bermain tidak sesuai dengan budaya Indonesia,padahal kalau dilihat sebenarnya sudah bagus mereka paling tidak dalam skill permainan mereka,tetapi mungkin bagi mereka, gaji yang mereka terima di kompetisi luar negeri masih sedikit (padahal kalau dikurs ke rupiah lumayan buat bikin PT.Kerupuk Indah J ) ketimbang dengan iming gaji di Indonesia yang jelas-jelas menggunakan rupiah daripada Dollar ,Euro atau Ringgit,secara program latihan di negara kita masih minim bahkan seadanya saja ketimbang di luar negeri yang mengutamakan disiplin dan professionalisme dan tentunya etalase bagi pemain jika bisa mengangkat klub bermain dalam kompeti bergengsi.Pesan penulis buat para pemain Indonesia

“Ayolah pemain Indonesia jangan terbuai dengan lembaran rupiah yang tebal serta bonus yang melimpah tapi lihat apakah anda mau gaji yang besar tapi permainan anda tidak berkembang,dan lebih kepada kekerasan pilih mana ? jadikanlah pemain Asia yang bermain di liga Eropa sebagai campuk motivasi ,mosok kalah sama 3 pemain Thailand yang di test dan masuk menjadi anggota skuad dari Tim Liga Premier Inggris,Manchester City “

Keempat,klub soal inilah yang mungkin ( mohon maaf kepada semua manager dan ketua umum klub di Indonesia ) menurut penulis biang dari semua kekalahan dan tidak beresnya di dalam Tim Nasional,kenapa penulis bilang begitu ? karena kita bisa lihat bagaimana klub selalu menahan pemain yang dipanggil untuk Training Centre-TC oleh pelatih Timnas dengan alasan pemain ini dibutuhkan sekali dalam klub,sebenarnya kalau kita berpikir pemain ini kan sama halnya dengan tentara sewaktu-waktu dapat dipanggil toch,memangnya kalau pemain ini dipanggil klub akan mengalami kekalahan atau kiamat dunia ? bukannya setiap tim paling tidak ada memiliki pemain sebanyak 32 orang belum lagi pemain junior binaan klub itu kenapa pemain-pemain itu dikaryakan,bukannya pemain itu dibayar untuk mengangkat nama klub,buat apa pemain itu dibayar kalau tidak dimainkan.

Mungkin keempat itulah menurut penulis yang harus dibenahi oleh semua insan yang benar-benar ingin menjadikan Tim Nasional Merah Putih menjadi Timnas yang disegani dan mampu berbicara banyak dan tentunya menghasilkan banyak prestasi yang dibawa ke Jakarta bukan Tim Nasional Merah Putih yang BBM- Baru Bisa Mimpi….

Woiii Suporter Indonesia Kalau Datang ke Stadion Buat Nonton Bola Tuch Pake OTAK bukan OTOT !!!!

Rusuh lagi…rusuh lagi…hanya kata –kata itulah yang mampu keluar dari nurani penulis ketika menyaksikan berita yang menampilkan kerusuhan penonton pada pertandingan liga Indonesia di Stadion Benteng-Tangerang antara klub Persita Tangerang dengan Persib Bandung,dimana puluhan orang luka-luka dan juga banyaknya kendaraan yang terparkir di sekitar stadion rusak.

Sebenarnya apa sich yang menyebabkan banyaknya kerusuhan antar suporter klub di bumi ini ketika klubnya sedang bertanding ? kalau dilihat sich sebenarnya Cuma untuk menunjukkan bahwa klub dan suporternya lah yang paling bagus ketimbang suporter dan klub yang bertanding saat itu,atau mungkin sudah musuh abadi.

Kita bisa lihat bagaimana persaingan itu terjadi seperti perseteruan antara PSMS dengan PERSIJA,PSMS dengan PERSIB, PERSIJA dengan PERSIB , PERSEBAYA dengan AREMA dan masih banyak lagi lainnya dan ini pun merembet kepada fans-fans mereka ketika mereka bertanding dan yang terjadi adalah ya seperti yang di Tangerang..Rusuh…

Padahal sudah dua kali,salah satu produsen minuman energi dan suplemen mengadakan semacam pertemuan antar sesama suporter klub yang ada di Indonesia dengan sebutan acaranya Jambore Nasional Suporter Indonesia yang terakhir di adakan di Bali bersamaan dengan ajang Piala Asia,dimana inti dari pertemuan antar suporter ini sebenarnya ingin mempererat silaturahmi dan berbagi informasi sesama suporter bahkan mereka dalam dua kali pertemuan ini telah menghasilkan suatu rumusan,tetapi kenyataannya dilapangan tawuran antar suporter masih saja terjadi ini salah siapa ?

Menurut hemat dan saran penulis,sebaiknya ada beberapa hal supaya Suporter itu tidak terjadi kerusuhan lagi,percuma saja tiap tahun dibuat Jambore Nasional Suporter kalau kenyataannya masih saja ribut,walaupun sering ada perdamaian antar suporter tapi yang masalahnya adalah yang melakukan perdamaian adalah para pengurusnya alias para petinggi organisasi fans klub bukan lapisan bawah atau grossrot.

yaitu :

Pertama, para pengurus kiranya mendata kembali anggota-anggotanya karena selama ini manajement ke-Fans-nan di Indonesia masih kurang dipahami bila dibandingkan manajement Fans Club yang ada di liga dunia,ini terbukti ketika tawuran antar suporter,para pengurus ketika diminta pendapatnya oleh wartawan selalu mengatakan yang melakukan itu adalah oknum,seharusnya mereka intropeksi sendiri kedalam dengan cara mendata secara selektif secara ketat siapa saja yang menjadi anggotanya,dan mau memberikan sanksi tegas mulai dari teguran hingga sanksi pemecatan dari keanggotaan,paling tidak itu saja bisa mengurangi tingkat ketawuran yang ada saat ini.

Kedua,dari klub kiranya juga dapat membantu para suporter ini antara lain dengan mengajak serta mereka dalam kegiatan seperti pada saat menjadi tuan rumah dilibatkan menjadi petugas penghubung atau Laison Officer-LO dari klub yang akan tanding dikandangnya atau juga sebagai bagian dari keamanan,selain itu juga klub juga harus bisa memberikan teguran mulai dari ringan hingga kasar kepada kelompok suporter jika ada yang anarkis,kalau perlu jika ada fans klub yang tertangkap kamera televisi jika sedang disiarkan langsung,klub langsung memberikan sanksi dilarang berada dilingkungan stadion mulai dari misalnya ring 1 hingga ring IV seumur hidupnya.karena klublah yang kena getahnya oleh Komdis jika terjadi kerusuhan dengan hukuman bertanding tanpa penonton dan denda yang tidak sedikit,sedang suporter tidak mendapatkan sanksi dari Komdis atau PSSI.

Ketiga,PSSI terutama Komisi Disiplin-Komdis harus bisa membuat perangkat hukum khusus untuk para kelompok suporter,karena selama ini Komdis hanya memberikan sanksi kepada klub dengan pasal tidak bisa menyelenggarakan pertandingan dengan baik,padahal yang bikin ulah adalah kelompok suporter itu,paling tidak Komdis dapat memberi sanksi mulai dari teguran hingga sanksi tegas,misalnya jika terjadi kerusuhan atau tawuran Komdis memberikan sanksi tidak boleh mendampingi klub sampai paruh musim atau satu musim,selain denda puluhan juta rupiah yang harus dibayar langsung dari kas organisasi suporter itu sendiri BUKAN klub,sedangkan untuk perorangan jika tertangkap kamera televisi yang sedang menyiarkan siaran langsung,diberi sanksi tidak boleh masuk stadion sampai waktu yang ditentukan kalau perlu seumur hidup dan denda puluhan juta rupiah dan diserahkan kepada pihak kepolisian,atau dengan kata lain Komdis bisa melihat dan belajar dari pengalaman klub dan organisasi yang ada di dunia contohnya pada kasus Celtic – Milan di ajang Liga Champion dimana suporter Celtic masuk lapangan dan berlari ke arah kiper Dida dan mengelus dagu Dida sambil berlalu ke pintu keluar,dalam waktu 1 x 24 jam dari pertandingan dan hasil rekaman,suporter itu dihukum tidak boleh berada dalam stadion selama kalau tidak salah penulis,satu tahun,kalau model Eropa ini diterapkan dalam lingkup kompetisi negeri kita pasti akan lebih tertib dan teratur dalam menonton.

Kiranya Suporter Indonesia bisa lebih AKUR dan bersahabat satu dengan yang lainnya,dan selalu ingat “ Suportifitas YES,Anarkis NO “,akankah pada pertemuan Jambore Nasional yang mungkin akan digelar lagi akan semakin mesra para pimpinan atas fans Klub dan grassrot antar suporter klub di Indonesia atau tambah Hancur seiring dengan kompetisi dan Timnas yang juga semakin lama akan hancur,semoga saja tidak………

Mana Targetmu KONI ,77 Emas ?

Pesta olahraga se Asia Tenggara 24th SEA GAMES telah usai,dengan ditandai padamnya api SEA GAMES distadion 80th King Bhumibol Adulyadej Aniversary Nakhon Ratchasima – Thailand yang telah menyala sejak tiga minggu lalu.

Dan berakhirnya pesta ini ditutup dengan tampilnya Kontingen ‘ Kuning ‘ Thailand sebagai juara umum dengan memborong medali sebanyak 409 dengan rincian 183 Emas,123 perak , dan 103 perunggu kemudian disusul sebagai runner-up Kontingen Malaysia dengan perolehan medali sebanyak 216 medali dengan rincian 68 emas, 52 perak dan 96 perunggu kemudian pada peringkat ketiga adalah kontingen negara Sosialis Vietnam dengan perolehan medali sebanyak 204 medali dengan rincian 64 emas,58 perak dan 82 perunggu serta peringkat paling buncit adalah negara paling kaya di Asia Tenggara tapi mungkin minim prestasi karena bingung mengelola dananya yang melimpah ruah yaitu Brunei Darussalam dengan membawa 6 medali dengan rincian 1 emas , 1 perak dan 4 perunggu.

Lalu dimanakah posisi Kontingen Merah Putih Indonesia di daftar perolehan Medali SEA GAMES ? ternyata kontingen Merah Putih berada di peringkat empat dengan perolehan medali sebanyak 203 dengan rincian 56 Emas , 64 perak dan 83 perunggu.Kalau melihat hasil yang didapat kontingen kita menurut penulis sangat miris dan kecewa karena di era ’60 sampai akhir 90 kita selalu berjaya dan menjadi juara umum bahkan dinegara orang,tetapi kenapa sekarang malah seperti negara yang baru mengenal olahraga,adakah yang salah dengan olahraga Indonesia ?

Bahkan penulis pernah mendengar dan membaca sebelum pesta olahraga se asia tenggara ini dimulai,bahwa KONI sebagai induk dari semua organisasi olahraga yang ada di Indonesia menargetkan Indonesia bisa membawa emas sebanyak 77 keping medali di ajang itu dari cabang yang diikuti oleh Indonesia,semua persiapan telah dilakukan semaksimal mungkin bahkan sampai ada beberapa cabang yang harus rela tidak diikutsertakan dalam pesta ini salahsatunya adalah cabang sepakbola putri dan Bola basket putri,khusus untuk basket putri mereka telah mempersiapkan dirinya untuk ikut dalam pesta olahraga ini tetapi dari hasil evaluasi tim Indonesia Bangkit,suatu tim yang dibentuk KONI menunjukkan hasil yang tidak memuaskan bagi tim Indonesia Bangkit.

56 Emas yang didapat oleh Indonesia di Nakhon Ratchasima,padahal target adalah 77 itu berarti sebenarnya KONI masih ngutang kepada rakyat Indonesia dengan omongan targetnya yaitu 21 emas lagi kemana ? ternyata tidak hanya dibidang politik saja rayuan dan janji - janji yang bisa membuat rakyat terbuai,ternyata dibidang olahraga juga termasuk didalamnya.kenapa ini bisa terjadi dikarenakan minat rakyat terhadap olahraga terutama menjadi atlet menurut penulis sudah tidak ada lagi karena mungkin tidak menjanjikan.

Selain itu juga dalam hal ini menurut penulis sebenarnya adalah peran dari parlement yang sangat kurang bahkan tidak ada sama sekali,kita bisa lihat setiap ada event olahraga besar skala internasional seperti SEA GAMES , ASIAN GAMES hingga Olimpiade kita selalu kekurangan dana dalam hal pembinaan ( baca : Pelatnas ),ketika KONI mungkin meminta dana kepada pemerintah lewat parlement hanya diberikan berapa persen saja,tetapi permintaan untuk lebih baik selalu dinomor satukan,begitu gagal selalu menyalahkan KONI.

Memang kalau dilihat klasemen perolehan medali Indonesia,peringkatnya “agak” lebih baik ketimbang SEA GAMES kemarin yang menempati posisi lima,posisi empat ini juga sebenarnya untung-untungan,kenapa penulis bilang untung-untungan karena kalau saja tidak ada atlet lari Suryo Agung yang tercatat sebagai manusia paling cepat se-ASEAN sehingga meraih medali emas dan ditambah adanya borongan emas dalam satu hari mungkin Indonesia masih terpuruk dibawah Singapura bahkan Myanmar dan Kamboja.

Sudah saatnya olahraga Indonesia unjuk gigi lagi seperti ketika berjaya di era’60 sampai akhir’90,karena disaat negara ini banyak masalah atau krisis berbagai bidang dan belum lagi banyaknya travel warning dari berbagai negara soal keamanan negeri kita,paling tidak kalau olahraga kita maju seperti era tahun 60 sampai akhir 90,negara lain pun akan melihat negara kita dengan pikiran yang positf,dan tentunya adanya partisipasi dari pemerintah dan juga parlement yang nota bene adalah wakil rakyat.

Seharusnya anggota parlement sebagai perpanjang tangan dari rakyat,mampu mengucurkan dana lebih banyak lagi bagi olahraga , karena rakyat sekarang hanya butuh kepastian dan kemenangan dari olahraga supaya harga diri bangsa ini dapat terangkat lagi,bukannya dananya disunat bahkan ditahan terus.

Mungkin keterpurukan Indonesia ini disebabkan kurangnya perhatian pengurus organisasi olahraga terhadap pembinaan atlet muda,dan juga tidak adanya perhatian lebih kepada mantan atlet yang telah berjuang demi keringat dan tenaga yang terkuras banyak demi nama bangsa,dalam hal ini tingkat kesejahteraan yang agak berkurang,sehingga mungkin kita sering mendengar adanya mantan atlet yang dulunya jaya dan mengharumkan nama bangsa sehingga menjadi pahlawan ternyata sekarang menjadi (maaf) penjaga toilet umum di terminal bus atau penyapu jalanan,sehingga mungkin pandangan dan analisa penulis seperti inilah yang menyebabkan buruknya prestasi Indonesia diarena event olahraga internasional.

Mulai sekarang mari kita bangkit dan selamatkan olahraga kita dari keterpurukkan dan lebih memperhatikan para mantan atlet,karena kalau mantan atlet bisa diperhatikan dan disejahterahkan tidak menutup kemungkin akan timbul lagi atlet – atlet muda yang berpotensi dan bisa membawa Indonesia ketempat yang lebih terhormat…semoga saja….

Sebuah Stasiun TV ternyata diskriminasi soal Agama

Sebelumnya penulis memohon maaf kepada para pembaca blog ini jika ada kata-kata penulis yang penulis tulis agak sedikit atau lebih menyinggung perasaan anda karena tulisan ini sekedar mengingatkan saja soal kepribadian dan identitas bangsa.

Okey…cukup basa-basinya! kenapa penulis menulis judul itu dikarenakan ada ketidak puasan penulis kepada salahsatu televisi swasta ( penulis tidak perlu menyebutkan nama stasiun itu,bukan takut kena pasal pencemaran nama baik tapi lebih baik pembaca yang mereka-reka ok J ) yang sabtu kemarin menggelar hajatan perusahaannya di kawasan Senayan – Jakarta,yang membuat penulis tidak puas dan sedikit jengkel adalah pada saat ada seorang penyanyi bernyanyi kemudian dijeda dengan kata ucapan dari sang pimpinan dan kemudian ditampilkan dalam cuplikan gambar via semacam OHP doa-doa dari tokoh agama,tapi yang membuat kecewa mulai dari pertama hingga akhir doa-doa itu yang membawakannya hanya dari satu agama yang mayoritas,jelas sekali menurut penulis ini diskriminasi.

Kita tahu Indonesia adalah negara dengan 70 persen adalah penduduk beragama mayoritas (anda tau apa agamanya,penulis takut dibilang diskriminasi agama J ) tapi tidak membuat Indonesia menjadi negara mayoritas,negara kita juga mempunyai ideologi Pancasila,jadi mbok seharusnya acara itu pada saat doa akan lebih baik dan terhormat menampilkan doa dari tokoh-tokoh agama berbeda setidaknya dengan adanya doa-doa dari tokoh-tokoh agama yang ada di negara ini berarti stasiun tv itu diberkati oleh semua agama,paling tidak dilihat masyarakat bahwa stasiun ini ternyata menganut dan menghormati pluralisme dimana bangsa ini sedang di landa krisis pluralisme,tapi kalau seperti yang dilakukan kemarin , banyak masyarakat terutama kalangan minoritas akan berpikir wah stasiun ini hanya mau menerima karyawan yang beragama x selain itu tidak boleh.

Jadi tolonglah kepada para pemimpin stasiun televisi di negeri ini jika ingin menggelar acara dengan susunan ada acara doa-doa kiranya mengundang sejumlah tokoh-tokoh agama atau lintas agama yang ada di Indonesia,kan negara kita menganut sistem Pancasial bukan UU agama tertentu…...

Indonesian is Pluralism n’ Unity Country NOT Islamic Country !!!

STOP KEKERASAN DALAM MENGGUNAKAN UNSUR AGAMA – STOP RELIGION VIOLENCE – DIFFERENT IS BEAUTIFUL

Penulis sangat geram dan kecewa melihat perilaku para rakyat Kuningan dan Majalengka yang tega-teganya menganiaya para pengikut suatu aliran kepercayaan,sampai perusakan tempat ibadah mereka serta rumah-rumah yang diindikasikan sebagai rumah para pengikutnya.

Indonesia adalah negara yang memiliki idiologi Pancasila dimana dalam sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,itu artinya semua agama yang ada di negara mempunyai satu Tuhan.selain itu 75 persen penduduk Indonesia adalah beragama muslim.

Kembali kepada peristiwa Kuningan ,sebenarnya kejadian ini bisa diredam kalau saja pemda setempat berikut aparat keamanan mengajak pihak yang berselisih antara warga yang mengaku memang bahwa ajaran yang dilakukan oleh sekekompok orang ini tidak sesuai kaidah yang ada duduk satu meja,tapi kenyataannya adalah bahwa perang fisik dan pengrusakan lebih diutamakan ketimbang dialog.

Faktor yang seperti inilah yang bisa memperkeruh krisis yang sekarang telah menjadi semacam kanker atau mungkin tumor ganas bagi bangsa ini,dimana sekelompok orang yang mengaku taat dan menjalankan perintah Tuhannya dan menjauhi laranganNya,merasa paling HEBAT dan jago,dan agama lain (mungkin maaf ) dianggap sampah bagi mereka dan seperti yang ada di kuningan itulah contohnya.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah,apakah ada di setiap kitab suci agama yang ada di bumi merah putih ini maupun didunia menuliskan bahwa perbuatan menghakimi dan merusak harta orang adalah perbuatan yang sangat terpuji dan pasti masuk surga ?

INGAT!!! Indonesia adalah negara Pancasila BUKAN negara muslim,walaupun Negara Republik Indonesia dengan Ibu Kota negara Jakarta,mayoritas penduduknya adalah beragama Islam,toch lagi pula Pemerintah menjamin kebebasan warganya memeluk agama dan kepercayaannya dan juga memberikan kebebasan kepada rakyat untuk memeluk agama dan kepercayaan sesuai dengan keinginannya,itu tertuang dalam Pasal 29 UUD’1945,dan juga PBB pun mempunyai piagam HAM soal agama ini

Kalau sudah seperti ini,kiranya kepolisian sebagai institusi keamanan yang ada di negara ini kiranya dapat menuntaskan perkara ini,karena tindakan ini sudah masuk dalam koridor hukum dengan pasal pengrusakan dan merampas kemerdekaan seseorang,tetapi kenyataannya peran polisi dalam kasus ini belum ada sama sekali titik untuk menyelidikinya,jelas-jelas bukti sudah ada seperti adanya tayangan kamera televisi yang menangkap muka orang-orang yang melakukan tindakan anarkis itu,kiranya dapat dipergunakan,jangan Cuma diam saja dan BARU bekerja kalau Presiden memanggil Kapolri ke Istana..

Selain itu juga peran pemerintah lewat badan-badan atau organisasi keagamaan dapat menfasilitasi umatnya dalam menerangkan agama itu sendiri,karena menurut penulis banyak organisasi atau badan yang berlatar belakang agama,tidak bisa mengkontrol anggotanya dilapangan,dan ada beberapa yang penulis mungkin minta maaf masih kuno dalam mengaplikasi ajaran itu ke dalam lingkungan mereka yang jelas-jelas berbeda dengan ajaran yang ada di dalam kitab itu.

Jadi…saudara-saudara ku yang masih memiliki nurani,tenggang rasa terhadap sesama Ingat !! Indonesia adalah negara Pancasila,atau apa yang anda sebut nantinya sebagai negara syariat atau apalah,kalau memang negara ini akan berpedoman negara syariat apakah kalian sudah siap dengan ketentuan yang ada dalam hukum syariat ? sementara kondisi negara kita saja seperti ini korupsi dimana-mana,apakah anda sudah siap ? kalau sudah siap berarti menangislah para bapak bangsa kita yang telah berjuang demi darah dan tetesan keringat bagi bangsa ini di atas langit ke tujuh yang dibangun dengan tokoh lintas agama dan budaya yang berbeda-beda sehingga mencetuslah pedoman kita yaitu Bhineka Tunggal Ika – Berbeda-beda tetapi satu jua…

DPR – Dewan Pemakan ( uang ) Rakyat

Kita mungkin sudah bega dengan berita –berita yang isinya tentang keanehan dan kelakuan dari para wakil kita di Senayan – Jakarta,seperti tentang kunjungan kerja ke luar negeri,pembelian laptop ( mungkin biar ga mau kalah dengan Tukul kali ye..),kemudian dua yang terbaru adalah adanya pembagian mesin faksimili dan juga adanya perbaikan komplek rumah DPR dimana satu rumah dibanderol perbaikan seharga Rp.13 juta,dan selama renovasi,para wakil rakyat masih mendapat uang untuk sewa apartemen atau rumah yang harganya bahkan mungkin dua kali lebih banyak dari uang perbaikan.

Yang lebih menyakitkan mungkin bagi rakyat jelata adalah uang yang digunakan berasal dari dana APBN yang jelas-jelas uang itu ditujukan kepada rakyat jelata,tetapi kenapa wakil rakyat memakannya ?

Kita mungkin sebagai warga dari negara yang berpenduduk 220 juta jiwa ini hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan dari para wakil rakyat yang menurut penulis kerjanya hanya 4 D ( Datang – Duduk- Diam – Duit ) tanpa mau melihat ke bawah bagaimana kondisi rakyat Indonesia.

Kita bisa lihat dana yang digunakan oleh anggota dewan yang akan melakukan kunjungan kerja yaitu denga alokasi anggaran sebesar Rp. 470 juta per-komisi berarti berapa miliar rupiah yang dikeluarkan negara jika ada 11 komisi yang berada di Senayan itu baru DPR bagaimana dengan MPR dan DPD ? kalau itu per-komisi anggarannya kalau dipotong untuk anggota berarti satu kepala anggota dewan akan mendapatkan sekitar Rp.45 juta (?) dan itu sumbernya adalah berasal dari APBN diluar take home pay.

Kalau kita bisa bertanya langsung hasil dari dana dan kunjungan itu apakah ada hasilnya untuk kemajuan negeri ini dan juga terutama kesejahteraan bagi para rakyat jelata ? ternyata belum bisa dilihat hasilnya walaupun mereka selalu membela diri dengan mengatakan tujuan dari kunjungan ( atau lebih tepatnya kali Jalan-Jalan J) ada manfaatnya terutama dalam merumuskan undang-undang,kita bisa lihat setiap bulan pasti ada saja komisi yang melakukan “ studi banding” ke negara lain tetapi kenyataannya tidak ada hasilnya menurut pengamatan penulis,yang ada pernah penulis baca di salah satu harian nasional dimana adanya tulisan dari salahsatu mantan diplomat di KBRI suatu negara,dimana diplomat ini menulis jika ada rombingan anggota dewan yang datang ke negara itu,KBRI selalu dijadikan sapi perahan dimana harus melayani keperluan anggota dewan dan tentunya para isterinya (atau mungkin simpanannya J )selama berada di negara itu seperti memesan hotel paling bergengsi,plesiran ke tempat yang sedang in atau menjadi landmark dari negara itu,dan itu yang mengeluarkan seperti uang transport dan penginapan adalah kalau tidak salah penulis adalah dari pihak KBRI, jika permintaan itu tidak indahkan,bisa-bisa semua diplomat itu dimutasi dan diberi nilai jelek ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri.itu baru dari keterangan mantan diplomat,bagaimana dengan tragedi Amsterdam dan Paris,tentunya para anggota dewan ketika sampai di Jakarta kuping serta mukanya merah dengan kiriman yang tiba lebih dulu ke media serta disebar luaskan secara nasional oleh salah satu televisi swasta nasional.dimana sejumlah anggota dewan tertangkap photo oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia-PPI Belanda dan Paris ketika sedang berbelanja barang yang menurut mereka sangat wah dan menginap di hotel berbintang,serta tidak maunya mereka berdialog dengan para pelajar ini,sehingga membuat para pelajar ini berang dan mengikuti kegiatan mereka yang menurut para pelajar tidak sesuai dengan agenda yang mereka bahas ketika belum berangkat dari Jakarta.

Saran penulis kepada para anggota dewan,buat apa kalian ke luar negeri dengan embel-embel studi banding atau melihat sistem pemerintahan atau apalah yang menurut penulis it’s bullshit,bukankah lebih baik dana itu membiayai rakyat yang telah susah payah memilih anda ketika anda sedang ‘jualan kecap’di ajang kampanye,toch selama penulis hidup belum ada tuch parlement dari negara luar yang datang ke Indonesia untuk bertemu dan melihat kelangsungan politik indonesia selama berhari-hari atau berminggu-minggu seperti yang kalian lakukan di luar sana,kalaupun Parlement dari negara tetangga datang hanya ketuanya dengan 1-2 orang saja dan itu hanya beberapa hari saja dan langsung ke intinya saja tujuan mereka ke negara kita,bukan seperti kalian yang sudah HeRi-Heboh sendiRi

Sampai kapan kelakuan parlement kita seperti ini,apakah kunjungan ini bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat Indonesia yang masih dibawah garis kemiskinan paling tidak naik sampai ke atas garisnya,atau sebaliknya para parlement ini terus foya-foya dengan kedok “studi Banding” tapi rakyatnya yang telah susah payah memilihnya malah tambah miskin dan jauh sekali berada dibawah garis kemiskinan.

Jumat, 14 Desember 2007

Indonesian Peace Keeping Force for Lebanon

PSSI Ngutang ? Ya Ampun Capek Dech

Ini tidak tahu apakah benar judul yang ditulis penulis sama dengan kejadian yang benar terjadi di lingkungan kantor Pintu IX Gelora Bung Karno – Senayan,Jakarta karena penulis membaca di Harian Ibukota tiras Nasional yang menulis bahwa utang pagelaran Piala Asia kemarin belum dituntaskan oleh PSSI sebagai penyelenggara.

Kita tahu Piala Asia 2007 yang sempat menghebohkan dan memerah-putihkan stadion Gelora Bung Karno-Senayan telah berakhir lima bulan lalu tetapi kesan itu telah tercoreng sangat buruk karena PSSI sebagai pihak penyelenggara masih memiliki tunggakan yang jumlahnya lebih dari Rp.1 Milliar.

Yang mengajukan klaim adanya tunggakan ini adalah salahsatunya dari pihak Blue Bird Group yang mana selama penyelenggaraan Piala Asia sebagai Official Transport partner yang mengatakan PSSI masih memiliki sisa UTANG Rp.400 juta – Rp.500 juta menurut Dudi Agusta salahsatu panitia lokal yang bertanggung jawab dalam hal transportasi mengatakan,bahwa sisa utang Rp.400 juta – Rp.500 juta sebagai biaya sewa alat transportasi bagi tim yang bermain di Indonesia,panitia serta orang – orang dari Konfederasi Sepak Bola Asia-AFC bentuk nyata Blue Bird membantu PSSI adalah menyediakan satu bus besar dan satu mobil boks untuk setiap tim,secara kita tahu bahwa ada empat tim yang bermain di Indonesia yaitu Arab Saudi,Bahrain,tuan rumah Indonesia dan Korea Selatan selain babak penyisihan,Indonesia juga menjadi penyelenggara satu pertandingan babak perempat Final,Final perebutan tempat ketiga dan Final.

Dudi mengatakan sisa utangnya sekitar jumlah itu kepada pihak Blue Bird sebagai pihak ketiga,namun jumlah totalnya beliau lupa.terakhir PSSI membayar bulan November lalu,didalam kontrak pembayarannya memang dilakukan secara berkala,tapi ini adalah kewajiban dari PSSI untuk melunasinya.

Itu baru soal transportasi,selain itu PSSI juga punya daftar utang kepada Badan Pengelola Gelora Bung Karno-BPGBK sebagai biaya sewa stadion sebesar Rp.800 juta – Rp.1,4 Miliar,ada sumber yang mengatakan bahwa pada ajang pesta hajatan maniac bola Asia PSSI memiliki penghasilan Rp.5 Miliar dari penjualan tiket !

Ketika dikonfirmasi oleh Harian itu seorang anggota Exco tidak menahu soal itu dan ketika mencoba menghubungi Sekjend PSSI,Nugroho Besoes selularnya pun tidak aktif.kalau menurut penulis kelakuan dan tingkah laku PSSI seperti ini yang jelas-jelas merugikan sejumlah orang sudah diambang tidak bisa diterima.

Menurut catatan penulis ini bukan yang pertama kalinya PSSI bikin ulah , anda pasti ingat dengan demo pecinta sepakbola nasional yang tidak mendapatkan tiket padahal kata PSSI tiket sudah bisa diambil dan dibeli tapi kenyataannya ? belum lagi ada oknum PSSI yang bikin ulah dimana ada seorang Ibu muda yang bernama Eva yang memesan Jersey PSSI asli warna merah karena beliau tidak mendapatkan lagi di counter peralatan olahraga yang menjadi sponsor kit PSSI lalu ia mengontak PSSI untuk menanyakan apakah ada Jersey PSSI warna merah satu stell,ternyata oleh oknum itu dibilang ada dan harganya kalau penulis tidak salah ingat sekitar Rp.400-500 ribu,lalu singkat cerita mereka berdua deal dan diambil oleh suruhan Ibu Eva,ketika di lihat ternyata jersey PSSI yang dipesannya diluar bayangannya bahkan boleh dibilang Jerseynya sama dengan yang dijual di luar pintu stadion ketika Ibu ini mencoba mengkonfirmasi ke PSSI ternyata tidak ada tanggapan sama sekali.

Dan ada lagi dimana PSSI seperti jaman penjajahan Jepang dan Belanda dengan mengerahkan sukarelawan dari mahasiswa dengan iming-iming honor tetapi sampai akhir pagelaran Piala Asia honor itu belum terbayarkan padahal menurut informasi yang didapat honor yang didapat mahasiswa ini lumayan untuk membayar uang kost selama 2 bulan sekali dipanggil selama pagelaran,padahal pekerjaan yang mereka lakukan boleh dibilang lebih dari pekerjaan buruh bahkan ada yang baru selesai bekerja sampai jam 3 dinihari.

Kesimpulannya sich menurut penulis,lebih baik PSSI era N.H. di BUBARKAN saja karena sudah tidak layak lagi PSSI ini di pimpin oleh yang jelas-jelas sudah dicap sebagai Penjahat kemanusiaan,dan seolah hanya urusan PERUT dan GOLONGANnya saja ini terbukti ketika dicoba konfirmasi soal berita ini sejumlah pejabat PSSI menjadi sok artis yang sedang menghadapi gugatan cerai menjauh dari keramaian dan mungkin saling menuduh dan menyalahkan rekannya.

Penulis ada pesan sedikit buat sang Ketua Umum kalau beliau lihat blog ini atau ada kawan-kawan beliau yang melihat blog ini tolong sampaikan kepada beliau mungkin dia ingat dengan kata-kata ini yang penulis kutip dari bukunya yaitu

“ Jika suatu saat kamu terlalu di senangi ataupun di benci banyak orang,tinggalkan mereka dan tempat itu “

Tolong sampaikan ya kepada sang Ketua Umum bilang demi majunya Sepakbola Nasional……

PSSI….PSSI….mosok ngutang sich…….

Indonesia – Israel Akankah ?

Penulis sedikit kaget dan tidak percaya dengan apa yang penulis baca disalahsatu Harian Nasional Ibu kota,dimana tulisan yang redaksi harian itu mengutip dari kantor berita Internasional Associated Press – AP bahwa beberapa ulama Indonesia yang sampai sekarang tidak jelas ulama itu berasal dari organisasi atau aliran islam mana berkunjung ke Jerusalem dan diterima oleh Presiden Israel Shimon Peres.

Dalam pertemuan dengan Presiden Israel Shimon Peres tersebut , Peres menegaskan bahwa musuh Israel adalah bukanlah Islam,melainkan teror,di hadapan para ulama ini juga Peres mengatakan agar warga dunia mencegah orang-orang yang menjadikan agama sebagai alasan perbuatan teror dan pertumpahan darah.

Kita tahu bahwa Republik Indonesia dengan Israel tidak mempunyai ikatan dalam diplomatik seperti tidak adanya Kantor Kedutaan Israel di Jakarta maupun sebaliknya KBRI di Tel-Aviv,dan juga kita tahu bahwa di Indonesia banyak organisasi Islam yang rata-rata berhaluan Islam konservatif dan radikal selalu mengecam apa yang dilakukan Israel kepada Palestina serta selalu memojokkan Israel dengan sebutan bangsa kafir atau Yahudi padahal faktanya yang mungkin para pengikut Islam radikal dan konservatif ini tidak tahu bahwa banyak penduduk Israel yang seperti mereka agamanya yaitu agama ISLAM,bahkan anggota parlement mereka (knesset-sebutan DPR di Israel,sama dengan Duma di Rusia ) ada yang beragama Islam,kalau mereka tahu ada saudaranya seagama menjadi penduduk Israel masih tegakah mereka menyebut menyebut Israel sebagai bangsa Kafir ? bahkan di Palestina pun ada bahkan banyak yang beragama non Muslim,jadi menurut penulis asumsi yang ada dipikiran dan otak para aliran konservatif dan radikal harus segera di buang jauh-jauh

Menurut penulis sudah saatnya Indonesia berperan dalam perdamaian antar dua negara yang selama ini selalu berselisih yaitu Palestina-Israel,kalau kita selalu menekan Israel untuk memahami setiap perjanjian kedua negara ini,kapan kita bisa dengar keluhan dari Israel,siapa tahu saja mereka punya ide yang bagus atau jangan-jangan sebenarnya Palestinalah yang berbuat lebih kejam dari Israel,karena yang selalu di ekspos adalah sikap Israel yang otoriter dan kejam terhadap Palestina,kalau kita selalu membela kepentingan Palestina yang ternyata Israel-lah yang benar,kan negara kita adalah penganut sistem gerakan non blok yang artinya tidak melindungi atau memihak satu pihak yang bertikai,kalau seperti ini kita tidak mau mendengar aspirasi Israel berarti negara kita bukan penganut gerakan non blok donk.

Sebenarnya negara kita kalau penulis lihat terutama dalam hal dengan Israel adalah negara yang MUNAFIK,kenapa penulis bilang Munafik? Karena para pemimpin kita serta para pemimpin organisasi agama yang konservatif dan radikal selalu haram dengan yang namanya ISRAEL apalagi mendengarnya,padahal secara tersembunyi atau ilegal banyak pengusaha kita yang melakukan tender perdagangan ekspor-impor dengan Israel seperti mengekspor kain teksil,peralatan olahraga dan masih banyak lagi dan mereka melakukannya di negara ketiga maksudnya adalah perjanjian perdagangan tetap ada tetapi pada saat pengiriman,barang dagangan mereka selalu mereka parkir di negara ketiga dalam hal ini negara yang mempunyai hubungan diplomatik atau yang mempunyai kantor kedutaan Israel seperti Singapore atau Thailand,baru dari sana komoditi itu langsung dikirim ke Israel begitu sebaliknya.kalau memang transaksi ini bisa meningkatkan devisa perdagangan Indonesia,para pemimpin ini mau berkata apa ?

Sudahlah menurut penulis,kita harus membuka hubungan dengan Israel karena hanya negara kitalah yang diharapkan negara lain dalam menangani masalah Israel-Palestina,karena negara kita negara dengan penduduk muslim terbanyak didunia BUKAN negara Islam,jadi apa salahnya kita berhubungan toch kita menganut sistem non blok dalam hal ini kita mengambil peran penting,dan bersifat netral.

Jadi kapan Indonesia memiliki Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia – KBRI di Tel-Aviv dan Kantor Kedutaan Israel di Jakarta ? kita hanya berharap kepada para pemimpin negara ini dan tentunya para pemimpin agama dan organisasi Islam baik konservatif maupun radikal,karena perdamaian itu sekarang mahal harganya,semoga saja impian penulis akan hadirnya Kantor Kedutaan Israel di Jakarta dapat terwujud…..Damailah Palestina-Israel

PSSI tidak mau belajar dari kesalahannya

PSSI terutama Badan Liga Indonesia kembali melakukan kebodohannya,setelah gagal di arena SEA GAMES ke 24 Nakhon Ratchasima-Thailand,LUPA mendaftarkan nama klub-klub Indonesia yang akan berjuang di Piala Champion Asia tahun 2008,padahal batas daftar klub yang diminta AFC sampai dengan tanggal 28 November 2007 dan 17 Desember mendatang akan dilakukan drawing.

Dan akhirnya PSSI dan Badan Liga Indonesia memutuskan Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura untuk mewakili Indonesia dalam ajang AFC Championship sebagai alternatif dikarenakan proses drawing bersamaan dengan masih jalannya kompetisi Liga Djarum

Ini bukan yang pertama kali PSSI dan Badan Liga Indonesia melakukan kesalahan dalam keterlambatan mendaftar,seperti pada kejadian musim 2005/2006 dimana BLI lupa dan telat mendaftarkan klub Arema Malang sebagai Juara liga Indonesia dan Persipura sebagai Juara Copa Djie Samsoe ke AFC dan akhirnya baru tahun depannya Arema bermain di Liga Champion Asia bersama Persik Kediri.

Alasan dari PSSI dan BLI kepada AFC mengenai keterlambatan mendaftarkan klub Indonesia dikarenakan,adanya jeda akibat hajatannya penggila sepakbola asia yaitu PIALA ASIA.Tapi yang menjadi pertanyaan sekarang dan membuat penulis bingung yaitu apakah penunjukkan Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura sudah direstui oleh 36 klub yang bermain di Liga Djarum Indonesia ? karena menurut penulis yakin diantara ke 36 klub itu pasti banyak yang tidak setuju dengan penunjukkan Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura dengan alasan apapun,toch sebenarnya menurut penulis kenapa juga bukan klub yang pada paruh musim kemarin yang duduk diperingkat pertama yang dikirim atau lebih baik kita tidak usah ikut dan tahu diri dengan kondisi sepakbola kita itu kan lebih jauh mulia ketimbang ditegur dulu baru ingat emangnya PSSI mau disamain dengan binatang kambing atau kerbau ?

Yang menjadi pertanyaan kepada PSSI dan BLI yaitu sampai kapan kejadian yang menurut penulis hanya orang yang tidak waras saja bisa melakukan kesalahan yang sama sebanyak dua kali di masa depan,sudahlah saatnya PSSI belajar bagaimana caranya ada dua yaitu

Pertama,reformasi bahkan revolusi ‘kabinet’dan orang-orang yang menurut penulis L-4 ‘Lu Lagi Lu Lagi’ apalagi yang sekarang ini Kabinet Penjahat Kemanusiaan dengan orang-orang yang benar cinta mati dan mengerti serta paham akan sepakbola baik peraturan yang dikeluarkan FIFA maupun AFC,karena selama ini menurut penulis banyak pengurus PSSI ataupun underbow dari PSSI yang di kelola oleh orang-orang yang sebenarnya tidak mengerti dengan sepakbola baik peraturan maupun segi manajementnya.

Kedua,setelah direformasi dan revolusi struktur organisasi kemudian buat agenda atau kalender pertandingan yang sesuai dengan jadwal kalender internasional FIFA maupun AFC,karena selama ini PSSI sepertinya SEENAK OTAKNYA membuat kalender pertandingan tanpa melihat kalender FIFA ataupun AFC dan jadinya seperti inilah terlambat memberikan formulir klub yang akan bermain ke ajang AFC Championship ke AFC,dan lebih parahnya timnas kita kemarin kalah dengan tragis di ajang SEA GAMES dan jika ditanya kenapa bisa kalah PASTI alasannya adalah kurangnya persiapan teknik,ya iyalah persiapan macam apa cuma 3 bulan tapi target yang diberikan PSSI kepada Mr.Kolev EMAS ?

Yang menjadi pertanyaan penulis kepada para pengurus PSSI yang sudah tidak ada lagi harga diri-nya di mata para penikmat sepakbola nasional apakah dua kejadian berturut-turut TELAT mendaftarkan klub Indonesia ke ajang AFC Championship musim 2009/2010 akan terulang lagi

Selasa, 11 Desember 2007

What do you looking for Malaysia to Indonesia Herritage ?

Kemarin Batik , Anggrek , Jali-jali , Rendang , Rasa Sayange,diklaim sebagai aset budaya Malaysia,sekarang Reog Ponorogo dan Bahasa Indonesia yang mereka klaim lagi bahkan Reog Ponorogo sudah diperlihatkan kepada masyarakat dunia lewat official website Kementerian Warisan Budaya Malaysia.

Ini bukan yang pertama kali Malaysia mencuba memancing adrenalin dan emosi rakyat Indonesia yang selama ini dikenal masyarakat dunia sebagai masyarakat yang ramah dan sopan,tetapi kalau sudah seperti ini bagi penulis sebagai warga negara Indonesia tidak ada lagi istilah sopan atau bersahabat ini mengenai indentitas bangsa yang menurut penulis sudah di injak-injak.

Contoh sebelum kasus-kasus warisan Budaya Melayu hubungan Indonesia dan Malaysia ibarat serial kartun abadi Tom and Jerry dimana kadang mesra kadang meradang,tapi lebih banyak meradangnya,seperti kasus ribuan TKI dan TKW yang dirazia ibarat sampah masyarakat oleh Pasukan Rela bahkan isteri Atase Pendidikan dan Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia – KBRI di Kuala Lumpur ketika belanja ditangkap dan disangka TKI padahal sudah menunjukkan ID Diplomat tapi malah di bilang oleh pasukan Rela ID-nya palsu,penggrebekan rumah Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia ( PPI ) Malaysia oleh Polis Di raja Malaysia belum lagi pemberian stampel warga Indonesia di sana dengan sebutan INDON, selain itu daftar DOSA Malaysia ke Indonesia adalah kasus penganiayaan mulai dari TKW kita yang bernama Nirmala Bonat,Ceriyati,Dedeh,bahkan sampai pada kasus penganiayaan yang di terima warga Indonesia di negeri yang terkenal dengan sebutan negeri jiran yaitu kasus penganiayaan Ketua Wasit Indonesia Donald Peter Luther Kolopita,dimana Donald di Malaysia untuk menghadiri event karate yang diadakan oleh negeri sembilan dalam menyambut ulangtahun emas dari negara Malaysia tapi yang didapat ? adalah penganiayaan yang dilakukan oleh Polis Diraja Malaysia bahkan menurut Polis tindakan yang dilakukan oleh mereka dalam hal menganiaya Donald adalah standar yang dibenarkan dan mereka baru minta maaf ketika rakyat Indonesia geram silih berganti mendatangi Kedutaan Malaysia di Kuningan-Jakarta,dan yang terbaru dimana pada ajang turnament Sepakbola yang diikuti oleh para Selebriti dari Malaysia,Singapura,dll dimana Selebriti Indonesia kalah dengan Tim selebriti Malaysia hingga terjadi kericuhan karena selebriti Indonesia mengklaim bahwa Tim Selebriti Malaysia menggunakan sebagian besar pemainnya dari pemain liga professional Malaysia.

Itu baru beberapa saja,tapi yang lebih memprihatinkan adalah tentang lepasnya kasus Sipadan dan Ligitan oleh Malaysia pada tanggal 17 Desember 2002,bahwa wilayah itu adalah sah masuk dalam teritorial negara Malaysia bahkan daerah Ambalat pun mau di rebut mereka,padahal secara teori dan sejarah kita tahu pada tahun 1982 Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) mengeluarkan Konvensi Hukum Laut Internasional 1982 ( United Nation Convention Law of the Sea – UNCLOS 1982 ),dimana isi dari konvensi ini adalah telah memberikan pengakuan kepada Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki hak berbeda dalam hal penarikan garis batas wilayah.jika di terangkan berarti Indonesia secara sah boleh menarik titik dasar dari ujung pulau terluar hingga 200 mil,sedangkan Malaysia hanya 12 mil dari daratan Sabah bukan dari Sipadan-Ligitan yang telah mereka ambil pada 17 Desember 2002,dan yang uniknya Malaysia pun telah meratifikasi konvensi itu yang berarti Malaysia tahu dan paham isi konvensi itu serta paham dengan garis-garis batas Indonesia tetapi kenapa juga masih bisa mengambil wilayah Indonesia,itu berarti siapa yang salah ?


Penulis bisa berkesimpulan dengan adanya kasus ini bahwa Malaysia suatu negara yang tidak mempunyai aset apapun,kita bisa lihat negara yang sudah maju dan berusia 50 tahun tetapi dalam hal budaya mereka sepertinya tidak mempunyai pegangan hidup untuk di tujukan kepada luar bahwa Malaysia punya ke-khasan,karena mereka kaku dengan sistem yang mereka anut.

Kita bisa lihat beberapa waktu yang lalu ada berita dimana sejumlah penyanyi Malaysia mendesak pemerintahnya membatasi masuknya kaset,CD dari penyanyi Indonesia yang menurut mereka ancaman karena warga Malaysia lebih menyukai produk yang dihasilkan penyanyi dan band dari Indonesia,serta akibat dari kakunya sistem yang di terapkan dalam hal entartainment banyak artis Malaysia yang mencari sesuap nasi dan segenggam berlian di Indonesia.Penulis yakin kalau kita sampai putus hubungan diplomatik dengan Malaysia,Malaysia yang rugi bukan Indonesia,karena apa ? mereka tidak bisa (bukan maksud merendahkan rakyat kita ) lagi mencari TKI-W yang harganya murah karena Tenaga Kerja diluar Indonesia seperti dari Philipina,Bangladesh mahal dan tidak bisa diperkosa dan dianiaya berat.

Penulis tidak sependapat dan kecewa dengan ucapan dari Presiden Republik Indonesia,Bapak Susilo Bambang Yudhoyono-SBY yang mengatakan baru heboh ketika milik kita dirampas oleh orang lain,yang menjadi pertanyaan kenapa Presiden berbicara seperti itu bukannya seharusnya Pemerintah lewat Kementerian Pariwisata dan Budaya Republik Indonesia,yang HARUS WAJIB melindungi cagar budaya nasional dari rampasan negara lain,kenapa mesti rakyat yang disalahkan,seharusnya menurut penulis,Presiden harus lantang dan kritik keras terhadap semua kasus ini yang bersinggungan dengan Malaysia bukannya berbicara seperti itu,Presiden Soekarno,bapak bangsa kita aja bisa lantang menyuarakan GANYANG MALAYSIA ketika terjadi kofrontasi Indonesia dengan Malaysia bahkan kita pernah keluar dari komunitas Internasional karena kasus ini Malaysia didukung oleh Komunitas Internasional sehingga inilah yang membuat negara lain agak takut dan segan dengan Indonesia,APA karena negara kita sekarang diambang kehancuran makanya Presiden berbicara seperti itu ?

Toch kalaupun kata Presiden segera daftarkan Produk Indonesia menjadi Hak Paten atau HAKI kepada Kementerian Hukum dan HAM,paling tidak pemerintah memfasilitasi.KENAPA banyak aset kita di klaim negara lain,karena SALAH pemerintah yang tidak transparan dan mengajak masyarakat Indonesia yang mempunyai kelebihan dalam menciptakan suatu produk untuk mendaftarkan Hak Patennya,serta banyak tetekbengek birokrat yang komplek belum lagi banyaknya siluman pungutan yang diterapkan dengan alasan ada ketentuannya padahal terang-terangan tidak dipungut biaya.

Sudah saatnya kita menjaga aset budaya Indonesia yang sudah ada sejak nenek moyang kita dan leluhur kita yang telah membangun negara ini dari kehancuran dan klaim negara asing,dan tentunya Pemerintah harus lantang dan keras jika ada budaya asli kita yang sudah melekat dalam diri rakyat Indonesia di klaim negara lain,kalau perlu putus hubungan diplomatik.

Dan buat para pemimpin Malaysia terutama Pa’Cik Ahmad Badawi,tolong urus saja persoalan negeri anda yang sekarang mungkin anda diambang kehancuran karena tidak bisa mensejajarkan hak hidup dan sejahtera dari warga Malaysia yang beretnis dengan warga melayu,daripada mengurus dan mengklaim budaya orang menjadi budaya sendiri.

Yang menjadi pertanyaan terakhir setelah Reog Ponorogo dan Bahasa Indonesia yang di Klaim Malaysia,apalagi budaya Asli Indonesia yang akan di klaim menjadi Warisan Budaya Melayu Malaysia ?

Jangan – jangan Bunga Citra Lestari sama Acha Septriasa akan di klaim sebagai artis dan warisan budaya Malaysia lagi J

TIMNAS HANYA TEBAR PESONA BUKAN TEBAR HASIL !!!

TIMNAS HANYA TEBAR PESONA BUKAN TEBAR HASIL !!!

BUBARKAN PSSI NURDIN HALID


Bila Bapak bangsa kita Ir.Soekarno masih hidup dan menonton Timnas Merah Putih melawan Thailand di ajang SEA GAMES kemarin,mungkin beliau hanya berkata Kok bisa ? ya itulah kondisi Tim Nasional Indonesia yang tentunya berbeda ketika jaman Tim Nasional Merah Putih di bawah Presiden Ir.Soekarno dimana para pemain masih menomorsatukan Nasionalisme dan mengangung-agungkan Bendera Merah Putih,nama Indonesia dan Burung Garuda ketimbang iming bonus,atau klub yang menahannya dengan alasan kurang pemain .kita bisa lihat prestasi Ramang, M.Saelan , Ronny Pasla ,Ronny Pattinasarani,Yudo Hudo,Sutjipto, M.Kadir,Anjas Asmara dan masih banyak lagi,mereka inilah mampu mengangkat nama dan Bendera Merah Putih di ajang internasional dengan prestasi yang membuat haru dan negara lain sampai angkat topi kepada negara kita lewat para pemain ini,tetapi bagaimana dengan kondisi Tim Nasional Indonesia yang beranggotakan yang sekarang menjadi idola para anak-anak gawang dan rakyat Indonesia seperti Eka Ramdhani , Ricardo Salampessy , Markus Horison , Yendri Pitoy , Atep , Elie Aiboy , Budi Sudarsono , M.Ridwan , Panaryo Astaman , Syamsul Chairuddin , Saktiawan Sinaga , Mahyadi Panggabean ,Emanuelle Wanggai, Boaz Sollosa, Jajang Mulyadi dimana apa prestasi mereka ?

Adakah yang salah daripada pemain idola kita saat ini ? sebenarnya tidak yang salah dengan mereka,yang salah adalah program yang dibuat oleh PSSI sebagai otoritas sepakbola di nagari ini yang menjadi biang kerok dari semua kekalahan dan miskin prestasi.kita bisa lihat bagaimana jadwal liga yang selalu tidak konsisten,banyaknya klub,tidak tegasnya PSSI dalam menidak suatu klub atau pemain,dan yang paling utama adalah tidak adanya program atau liga khusus usia mulai dari dini dan inilah yang membuat sepakbola kita hancur bahkan lebih hancur dari Tsunami Aceh 2004 lalu.

Kita bisa lihat setiap ada event internasional,selalu para pemain baru dikumpulkan sekitar 3 bulan bahkan dua minggu sebelum event belum lagi banyaknya pemain yang keluar-masuk dengan alasan dibutuhkan klub (sebenarnya lebih penting klub apa Nasionalisme sich ? ),sudah pasti mana bisa memahami dan membentuk kekompakkan tim,jadinya ya seperti ini.PSSI tidak mau belajar dan mendengar dari beberapa pengamat tentang kesalahannya yang ada selalu terus mengulanginya.

Contohnya buat apa Pasukan U-23 di kirim ke Argentina hanya dalam sebulan dengan label pembinaan atau pelatnas kalau hasil di SEA GAMES seperti ini dimana ilmu yang didapat disana,padahal sebelum ke Argentina mampir dulu ke Belanda tapi hasilnya?,padahal sang pelatih berkoar ketika pasca dibantainya 0-7 Indonesia sama Suriah di Pra Piala Dunia 2010 di Damaskus mengatakan Indonesia bisa mendapatkan Emas di SEA GAMES,padahal kenyataannya tetap aja TIARAP,toch hasil di Argentina juga tidak bisa dikatakan memuaskan masak jauh-jauh terbang dari Indonesia hanya bisa dapat point satu selebihnya kalah !! pelatnas macam apa itu.

Itu bukan sekali saja PSSI melakukan tebar pesona dengan program – programnya supaya Indonesia bisa menjadi tim kuat,contohnya Program Baretti ke Italia,Primavera ke Italia mana ? kenyataannya juga tetap aja TIARAP !!! tanpa ada hasil dan sekarang adanya program ke Uruguay untuk pasukan U-16 kalau mau taruhan paling juga tidak beda jauh dengan pasukan seniornya yang U-23 pasti TIARAP lagi…

Sudahlah yang sekarang menjadi pertanyaan mau dibawa kemana Timnas kita ini,apakah masih menggunakan produk instans,padahal mentor U-23 ketika berlatih di Belanda Fope de Haan-pelatih U-21 Belanda yang membawa Belanda meraih Piala Eropa mengatakan cara – cara instan pembentukan tim,seperti pemusatan latihan di luar negeri , dimanapun tempatnya , PASTI menemui KEGAGALAN !! de Haan memberikan saran yaitu cara terbaik membentuk tim kuat adalah dengan membangun sebuah kompetisi berkualitas sejak usia dini,dan itu menurut penulis belum ada kalaupun ada hanya memakai bendera propinsi bukan bendera klub dan sifatnya kalau ada duit dan sponsor BARU digelar kalau tidak ada ya TIARAP lagi!!! Tetapi PSSI kayaknya pesan dari de Haan ini ibarat masuk kuping kanan diserap dulu diotak sementara kemudian dibuang langsung dari kuping kiri.

Apa yang harus dilakukan PSSI supaya tim kita tidak terpuruk lagi atau jangan-jangan lima tahun kedepan Timnas kita tidak jauh beda dengan Timnas Timor Leste atau Philipina sebagai lumbung gol !! yaitu Pertama,GANTI KETUM,karena bagaimana mau maju kalau ketumnya bermasalah dan mendapat predikat penjahat kemanusiaan,karena proyek-proyek ini adalah khalayan dan mimpi-mimpi dari sang ketum, Kedua adalah klub harus bisa membuat program usia dini didalamnya sehingga jika ada pemain top dari klub itu dipanggil ke timnas tidak perlu lagi pusing memikirkan penggantinya,karena selama ini yang membuat timnas kita selalu kalah dalam apapun adalah banyaknya pemain yang keluar-masuk pelatnas dikarenakan selalu dibutuhkan klub,sehingga membuat timnas agak tidak kompak dan sulit menerima materi yang diberikan pelatih.

Ketiga,PSSI harus bisa membuat program timnas sesuai dengan kalendar FIFA dan AFC karena selama ini PSSI seenak jidatnya membuat program yang akhirnya kita bisa lihat kondisi Timnas ketika berlaga di ajang Internasional.

Kalau itu bisa dipatuhi dan dijalakan oleh PSSI tidak mustahil Piala Dunia 2014 bisa kita mainkan.tapi ahh itu baru bisa mimpi…..yang PENTING sekarang BUBARKAN PSSI Nurdin Halid

Premium Di Batasi !…Bagus Donk

Ini peringatan buat para pengguna mobil pribadi dimana Pertamina sebagai perusahaan milik negara yang bertugas mengawasi dan membuat regulasi bahan bakar untuk negara ini mengeluarkan ketentuan dimana penggunaan premium akan dibatasi terutama untuk mobil pribadi,dengan asumsi kalau itu dilaksanakan berarti pemerintah bisa menghemat subsidi BBM.

Menurut penulis langkah pemerintah dalam hal ini Pertamina sangat tepat tapi sudah agak terlambat,karena seharusnya yang seperti ini dilakukan jauh hari supaya pasokan minyak tidak berkurang lagi terutama di daerah dan juga dengan kebijakan ini paling tidak tingkat kemacetan di jalan ibukota yang sekarang-sekarang ini terutama selepas lebaran kemaren parah bisa sedikit longgar bahkan lancar.karena kalau ini diberlakukan berarti para pengguna mobil pribadi akan berpikir dua kali jika ingin menggunakan mobilnya untuk beraktivitas.

Tapi dimana ada positif pasti ada negatifnya begitu juga dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pertamina dan Pemerintah karena dengan adanya kebijakan ini selain makin berpikir dua kali menggunakan kendaraan bermotor dan juga bagi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum ( SPBU ) asing seperti Shell dan Petronas akan meraup keuntungan besar kenapa ? karena Pertamina akan mengurangi Premium dan menasionalkan Pertamax dengan kadar yang tinggi dan tentunya harga Pertamax-nya Pertamina selalu mengikuti pasar seperti kurs mata uang Dollar dan juga kualitasnya menurut penulis belum teruji,sedangkan Pertamax dan bahan bakar yang di jual oleh SPBU asing boleh dibilang sudah teruji kualitas dan sesuai dengan standarnya,kalau dibilang hemat ya hemat,tidak mencemarkan polusi udara ya kenyataannya dan harganya pun selalu stabil bahkan turun alias murah dan hemat, coba bandingkan dengan kondisi bahan bakar yang di buat oleh Pertamina.

Soal pengalihan subsidi ini menurut penulis tidak sepenuhnya berhasil karena kita bisa lihat berapa kali Pemerintah memakai kata-kata subsidi tetapi kenyataannya rakyat kecil dan jelata tidak merasakannya,apalagi dalam hal ini penggunaan Premium dibatasi sehingga hemat anggaran belanja,apakah rakyat kecil dan jelata bisa merasakan dari hematnya pengurangan BBM ini ?

Saran penulis sich sebenarnya perbaiki dulu kualitas dari bahan bakar itu,hidupkan lagi depot-depot yang sekarang kondisinya sudah tidak layak menjadi layak supaya tidak lagi terdengar pasokan minyak baik minyak tanah maupun bahan bakar seperti premium langka di luar DKI sementara di DKI melimpah ruah,dan juga reformasi segera para direksi dan pimpinan mulai dari atas ke bawah karena selama ini kita bisa lihat kenapa pasokan BBM di luar DKI terutama wilayah Kalimantan,Sulawesi dan Indonesia timur selalu terlambat bahkan berhari-hari,itu salah siapa? Kalau bukan orang dalam yang melakukan untuk kepentingan perutnya sendiri dan itu sudah terbukti dengan dibongkarnya beberapa Depot ilegal yang menampung BBM,sudah saatnya di reformasi.

Buat para pemilik mobil kendaraan pribadi,saran penulis sudahlah gunakan angkutan umum,walaupun agak tidak nyaman paling tidak mengurangi polusi dan menurunkan tingkat karbon dari asap knalpot INGAT!! GLOBAL WARMING donk,jangan Cuma kepentingan sendiri doank !!!

Surat Terbuka buat Calon Walikota Kota Bekasi

Yang penulis hormati para calon Walikota Kota Bekasi yang sekarang sedang mencari pasaran massa untuk memilih anda duduk di kursi orang nomor satu di wilayah Kota Bekasi.

Kita tahu bagaimana kondisi Bekasi sekarang ini dibandingkan Bekasi sepuluh atau duapuluh tahun kebelakang,Kota Bekasi sekarang menjadi kota tujuan bagi Kota sekitarnya seperti DKI Jakarta,kita tahu hampir 70 persen pekerja yang mencari sesuap nasi dan lembaran rupiah bertempat tinggal di wilayah Bekasi,sehingga mau tidak mau kondisi sarana prasana terutama jalan semakin lama semakin kecil dengan kata lain jalanan yang ada di Bekasi sudah tidak layak lagi.

Kenapa ? karena penulis melihat,karena penulis satu dari 70 persen itu setiap berangkat menuju Jakarta selalu dihadapi dengan kemacetan dimulai dari Lampu merah Jl.KH.Noor Alie depan Supermarket SuperIndo dan Perumahan Jaka Permai,kemudian kemacetan mulai lagi dari arah Kampung Dua walaupun sekarang pertigaan Kampung Dua sudah di tutup tetapi kemacetan tetap ada di perputaran depan Plaza Tunas dan depan Mitra 10 selalu ada kemacetan dadakan.

Selain kemacetan,penulis melihat banyaknya jalan yang berada mulai memasuki Kampung Dua sampai depan Komplek Sekolah Global Prestasi berlubang dan bergelombang memang sekarang ini sudah ada perbaikan tetapi kalau penulis lihat perbaikannya hanya sementara maksudnya paling sebulan hingga 3 bulan kedepan harus di tambal lagi,saran penulis kenapa juga tidak langsung di cor,karena daerah itu sudah beberapa kali di perbaiki tapi tetap saja berlubang bahkan berkubang kecil jika turun hujan sehingga itu yang menimbulkan kemacetan.kemudian di Kawasan Kranji tepatnya memasuki depan Pasar Baru Lama Kranji dimana semua jalan tampak bergelombang dan ada kubangan kecil,Belum lagi di daerah dekat Komsen dimana jalan perkampungannya penuh dengan kubangan yang mulai dari kecil hingga besar dan itu bisa berakibat fatal bukan hanya manusia tetapi kendaraan yang melewatinya,apakah mau Pemkot Bekasi mengganti kendaraan yang rusak akibat jalan yang tidak terawat ?

Soal hujan dan Banjir pun harus menjadi perhatian bagi Bapak-bapak calon Walikota Bekasi,kenapa penulis bilang itu ? karena kota Bekasi tidak beda dengan DKI dimana setiap turun hujan,banjir selalu datang,apakah para Bapak calon Walikota pernah berkunjung ke Perumahan Persada Kemala dan Jl.Jatiluhur yang mana didaerah itu ada beberapa komplek Perumahan pada saat musim kemarau atau musim hujan ? karena kalau banjir dua lokasi ini di tambah daerah Bumi Satria Kencana – BSK sudah seperti danau buatan yang tingkat tingginya bisa membuat geleng kepala,kiranya ini menjadi perhatian anda-anda semua jika nanti salahsatu dari anda kelak duduk di kursi Walikota agar kedua Perumahan dan Lokasi banjir ini bisa diatasi dan tidak banjir lagi.

Soal Birokrasi,kiranya Bekasi harus bisa menjadi pionir dalam hal reformasi kalau perlu revolusi birokrasi,kita tidak usah munafik birokrasi sekarang sudah boleh dibilang sudah menjadi-jadi,bahkan penulis pernah membaca headline disalahsatu harian ibukota dimana judulnya KTP Bekasi senilai 100 ribu,kalau itu benar berarti hanya orang yang punyai uang saja yang bisa membuat dan memperpanjang KTP sedang rakyat kecil yang setiap hari kerjaannya Cuma memikirkan bagaimana caranya dapat uang untuk membeli nasi harus berpikir berkali-kali untuk membuat KTP,kalau tidak punya KTP berarti dinyatakan penduduk gelap,padahal rakyat kecil ini adalah warga asli Bekasi,kalau seperti ini jika anda menjadi Walikota bagaimana solusinya ? itu baru KTP belum urusan administrasi negara misal KK dan sebagainya.

Kiranya itu saja surat terbuka dari penulis sebagai warga Bekasi,yang saat ini berharap Walikota yang baru bisa mengayomi dan melindungi hak-hak dari warganya terutama warga kecil dan minoritas dari kesenjangan dan diskriminasi yang sekarang yang lagi ngetren.

Senin, 10 Desember 2007

Iklan

Kepada para alumni PAX 12 diberitahukan,bahwa kami meminta tolong kepada kawan-kawan yang MERASA alumni PAX 12 untuk MENGIRIMKAN

Nama Lengkap

Alamat Lengkap/Terakhir

Tempat/Tanggal/ Tahun Lahir

Telp/hp secara lengkap

kepada kami di alamat pax_ecclesia@yahoo.co.id karena akan ada acara khusus untuk PAX 12

MOHON disebar jika anda punya kakak,adik,kerabat atau sodara yang pernah sekolah di Pax Ecclesia yang masuk tahun 1995 atau PAX 12

Terima Kasih dan Tuhan Berkati

Div.KomInfo dan relasi Alumni

Selasa, 04 Desember 2007

I Want n’ Luv Green Indonesia,How About U ?

Tanggal 1 Desember 2007 disaat belahan bumi merayakan Hari Aids Se-dunia,di Indonesia sendiri tepatnya di Pulau Bali,ada gawean yang menurut penulis patut kita cermati dan ikuti yaitu adanya Konfrensi Tingkat Dunia tentang Perubahan Iklim atau bahasa kerennya United Nation Climate Change Confrence,dimana konfrensi ini dihadiri oleh tokoh pemerintah seluruh dunia untuk membahas seputar perubahan iklim yang sekarang semakin tidak bisa diajak berdamai lagi.

Kita tahu sendiri,bagaimana perubahan iklim yang semakin hari semakin menjadi-jadi tidak usah jauh-jauh,sekarang ini saja di Jakarta suhu udara saja pada siang hari panasnya minta ampun seperti berada dalam neraka,dan lebih parah lagi beberapa hari yang lalu kalian pernah denger tentang berita dimana seluruh Jakarta Utara terendam air yang berasal dari pasangnya laut sehingga mengakibatkan beberapa jadwal penerbangan tertunda akibat banjir yang diakibatkan pasangnya air laut,dan bahkan kata beberapa sumber dibagian metrologi yang biasa mengurus soal cuaca,DKI Jakarta,kota kita tercinta ini bisa masuk kategori TSUNAMI !,kacau tidak itu.

Menurut penulis sudah saatnya kita ciptakan Jakarta yang hijau,atau bahasa kerennya STOP GLOBAL WARMING,disini penulis bukannya sok jadi pahlawan biar mendapat hadiah kalpataru atau adipura,paling tidak kita sebagai anak muda dan anak nongkrong bisa berpartisipasi dalam menghijaukan negeri atau kota ini,toch hasilnya dapat dirasakan oleh adik-adik kecil dan cucu kita dimasa mendatang ,bagaimana caranya ?

Caranya adalah yaitu

Pertama,HEMAT LISTRIK DAN AIR kalian pasti tahu donk idiom dari PLN 17-22 ? dimana jam 17 sore sampai 22 malam kita harus menghemat listrik karena pasokan kebutuhan listrik meningkat supaya kapasitas dan kebutuhan listrik kita cukup ya,kita harus hemat dengan cara MEMATIKAN semua komponen listrik kayak AC,TV,Radio,DVD player,Komputer,charger HP jangan Cuma di stand-by doank kayak TV dimatiin tapi lampu indikatornya masih nyala benar ga ? serta kalau mau beli alat elektronik atau gadget pastikan yang listrik atau wattnya sangat rendah.

Kedua,Kalau punya lahan kosong entah dirumah kalian atau rumah teman atau dimana pun dengan izin tentunya kalau itu lahan orang,tanamlah pohon,karena dengan pohonlah udara kita bisa bersih lagi dan mengurangi polusi yang dikeluarkan dari asap knalpot kendaraan bermotor serta membantu peresapan dan cadangan air jika saat musim kemarau datang.karena kita tahu kenapa udara Jakarta dan Indonesia sudah terkontaminasi dengan asap pabrik,bus kendaraan yang tidak ada filter saringannya sehingga kita sering lihat asapnya yang sangat hitam sekali.

Sekedar informasi saja buat kalian bahwa Indonesia menduduki rangking 5 besar negara yang berpolusi tinggi dan itu berasal dari yang tadi penulis bilang diatas.

Ketiga,buanglah sampah pada tempatnya-kalian sering donk liat tulisan ini pada setiap kemasan makanan dibelakangnya atau diatas tempat sampah yang kita jumpai disetiap pinggir jalan tetapi masalahnya apakah kalian pernah membuang sampah baik plastik atau bungkusan makanan yang kalian makan ke tempat sampah ? pasti jawabannya beragam dan paling banyak belum.

Sudah saatnya kita buang sampah pada tempatnya,dan mau mengkritik bahkan menyuruh orang yang berada di depan kita ketika kita sedang berjalan membuang sampah ketempatnya jika orang itu membuang sampah sembarangan,karena kalau bukan kita siapa lagi yang mau menyelematkan bumi ini,betul tidak ?

Keempat,sebisa mungkin tidak membawa kendaraan pribadi jika ingin berpergian karena kita tahu bagaimana kondisi kota besar Indonesia terutama Jakarta yang sumpah mampus macet abis dan juga jika kita membawa kendaraan pribadi itu berarti menambah jumlah karbondioksida yang dihasilkan oleh knalpot dari mobil kita dengan kata lain kalian telah ikut membantu mencemarkan udara walaupun jenis bensin kalian boleh dikatakan hemat dan ramah lingkungan tetapi tetap saja menambah jumlah kadar polusi udara,cobalah kalian menggunakan sepeda kan sekarang lagi marak tuch pemerintah menganjurkan agar ke tempat kerja atau aktivitas lain dengan sepeda,selain sehat kan bisa irit ongkos terutama ongkos untuk membeli bensin walaupun efek sampingnya betis kita jadi besar kayak talas bogor J,kalau tidak mau menggunakan sepeda kenapa juga berpergian dengan transportasi yang diciptakan oleh Bang Yos,mantan gubernur DKI yaitu TransJakarta alias Busway kan enak ada jalurnya sendiri,pake AC walaupun jumlahnya terbatas,paling tidak kan kalian telah membantu pengurangi dampak polusi udara yang semakin tidak menentu ini.

Kelima,Rajin-rajinlah membaca koran,majalah,search online atau ikut seminar tenang lingkungan hidup,karena selama ini penulis melihat banyak warga Indonesia terutama remaja tidak menyukai hal-hal seperti ini,karena pikir mereka hal seperti bukan urusan mereka,itulah salah mereka.cobalah mulai sekarang lebih aware dengan kondisi seperti ini misalnya kita bisa saja ikut program-program yang diadakan oleh NGO atau LSM yang berkaitan dengan lingkungan hidup misalnya menjadi volunteer greenpeace atau walhi.atau kita bisa menulis tentang lingkungan di blog kalian.

Itu lima hal yang harus diperhatikan kita sebagai warga negara yang ingin negara kita Indonesia terutama Kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya dalam mewujudkan udara yang bersih dan sehat dan tidak ada lagi pemanasan global yang sekarang lagi marak.kalau bukan kita sebagai generasi muda atau yang lebih dikenal generasi MTV siapa lagi ???? STOP GLOBAL WARMING !!!