Senin, 11 Agustus 2008

Nikmatnya menjadi seorang Ryan..


Ini bukan maksud ingin berhaluan orientasi seksual setelah melihat sosok Ryan sang fenomena, tetapi dilihat dari segi sensasionalnya dia selama penyidikan terkait kasus yang menimpa dia.

Ryan sang Homoseksual ini harus merasakan hotel prodeo karena di indikasikan terbukti membunuh 11 orang yang dikubur secara serampangan di sekitar rumahnya, ke-11 ini baru terungkap ketika beliau ini tertangkap sebagai pelaku dari pembunuhan mutilasi yang dia buang di Depok.

Pasti anda pembaca dan pengunjung web blog ini bertanya apa nikmatnya menjadi seorang Ryan bukannya dia seorang psikopat homo, tukang jagal dan apapun julukan yang dialamatkan kepada dia ? judul tersebut diatas bukan maksud jadi homo tapi enak sekali menjadi seorang Ryan dalam tahanan Polisi Daerah Jawa Timur dan Polisi Resort Jombang.

Kenapa penulis bisa bilang begitu sekarang kita bayangkan..apakah bisa seorang tahanan konsumsi terutama urusan perutnya selalu dihidangkan makanan ala ayam goreng taliwang, kadang Hoka-Hoka Bento dan lebih parahnya lagi sosok Ryan ini menganut sistem 4 sehat 5 sempurna harus tersedia pencuci mulut yang tidak tanggung-tanggung yaitu buah-buahan segar seperti semangka bahkan beberapa kali minta disajika Es atau Juice Durian bisa di bayangkan donk nikmatnya di penjara kalau semua tahanan kayak Ryan ?

Yang jadi pertanyaan sekarang adalah daripada Penyidik Kepolisian Daerah Jawa Timur darimana mereka mendapatkan uang untuk membeli makanan yang dipesan oleh Ryan, secara kita tahu bagaimana kondisi dunia per-makanan tahanan yang sampai sekarang kadang-kadang mesti ngutang sama rekanan catering yang telah dipilih oleh Polri kemudian lauk dari makanan itu sendiri yang jauh dari kata sehat seperti 4 sehat 5 sempurna, bahkan sedikit alot kayak makan sol sandal jepit, kenapa pernah bilang gitu karena pernah mengalami walaupun tidak tidur di dalam Tahanan.

Alasan pejabat di Polda Jawa Timur memberikan keluasaan dan memenuhi apa yang di minta Ryan adalah untuk memudahkan penyidikan, kalau alasan itu, kenapa sampai hari ini penyidikan itu masih belum ada titik terang dan diserahkan kepada pihak Kejaksaan Tinggi Jawa Timur bersamaan dengan berita acara yang sudah di P-21 a.k.a. lengkap ? tetapi polisi masih berkutat diareal penyidikan terus tanpa ada penambahan, bahkan malah menjadi Polisi memberikan ke-leluasaan untuk Ryan dan Novel sang kekasih untuk memadu hasrat seksualnya di ruangan penyidik bahkan sampai mandi bareng, kalau sudah seperti ini dimana harga diri institusi Polisi di mata masyarakat yang benar-benar ingin mencari keadilan dan kebenaran, kalau sampai ruang penyidik gunakan untuk berciuman mesra bahkan beradegan panas layaknya seperti yang sering kita lihat atau yang hobi mengkoleksi real player 3gp.

Penulis sependapat dengan psikolog klinis dan terapis Liza Marielly Djaprie ketika ditanya oleh wartawan suatu situs berita online soal kasus ini, mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Polisi dengan memberikan apa yang diminta oleh Ryan tidak dapat semuanya benar, malah bisa merusak lambang dan harga diri Polisi, kalau untuk menghadirkan Novel sang pacar dapat dibilang bisa membantu dan meringankan pekerjaan Polisi karena kita tahu bagaimana sifat dari Ryan yang sebentar-sebentar tenang kemudian tiba-tiba marah-marah.

Dan juga kalau ini sampai terdengar ke kamar tahanan, kemudian para tahanan ini berontak dan demo apakah Polisi bisa menjelaskan tentang apa yang mereka dengar, sementara kita tahu bagaimana kondisi ruangan kamar Hotel Prodeo di Indonesia mulai yang dikelola mulai dari Kepolisian Sektor hingga Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, belum lagi yang dikelola oleh Kejaksaan dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kalau seperti ini kan boleh dibilang Kepolisian Republik Indonesia terutama Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Kepolisian Resort Jombang melakukan tindakan diskriminasi dan Pilih kasih, disaat tersangka maling ayam atau mencuri sepeda motor dengan kunci letter T, atau hanya sekedar pemalakan harus di pukuli pake tangan kosong hingga lebam-lebam atau dipaksa tanda tangan BAP biar cepat kelar kemudian di kasih makan seperti kasih makanan ke hewan piaraan, sementara Ryan ? apakah ini sudah sesuai dengan motto Polisi yang selalu kita lihat karena terpasang di samping pintu mobil patroli yaitu Melindungi dan Mengayomi, memang sudah apa yang di lakukan Polri sesuai dengan motto itu tapi kalau hanya di lakukan oleh Ryan jelas sekali itu bukan motto daripada Polri.

Bagaimana kelanjutan dari akhirnya penyidikan ini, kita tinggal menunggu kesabaran dan kekayaan Polri dalam menghadapi permintaan-permintaan Ryan yang di luar akal orang waras dan normal..


Diponegoro 82..JKT

Rhivan Lorca

Bung Indra.. Bung Indra.. Kenapa Kau di Golkar ?


Mungkin judul diatas ada pertanyaan bagi setiap orang ketika bertemu dengan analisis politik dari Centre for Strategic and International Studies – CSIS Indra Jaya Piliang ketika memutuskan ber-transformasi politik ( kata beliau ) dari pengamat ke politisi yang mana kendaraan yang beliau bawa adalah Partai Golkar pimpinan saudara saudagar dari Kawasan Timur Indonesia

Beliau memang tidak lagi menjadi seorang pengamat politik dari CSIS lagi karena semenjak tanggal 6 Agustus 2008 di salahsatu kampus terkemuka hasil ide dari Cak Nur yang berlokasi tepat di depan Rumkit Medistra tapi sayangnya mahasiswa dari kampus itu sepertinya hanya mementingkan kuliah dan dugem tanpa ada nurani untuk memikirkan bagaimana cara membangun negara ini dan membalas jasa-jasa pahlawan beliau berpamitan kepada rekan-rekan beliau mulai dari media hingga kawan sejawat bahwa sejak tanggal itu beliau menjadi seorang calon legislative dari Partai Golkar ( walaupun sampai acara ini berlangsung di Slipi masih sibuk untuk menentukan nomor jadi untuk semua caleg termasuk beliau ) untuk daerah pemilihan Sumatra Barat II meliputi Kota Pariaman, Kota Payakumbuh, Kota Bukittinggi, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten 50 Kota, Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat.

Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa harus GOLKAR ? bukan partai yang baru tapi muka lama, bukankah selama dua tahun ke belakang beliau yang hampir 500 lebih artikel yang ia buat termuat di semua harian dinegara ini menjadi fungsionaris di partai garapan sang reformator.

Kita tahulah bagaimana GOLKAR selama hampir 32 tahun lebih berkarya di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sudah berapa banyak rayuan-rayuan gombal yang membuat pundi-pundi suara yang mayoritas dari kalangan jelata tapi hasilnya mana memang di awal-awal saja program mereka bagus tetapi masuk tahun 1996 hingga sekarang mana, hancur lebur ibarat mayat yang coba disembunyi tetapi bau bangkainya tidak bisa ditutupi walaupun sudah dikamuflase dengan aroma kopi atau durian tapi tidak bisa juga, walaupun pada akhirnya ada satu tokoh yang bisa menyelamatkan partai ini dari hujatan agar ini partai ini dibubarkan yang akhirnya nasib tokoh ini ibarat habis manis sepah dibuang, tanpa ada ucapan terimakasih langsung dilengserkan dan digantikan oleh seorang pedagang yang orientasi otaknya hanya bagaimana cara mendapatkan untung besar dan itulah yang diterapkan di Partai ini.

Menurut penulis ada beberapa hal yang membuat hubungan antara bung Indra dengan Golkar mesra ibarat pasangan Ryan dan Novel asal jombang.. pertama, adanya beberapa fasilitas yang disediakan oleh partai kepada setiap orang yang ingin bergabung, kita tidak usaha munafiklah bagaiamana fasilitas yang diberikan Golkar dari tahun ke tahun, kemudian bung Indra pun sudah bosan hanya dengan mengkritik lewat tulisan-tulisan panasnya di media sehingga dia butuh kritikan nyata dilapangan tetapi ya itu tidak fasilitas dan sponsor yang mendukung mau tidak mau harus masuk partai dan Golkarlah yang dipilih karena semua yang mungkin dipikirkan oleh bung Indra ada semua di sana walaupun di salahsatu media online, beliau mengatakan alasan dia masuk ke Golkar setelah dua penjahat kemanusiaan Indonesia keluar dari partai itu dan membentuk partai baru. Kedua, Golkar ibarat anak remaja yang baru pubertas sedang mengalami pencaharian jati diri, kenapa penulis menggambar itu ? mungkin dengan bergabungnya bung Indra di Partai rumahnya kaum makhluk halus ini setidaknya bisa mendongkrak lagi pundi suara mereka yang beberapa bulan ini keok, kita bisa lihat beberapa bulan ini setiap pilkada di wilayah Indonesia, tidak ada satupun calon pimpinan mulai dari tingkat Bupati hingga Gubernur yang di usung Golkar tampil sebagai jawara, rata-rata tiarap hanya mendapatkan suara kurang dari ketentuan election thresold dengan pemikiran dan gagasannya terhadap Golkar kedepan, atau yang ketiga menurut penulis, maaf sebelumnya kalau salah, Bung Indra ingin mengubah ideology partai Golkar dengan ideology beliau yang mungkin dilandasi jiwa kepemudaan dengan sikap-sikap yang kritis setelah melihat tindak-tanduk daripada rekan sejawatnya di sana terlebih dahulu yaitu Bung Yudhi Chisnandi yang sudah dua kali mendapatkan surat peringatan yang langsung ditanda tangani oleh sang saudagar karena menolak kebijakan pemerintah menaikkan BBM dalam interplasi paripurna DPR, sementara partai yang dinaunginya mendukung 100 % kebijakan yang dipelopori sang saudagar ini.

Apakah Uda Indra Jaya Piliang dengan ideology dan kritikannya masih setajam setelah masuk dan terpilih menjadi anggota DPR hingga masa tugasnya ? kita hanya bisa menunggu.. selamat berjuang Uda tunjukkan ketajaman ideology dan kritikanmu di dalam atas nama penderitaan rakyat..


Cawank...Agustus 2008


Rhivan Lorca


Pendapat Pribadi


Indonesian Artist be a Member of Indonesian Parlieament and be a leader regional government ? F*#* Off Go to Hell

Pesta demokrasi 2009 sudah di depan mata, banyak parpol yang mulai merapatkan posisi terhadap segala bidang dalam mengamankan suara untuk partai mereka ketika pesta itu akan dilaksanakan, berbagai upaya dilakukan mulai dari iklan, rayuan-rayuan maut kepada rakyat jelata agar memilih partai mereka termasuk menjaring tokoh-tokoh yang bisa menjalankan roda partai mereka di rumah rakyat jika memang 3 persen dari jumlah rakyat Indonesia yang mencoblos partai mereka dan menempatkan orang-orang dari partai mereka di rumah rakyat..

Soal pemilihan atau pengkaderan dari suatu partai sekarang semakin hari semakin tidak jelas, kalau dulu bolehlah pengkaderan yang dilakukan sebuah partai sudah sesuai, tapi kalau sekarang penulis agak ragu dan tidak percaya dengan konsep pengkaderan dari partai saat ini baik yang baju lama atau baru yang membuat penulis tidak percaya dengan konsep pengkaderan partai politik saat ini adalah banyak artis-artis baik yang baru terkenal hingga yang sudah tidak terkenal lagi sebagai anggota partai bahkan anggota dewan, yang menjadi pertanyaan saat ini adalah sudah sebegini parahkah atau tidak sanggup lagi partai menjaring masyarakat untuk dicalonkan menjadi anggota dewan sehingga artis yang digunakan, atau hanya sebagai bumbu penyedap supaya bisa naik popularitas dari partai itu di mata masyarakat walaupun jelas-jelas sudah bobrok.

Tapi pantaskah artis masuk rumah rakyat dengan segala jenjang karier di bidang politik yang boleh dibilang masih bau kencur ? bagi penulis artis masuk rumah rakyat adalah tindakan bodoh atau bunuh diri, karena apa ? pertama, kita tahu bagaimana kehidupan artis itu apalagi yang sering wara-wiri masuk redaksi infotainment dengan berita perceraian, menikah berulang-ulang, selingkuh atau intinya dunia artis itu tidak ada positifnya ditambah dengan masuk ke rumah rakyat..
Kenapa penulis menulis judul di atas dengan nada sedikit marah dan sedikit arogan (mohon sujud maaf kepada artis yang ingin nyalek ke Senayan atau jadi pemimpin daerah), karena ya itu selebritis kita belum bisa menjadi politisi atau yang bahasa halusnya adalah selebritis kita masih bau kencur walaupun ada beberapa mengklaim pernah ikut organisasi seperti OSIS di sekolahnya, dan terbukti sudah banyak artis kita yang periode tahun 2004-2009 saat ini hanya sebagai macan ompong atau mau lebih tragis artis kita yang jadi politisi hanya makan gaji buta yang bermiliar-miliar rupiah sambil planga-plongo itu tanpa ada bukti konkret buat warga Indonesia termasuk konstituennya yang telah memilihnya dengan harapan hidup mereka di negara ini bisa terangkat dari dibawah garis kemiskinan paling tidak naik sedikit tepat di Garis Kemiskinan J

Setidaknya ada lima artis yang menghuni rumah rakyat periode 2004-2009, tapi bukti nyata buat rakyat termasuk konstituennya mana ? BBM tetap naik, kemiskinan masih ada, korupsi masih ada bahkan dirumah rakyat sendiri yang nota bene pembuat undang-undang anti korupsi, dan tidak pernah penulis baca koran atau nonton di televisi ada anggota dewan yang latar belakang artis berkoar-koar sampai marah besar banting meja trus buang mic hingga melakukan Walk Out menolak apa yang menjadi kebijakan Lembaga mereka tanpa melihat nasib rakyat, kemudian apakah anggota dewan yang akan tugas mulai Juli 2009 hingga 2014 dan yang duduk di kursi orang nomor satu atau nomor dua di daerah seperti mulai dari Gubernur hingga Bupati yang berasal dari kalangan artis nasibnya sama planga-plongo atau lebih maju ?

Coba anda tanyakan kepada lima artis yang kebanyakan Planga Plongo di Senayan, terus tanyakan kepada wakil Bupati Tangerang, kemudian Wakil Gubernur Jawa Barat sudahkah mereka bekerja dengan nyata yang sesuai dengan ucapan mereka ketika kampanye kepada rakyatnya paling tidak dalam jangka pendek 100 hari sampai dengan hari ini ? BELUM TUCH ? karena penulis belum membaca semua harian tentang berita kegiatan mereka, kemudian tanyakan kembali kepada Bung H.Y Calon Gubernur Sumatera Selatan, terus Calon Walikota Serang Bang S.J, kemudian Kang D.C. calon Wakil Bupati Garut, lalu Kang P.Y. calon wakil Bupati Sumedang.

Jadi menurut penulis, artis yang nyalek ke Senayan sampai jadi pemimpin di daerah belum bisa menjadi wakil rakyat karena mereka bagi penulis tidak mengerti dan paham akan politik, percuma saja kalau mereka jualan untuk mendapatkan dan menaikkan suara partai dan kursi dia lewat paras dan body yang aduhai cantik dan ganteng, sering masuk Tipi lewat sinetron sampah tapi begitu masuk ke Senayan hanya planga – plongo kayak wong deso katro apa yang mesti di kerjakan karena mereka hanya di beri pengkaderan tentang sistem politik, demokratisasi secara instan paling Cuma 3 bulan di intensifkan seperti anak sekolah yang mau ikut ujian SPMB di tempat bimbingan belajar.

Jadi pesan penulis untuk kalangan selebritis Indonesia yang katanya nuraninya diminta bergerak untuk mensejahterahkan rakyat agar berpikir dua kali ini bukan sinetron yang biasa anda bintangi dimana dapat rating dan ada bonus untuk anda, TAPI ini pengabdian ibaratnya anda itu Budak yang harus bekerja apa yang Tuan anda yaitu rakyat anda sendiri minta seperti kesejahteraan ya..anda harus bisa memanjakan mereka, bukan sekedar tebar pesona atau tebar kepopuleran biar banyak yang milih, rakyat sekarang BUTUH bukti nyata di depan mata mereka BUKAN tebar pesona atau jualan kecap yang semua orang terhanyut akan jualan anda.

Apakah Senayan akan dipenuhi oleh artis-artis yang sudah kalah pamor di dunianya sehingga Senayan menjadi pelampiasan kantong mereka yang sudah menipis, atau dengan kata lain Senayan tempat pengungsian artis yang sudah tidak popular lagi, atau mereka bisa merubah negara ini menjadi lebih baik dengan keVOKALan mereka melihat rakyat makin miskin berkaitan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kita nantikan saja kiprah mereka…



Cawank..Agustus 2008

Rhivan Lorca

Wartawan Vs Pemberitaan = Babak Belur


Lagi-lagi ada individu yang tidak terima akan kinerja daripada wartawan dalam memberitakan suatu kejadian sehingga kontak fisiklah yang melayani daripada resiko pekerjaan sebagai wartawan.

Apa yang penulis maksud di atas terjadi di kampung halaman daripada Wakil Presiden Jusuf Kalla, yaitu Makassar- Sulawesi Selatan dimana seoarang wartawan biro dari sebuah media cetak dianiaya oleh seorang lurah karena sedang meliput pembagian sembako yang di indikasikan hasil dari korupsi, lantas sang wartawan langsung di aniaya oleh sang lurah yang berkuasa di daerah itu, akibat perbuatan dari lurah ini wartawan mengalami luka-luka, sang wartawan pun melaporkan apa yang ia alami ke kantor polisi setempat.

Ini bukan kali ini saja wartawan di aniaya oleh sejumlah orang yang memang tidak senang dengan kehadiran dari wartawan ini, kita bisa lihat bagaimana sosok Udin yang vokal dengan beritanya terkait kasus korupsi yang ada diwilayah pemberitaannya akibat ke-vokalan dari sang kuli pena dan disket ini nyawapun taruhannya, dan sampai sekarang tidak jelas siapa yang membunuh dan merancang untuk membunuhnya, itu baru didalam negeri bagaimana dengan kondisi wartawan di luar Indonesia tidak jauh berbeda ibaratnya 11-12 dengan nasib wartawan di sini, contohnya yang menimpa wartawati Rusia yang ditembak tepat di bagian kening di depan pintu masuk apartementnya, pokok permasalahannya adalah pemberitaan yang dilakukan oleh sang wartawati terkait pembantaian yang dilakukan oleh gerilyawan Chechnya dengan Pemerintah Rusia kala itu dipimpin oleh Presiden Kamerad Vladimir Putin.

Setidaknya menurut data yang pernah penulis baca setiap tahun seratus orang lebih wartawan meregang nyawa ketika meliput seperti wartawan perang yang meliput di wilayah konflik Timur Tengah, selebihnya adalah korban akibat intimidasi dari pihak-pihak yang merasa dirugikan akibat berita yang dimuat.

Sebegitu berbahayakah profesi wartawan sehingga harus di bunuh, harus dianiaya biar tidak terungkap kebenaran daripada yang ditulis oleh wartawan itu ? memang fungsi dari wartawan atau media adalah sebagai anjing penjaga yang berfungsi mengawasi jalannya pemerintahan atau suatu kejadian, sebenarnya yang sederhana fungsi dari wartawan adalah memberitakan atau memberitahukan yang sebenar-benarnya serta akurat dari suatu kejadian sehingga masyarakat tahu dan mengerti akan kejadian, tetapi kalau sudah seperti ini apakah masyarakat peduli dengan kinerja wartawan.

Tetapi kita juga tidak boleh menutup mata, karena wartawan juga bisa menaikkan nama negara menjadi lebih maju dan disegani bisa juga menjatuhkan kredibilitas dari suatu negara itu dan sudah terbukti, anda mungkin tahu bagaimana seorang Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Richard Nixon harus rela meninggalkan Gedung Putih karena kasus persengkongkolan dalam hal pemilu dimana yang mengungkapnya adalah duo wartawan Washington Post berkat seorang tokoh dengan kode istilah pornstyle- Deepthroat yang baru dibuka identitas dari narasumber ini setelah beliau wafat pada usia 92 tahun, bisa bayangkan posisi wartawan dalam suatu negara.

Pekerjaan wartawan adalah pekerjaan yang mulia dan berat, kenapa penulis bilang mulia karena tanpa ada wartawan maka tidak akan ada yang namanya pengetahuan, tidak akan tahu bagaiamana keadaan suatu negara atau kegiatan, misalnya tanpa ada wartawan mana bisa kita tahu pertandingan Piala Eropa ada atau tidak juaranya kalau tanpa ada wartawan, tidak akan ada hasil dari laporan kerja pemerintah kepada masyarakat dengan apa yang pemerintah lakukan selama ini, tanpa wartawan negara juga tidak bisa mengetahui apa yang masyarakat minta untuk pembangunan negara ini, jadi peran wartawan adalah yang tadi penulis utarakan adalah sangat mulia, kalau soal berat ya.. itu karena pekerjaan wartawan boleh dibilang lebih berat karena 24 jam dalam 7 hari tanpa ada isitilah libur harus mencari berita, mencari dan mewawancari narasumber dan itu semua tidak gampang penuh dengan lika-liku bahkan nywa sebagai taruhannya.

Jadi ada yang salahkah dengan profesi wartawan, sehingga harus di siksa, diancam jiwa dan keluarganya hingga nyawanya, jadi kalau menurut penulis apa yang dilakukan oleh beberapa orang hingga sekelompok orang yang menganiaya wartawan hingga membunuhnya adalah orang-orang bodoh dan tidak punya otak.

Penulis sangat setuju dengan apa yang dilakukan oleh wartawan biro Makassar tersebut dengan langsung melaporkan kepada pihak kepolisian terkait apa yang terjadi, tetapi juga penulis menyesalkan dengan sikap daripada aparat, dimana sampai saat ini penulis belum pernah melihat tayangan televisi khusus acara kriminalitas dan Polisi serta berita yang dicetak di Harian tentang sesorang yang di vonis pengadilan dan menginap di Hotel Prodeo karena menganiaya atau yang ringan menghambat kinerja wartawan dalam meliput dilapangan, karena selama ini yang ada hanya pelaporan-pelaporan saja tanpa ada tindakan lanjut dari pihak aparat keamanan untuk memproses hingga mengantarkan ke pihak penyidik Pengadilan, lantas kemana itu semua bahan laporan yang dilaporkan wartawan yang telah menjadi korban di kantor, apa dijadikan tumpukan kertas bekas setelah sekilo lebih panggil tukang abu gosok terus di lego dech buat nambah-nambahi uang rokok sama bensin dan terbukti apa yang penulis tulis ini yaitu KEMANA !! hasil akhir dari laporan seorang wartawati yang didampingi oleh pemimpin redaksi, dimana sang wartawati sebuah harian mengalami pelecehan seksual yang di lakukan oleh aparat suatu kesatuan di Polda Metropolitan Jakarta Raya dan pelecehan itu sendiri didapat diareal Markas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya.

Mau berapa lagi wartawan setiap hari, setiap bulan bahkan setiap tahun yang bekerja di wilayah hukum negara kesatuan Republik Indonesia dengan jumlah penduduk lebih 220 juta jiwa ini mengalami yang namanya intimidasi, penghinaan, pelecehan, hingga kematian, mungkin hanya wartawan ini dan Tuhan yang tahu.

Mari kita Hormati kinerja daripada wartawan….



Salemba, Agustus 2008


Rhivan Lorca


Yang Muda Yang Bergairah… Yang Tua Mbok Sadar diri..Ingat Umur !


Pesta demokrasi yang selalu dinantikan orang-orang di negara ini akan segera di gelar dan tinggal menunggu harinya..sudah banyak individual-individual negeri ini yang berkompeten berlomba membuat iklan politiknya bahkan ada yang numpang semaraknya ajang sepakbola warga Eropa dengan menyelipkan unsure politik negara ini.

Ada satu fenomena yang mungkin menurut pengamatan penulis agak aneh tapi kok baru sekarang bergerak ya.. yaitu adanya beberapa anak muda ( dari segi umur sich udah tua, tapi kalau disejajarkan dengan para pemimpin bangsa ya paling muda ) yang mendeklarasikan untuk maju menjadi pemimpin negara ini a.k.a RI 1.

Kita bisa lihat ada sosok Rizal Mallarangeng, Ratna Sarumpaet, Yusril Ihza Mahendra dan Fadjroel Rahman yang berlomba untuk mencuri perhatian 220 juta jiwa penduduk Indonesia ini untuk memilih mereka menjadi RI 1, trak record mereka di dunia dan panggung perpolitikan negara ini tidak dapat diragukan lagi, berbagai macam analisis politik mereka sering dimuat wara-wiri pada sejumlah media.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, apakah mereka mampu membawa negara ini menjadi berubah dan lebih maju dengan kelemahan mereka adalah usia mereka yang masih muda ? sementara yang tua dengan segala macam asam garam politik mereka ternyata tidak mampu membawa negara ini bangkit dan maju.

Kalau menurut penulis dari sekian itu, hanya ada satu yang menurut penulis agak berpontesi untuk duduk di kursi empuk Istana Negara, karena visi-misinya sangat jelas sekali ditunjang dengan latarbelakang yang membuatnya geram melihat kelakuan dari para tokok-tokoh tua negara ini.

Sudah banyak masalah yang membuat negara ini hancur selain ekonominya yang sudah sepuluh tahun masih saja tiarap, bila kita bandingkan dengan negara tetangga Thailand, dalam beberapa tahun saja hingga saat ini perekonomian mereka sudah melesat jauh, yaitu penegakkan hukum, kita bisa lihat dalam pemberitaan media massa setiap harinya ada berapa kolom berita yang dimuat redaksi terkait dengan penegakkan hukum baik korupsi, penyelewengan kekuasaan, hingga HAM, seperti contoh tidak jelasnya berbagai kasus HAM yang ada di negara ini misalnya kasus kematian akibat racun dari aktivis HAM Munir, Marsinah, Wartawan Bernas Udin, penculikan aktivis HAM, kasus trisakti, Semanggi I dan II, 27 Juli 1997, Tanjung Priok September 1984, Talang Sari, Lapindo Brantas dan masih banyak lagi termasuk yang uzur seperti nasib korban G 30s PKI yang sampai sekarang masih termarjinalkan oleh negara dan masyarakat karena mereka tidak tahu apa-apa..

Memang disatu sisi kemampuan calon pemimpin dari komunitas anak muda belum bisa diragukan kemampuannya oleh para kaum tua, tapi kalau tidak sekarang dimulai mau sampai kapan negara ini akan berserah kepada kaum tua yang jelas-jelas tidak mampu membawa negara ini lebih maju setelah tahun 1996 hingga sekarang.

Intinya sich bagi penulis buat para calon muda yang ingin duduk empuk dan nyaman di istana Negara adalah pertama, Jangan lagi membuat rayuan gombal kepada rakyat, karena rakyat sudah muak dan pengen muntah sampai dehidrasi karena selama lebih dari 63 tahun Indonesia merdeka dan 10 tahun Reformasi banyak pemimpin negara ini yang selalu janji-janji manis kepada rakyat bahwa negara ini akan lebih maju tetapi kenyataannya ? jadi Berkaryalah dengan NYATA BUKAN!! Dengan KATA-KATA.

Kedua, adanya sikap tegas dan keras dalam artian kalau memang dilingkungan kerjanya ada yang salah harus bisa menghukum dan meminggirkan dulu orangnya kalau perlu PECAT tanpa harus memikirkan siapa dia, latar belakangnya apa, terus prestasi untuk negara ini apa, kalau yang namanya kriminal ya kriminal, karena selama ini penulis lihat banyak pemimpin negara ini tidak bisa tegas dalam menindak anak buahnya, jadi saran penulis adalah berikan surat keputusan dimana jika ada pejabat negara mulai dari pusat hingga ke daerah yang terlibat bisa langsung diperiksa bahkan di penjara tanpa harus ada surat ijin, karena masalah surat ijin berlogo kepresidenan lah yang membuat banyak kasus pidana dan perdata seperti kasus korupsi terbengkalai bahkan gantung, karena aparat penyidik khususnya di lingkungan Mabes Polri dan Polda hingga Kejaksaan tidak berani karena belum keluar surat berlogo itu, kalau surat berlogo itu tidak ada lagi niscaya banyak kasus baik yang lama atau yang baru akan langsung proses hingga vonis. Selain itu juga harus berani membongkar kejahatan yang sifatnya mata rantai atau lingkaran setan seperti kasus Soeharto, kenapa negara ini bisa hancur dari segala dimensi dan bidang ya..karena tokoh otoriter inilah semua bermula sehingga beliau dan orang-orangnya bebas berkeliaran untuk memperkosa secara asal ekonomi negara ini dan sudah terbukti hingga sekarang, kalau ini bisa di berantas, walaupun secara kenyataan sang RI 1 ini pun kena harus mundur juga..tapi penulis yakin satu dari sekian orang yang penulis sebutkan ada satu yang bisa membongkar itu semua, karena ya.. itu ia tidak suka, Alergi atau anti dengan yang berbau namanya SOEHARTO dan CENDANA.

Kalau dua hal yang bisa di jalankan oleh para kandidat yang penulis utarakan di atas, tidak mustahil negara ini akan maju, dan tentunya suara penulis akan penulis berikan jika kedua hal di atas dilaksanakan dan bukan sekedar rayuan ibarat lelaki meminang pujaan hatinya begitu dapat apa yang diinginkannya lantas ditinggal begitu saja..

Selamat Berjuang kawan muda negeri ini untuk 2009 RI.1
Rhivan Lorca
mahasiswa Dept.Komunikasi Fisipol - UKI

Senin, 04 Agustus 2008

DPR Gudangnya Korup ? Emang..baru tahu


Pertama-tama penulis ingin minta maaf jika ada para pembaca atau pengunjung blog ini yang masih ada hubungan keluarga baik jauh maupun dekat dengan beberapa anggota DPR saat ini, bukan maksud untuk memojokkan atau menghina tapi itulah kenyataannya yang ada saat ini….

Boleh dibilang setiap bulan ada saja wakil rakyat kita di jemput oleh pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi-KPK atau Kejaksaan dari rumah pribadinya atau rumah selirnya bahkan dari ruang kerjanya untuk pindahan ke Hotel Prodeo di Trunojoyo, Jenderal Sudirman atau Cipinang untuk 40 hari mendatang karena suatu kasus yang berkaitan dengan kekuasaan bahkan sampai urusan ranjang segala..

Sebegini parahkah wajah wakil rakyat yang bulan April 2004 lalu kita antre sambil menunggu nama kita dipanggil untuk berikan suara kita kepada orang yang kita anggap tepat untuk menyalurkan apa isi hati kita terhadap perubahan negara ini? Kalau dilihat sich memang sudah parah kondisi muka-muka wakil rakyat kita yang ada sekarang maupun jaman-jaman dahulu.

Mungkin yang tepat menggambarkan muka dari para kelakuan politisi senayan adalah lirik dari sebuah lagu yang dibuat oleh SLANK yang sempat membuat heboh dan membuat merah muka dan kuping daripada Ketua Badan Kehormatan hingga akan menyeret kelompok Band ini ke meja hijau tapi hanya gertak sambal serta isapan dua ibu jari saja karena takut kali didemo 220 juta jiwa rakyat Indonesia yang sudah muak, tetapi itulah kenyataan, mari kita telaah lirik dari Gossip Jalanan apakah sesuai dengan muka dan perilaku daripara anggota DPR…mari


Siapa yang tau mafia selangkangan
Tempatnya lendir2
berceceran
Uang jutaan bisa dapat perawan

Lirik di atas sangat tepat sekali dengan kelakuan daripada para politisi Senayan, karena kita bisa lihat bagaimana skandal video Format real player 3gp antara penyanyi dangdut karbitan dengan anggota dewan yang beredar luas hingga ke ruang redaksi televisi yang membuat sosok dewan yang jadi new porn star ini harus rela menarik diri dari peredaran hingg sekarang tidak tahu dimana rimbanya, soal yang satu ini penulis tidak aneh melihatnya karena memang disana ada jaringan khusus buat penyedia wanita-wanita escort yang stand bye di sekitar lingkungan ya.. ibarat petugas Valet yang bisa kita lihat di Mall-Mall bahkan ada yang sampai bawa buku yang isinya photo-photo wanita-wanita mulai dari yang rapi, setengah bugil hingga bugil dengan posisi yang menggairahkan serta latarbelakang ada yang masih polos hingga artis kurang terkenal dan familiar keluar-masuk acara gossip dan ini diamini oleh beberapa staff dari anggota DPR itu sendiri termasuk juga sang sekretarisnya pun bisa rangkap jabatan, kalau Pagi Jam 08.00 sampai jam kantor usai jadi sekretaris kantor dari anggota itu dan mulai jam 18.00 hingga 06.00 pagi jadi sekretaris paling pribadi dan intim..betul tidak.

Kalau yang seperti ini kita bisa lihat bagaimana merahnya muka dari pada secretariat daerah Bintan ketika diputar pembicaraan telepon antara beliau dan Al Amin Nasution yang mana ada kata-kata seperti di bawah ini

Al Amin Nasution: Ya, carikanlah. Yang kira-kira udah lama aku kenal bos ini paham kan kira-kira.

A: Yang kayak tadi malam kan bagus juga yang baju putih itu.

Al Amin Nasution: Tak bagus.

A: Udah dipake ya?

Atau yang seperti ini , 'Tailor itu jahitannya sempit ini sangat jelas sekali arah pembicaraannya walaupun penuh dengan kode-kode yang mereka berdua dan Tuhan yang tahu, itu baru satu yang baru-baru ini membuat muka merah para anggota DPR ini.

Kemudian ada lagi lirik lagu seperti ini,


Mau tau gak mafia di senayan
kerjanya tukang buat
peraturan
bikin UUD ujung2nya duit,


kalau lirik yang satu ini sich tidak perlu ditutupi memang sudah menjadi makanan sehari-hari betul tidak ? untuk sekali rapat saja anggota kita yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik walaupun pada munafik semua mendapatkan amplop paling tidak minimal isi dari amplop coklat berlogo bank atau lambing DPR Rp.500,000 coba kalikan saja jumlah anggota yang hadir, tapi kenyataan di dalam ruang rapat ada berapa anggota yang hadir sisanya kemana ? ya tidak jauh-jauh alasan ke ketua sidang adalah kunjungan ke konstituen padahal seperti lirik lagu yang pertama diatas, itu baru sidang pertama kalikan berapa kali mereka bersidang hingga ketuk palu paripurna yang mengsahkan rancangan itu menjadi UU, berapa ratus ribu hingga jutaan uang itu masuk ke kantong depan, belakang, samping daripada jas anggota dewan ini, belum lagi lobby-lobby yang dilakukan pihak-pihak supaya perangkat daftar undang-undang itu menjadi sah secara hukum, berbagai jalan ditempuh termasuk urusan baju putih dan tailor jahitannya sempitpun di gunakan, agar bisa lolos, dan wakil rakyatlah yang ahlinya.

Tapi sangat pantas dan wajar kalau dua lirik yang ditulis oleh bimbin cs sangat pas dialamatkan kepada penghuni dari gedung yang mana pagarnya seharga Rp.2,1 Miliar tapi kok bisa rubuh ya sebanyak dua kali, dan juga sangat wajar kalau sekarang rakyat sudah muak dan ogah untuk memilih para calon anggota dewan untuk pemilu besok karena mungkin yang ada dipikiran warga Indonesia, ganti orang tetap saja perilakunya sama bahkan mungkin jangan-jangan lebih parah dari sekarang.

Pertanyaan dan sekalian kesimpulannya tentang masalah kelakuan dan perilaku daripada anggota dewan adalah pada pemilu 2009 besok berapa banyak jumlah warga pemilih yang tersebar mulai dari Ujung Pulau Sumatera hingga Ujung Papua begtu juga di tingkat kantor Perwakilan Indonesia di Luar Negeri mulai dari Kedutaan Besar Republik Indonesia hingga Kamar Dagang Internasional yang GOLPUT ??

Kita tunggu saja…..

Rhivan Lorca...
Mahasiswa Dept. Komunikasi Fisip- UKI
Pendapat Pribadi

Keterlaluan ( part1 )


Ini mungkin kisah paling tragis yang pernah penulis baca dalam hidup penulis, setidaknya 31 warga miskin diusir dari Rumah sakit hanya gara-gara pembangunan Rumah Sakit yang nantinya bersifat internasional.

Konyol itulah pernyataan sikap penulis terhadap apa yang terjadi di lingkungan Rumah Sakit Pusat Negara Dr. Cipto Mangunkusumo Jl Diponegoro Salemba-Jakarta Pusat, hanya karena ke 31 pasien rujukan dari berbagai Rumah sakit di daerah harus terusir hanya karena adanya pembangunan lanjutan dari salahsatu sarana rumah sakit yang nantinya digunakan supaya rakyat Indonesia yang biasa berobat di Luar Negeri tidak pergi lagi karena sudah ada fasilitasnya.

Kita tahu setiap hari RSCM menerima puluhan bahkan ratusan pasien yang kurang mampu dari berbagai daerah, karena keterbatasan peralatan dan biaya, sehingga rumah sakit di daerah mengirimkan pasien ke Jakarta, tetapi apa yang ada mereka menurut pihak terkait di kategorikan sebagai pasien rawat jalan, yang tidak perlu penginapan.

Yang penulis heran dan sedikit geram adalah, kok bisa-bisanya para pegawai terutama satpam rumahsakit mengusir mereka bahkan kata dari para pasien ini ada yang diusir dengan nada marah, kemudian yang herannya juga kok Ibu Menteri Kesehatan Republik Indonesia tidak menegur staff rumah sakit malah membuat pernyataan bahwa mereka ini keluarga pasien disuruh menginap di rumah sanak saudaranya daripada menginap di rumah sakit, yang menjadi pertanyaan penulis buat Ibu Menkes, mereka ini dari daerah mana mungkin mereka ada sodara di Jakarta, kalau ada tidak mungkin donk berobat di RSCM, jelas-jelas mereka rujukan dengan stempel GAKIN !! aneh-aneh aja nich Ibu Menteri.

Yang menjadi pertanyaan lagi adalah, kenapa rumah sakit daerah selalu merujuk ke RSCM jika tidak mampu, memangnya mereka tidak ada fasilitas alat dan dokter apa disana ? bukankah RSCM tidak jauh bedanya dengan rumah sakit di pusat propinsi seperti Hasan Sadikin Bandung memangnya tiap rumahsakit di daerah tidak dapat jatahan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk biaya operasional ? kalau seperti apa yang dialami oleh ke-31 pasien tidak mampu yang di usir adalah kesalahan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia karena tidak mampu memfasilitasi masyarakat yang butuh kesehatan, bukankah di konvensi kesehatan dunia mengatakan bahwa rumahsakit harus menerima pasien tanpa membedakan statusnya, kalau soal ke-31 pasien itu bagaimana, itu berarti Indonesia melanggar ketentuan itu untuknya belum tercium oleh badan kesehatan walaupun sudah diekspos oleh media di negara ini dan mungkin juga sudah dibaca oleh perwakilan badan kesehatan dunia yang ada di Jakarta, lalu bagaiamana kalau ternyata ada surat pertanyaan soal ke-31 pasien itu jika melihat konvensi kesehatan dunia ?

Saran penulis sich, simple dana itu janganlah dikorupsi kemudian perbaikilah sarana – prasarana yang ada di semua rumahsakit yang ada di Indonesia, karena selama ini rumah sakit di daerah sepertinya menurut pengamatan penulis, setiap ada masalah penyakit, rumah sakit tingkat kotamadya atau kabupaten langsung merekomendasikan ke rumah sakit ibukota propinsi, padahal kondisi rumahsakit di ibukota propinsi tidak jauh berbeda dengan konsisi rumah sakit di ibukota kotamadya atau kabupaten.

Apakah tragedy ke-31 pasien terlantar ini akan terulang kembali, tidak akan terulang jika masing-masing pihak tidak merasa paling hebat, seperti apa yang ada saat ini, pasienlah yang dijadikan korban. ( R-21 )

Keterlaluan ( Part 2 )

Belum selesai masalah 31 pasien diusir, kali ini ada aja dinegara ini menyimpan diskrimanasi fisik dalam hal pendidikan dan ini sangat keterlaluan.

Ini terjadi disebuah institusi negeri berlatarbelakang agama, dimana seorang calon mahasiswa ditolak mengikuti kegiatan perkuliahan di kampus tersebut dan pihak kampus mengembalikan dana calon mahasiswa itu.

Apa alasan dari pihak kampus menolak calon mahasiswa ini, apakah kurang ganteng atau apa ? ternyata ada factor yang membuat penulis kecewa yaitu calon mahasiswa ini memiliki kekurangan yaitu tidak bisa melihat a.k.a. Tuna netra, walaupun selang 2 x 24 jam, pihak rektorat kampus meralat serta mengklarifikasi dan mau menerima kembali sang calon mahasiswa itu..

Apa yang dilakukan oleh sebuah kampus yang mana “pemegang sahamnya “ adalah negara dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia sangat bertentangan dengan kebijakan dan amanat daripada para bapak bangsa dan pencetus negara ini yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, kalau kasusnya seperti ini apa yang dicerdaskan oleh bangsa kepada rakyatnya ?

Memang di satu sisi sebuah kekurangan dari seorang manusia akan selalu dipandang sebelah mata oleh sebagian orang yang melihat kekurangan dari manusia itu, tetapi apakah dengan kekurangan itu seorang manusia tidak bisa melakukan aktifitas atau untuk memenuhi kebutuhannya seperti pendidikan kalau modelnya seperti ini itu berarti pemerintah telah melanggar atau memasung kebebasan seseorang untuk memperoleh pendidikan yang ia inginkan dan itulah yang terjadi saat ini.

Lantas kalau semua warga Indonesia dari ujung Pulau We hingga ujung Pulau Merauke yang memiliki kekurangan fisik tetapi isi otaknya briliant kemudian tidak bisa melanjutkan pendidikan dan cita-citanya apakah negara mau bertanggung jawab dalam mencerdaskan anak bangsa yang mana sudah diamanatkan oleh pemimpin negara ini ?

Sudah saatnya jangan ada lagi diskriminasi lagi dalam hal pendidikan serta kekurangan orang karena bagaimanapun yang berhak mengatur mereka adalah Tuhan BUKAN manusia, lagipula di negeri ini banyak anak-anak atau warga yang secara fisik kurang seperti apa yang dialami oleh calon mahasiswa itu, tapi kalau dilihat dari kemampuan isi otak mereka, penulis akui ada beberapa yang cemerlang bahkan menciptakan suatu inovasi, tapi ya itu kembali lagi ke kitanya yang selama ini menganggap sebuah kekurangan itu adalah bagaikan kiamat atau AIB, padahal mereka itu sama-sama dengan kita diciptakan oleh Tuhan, sama-sama bayar pajak, sama-sama makan nasi, sama-sama mengenakan pakaian, sama-sama (maaf) memiliki rasa seksual, sama-sama ingin bersekolah sampai tingkat yang lebih tinggi, kenapa juga kita harus meminggirkan kepentingan mereka, alangkah lebih elegan kalau kita sama-sama merangkul mereka dan membantu mereka mewujudkan impian mereka, toch kalau kita membantunya paling tidak kita nanti di ujung usia kita apa yang telah kita perbuat akan menjadi catatan sendiri bagi sang pencipta betul tidak ? (ervanca)

Ternyata Negara Timor Leste Kaya Banget Lho !


Itu benar nyata, ternyata negara paling muda didunia ini ternyata negara paling kaya akan sumber daya mineralnya, padahal banyak di media mengatakan bahwa negara ini selain paling muda dan juga paling miskin karena tingkat pendapatannya tidak sesuai dengan kebijakan pendapatan yang dikeluarkan oleh badan PBB.

Kenapa penulis bilang seperti itu, karena penulis juga baru tahu setelah penulis mendapatkan undangan dan hadir pada acara yang diadakan oleh salahsatu universitas yang lokasinya tepat didepan RumKit Medistra yang berkerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Demokrasi Timor Leste yang menghadirkan mantan Perdana Menteri Timor Leste, H.E. Mari Alkatiri. Beliau mengatakan bahwa potensi sumber daya alam dari negara ini terutama sector migas yang berada di sebuah celah yang bernama celah timor bisa menghasilkan uang senilai US$ 30 Juta sedangkan jumlah penduduk dari Timor Leste hanya berpenduduk sekitar 1 juta penduduk, bisa dibayangkan betapa kayanya negara ini.

Masalahnya adalah minyak ini tidak sepenuhnya dikelola oleh pemerintahan mereka, melainkan sistem bagi untung yang menyebabkan negara ini terpuruk ke dasar jurang kemiskinan, sehingga banyak kita lihat di berita tentang kondisi negara ini.

Republik Demokrasi Timor Leste, sebelum menjadi sebuah negara adalah sebuah wilayah yang bergabung dengan negara Republik Indonesia pada tahun 1976 dengan nama Propinsi Timor-Timur lewat perjanjian dan peristiwa yang terkenal yaitu perang seroja, selama bertahun-tahun nasib warga Timtim selalu dianaktirikan oleh pemerintah pusat yaitu Jakarta, sehingga rata-rata penduduk Timtim berada dibawah garis kemiskinan, singkat cerita karena tidak ada perhatian sehingga menyebabkan rakyat Timtim menderita yang memungkinkan menurut penulis, Australia melihat kemungkinan untuk “memprovokasi” karena melihat mungkin berdasarkan analisis intelijent mereka dimana Indonesia tidak pernah melacak minyak di sekitar wilayah Timor-Timur, akhirnya terjadinya jajak pendapat yang diadakan oleh rakyat Timtim dan PBB memutuskan hubungan emosial antar Dili dengan Jakarta sebagai sebuah kesatuan dalam wilayah Republik Indonesia, dan hasil itulah yang menyebabkan nasib Timor Leste hingga saat ini.

Lantas apa yang membuat Timor Leste menjadi negara miskin bukannya negara kaya? Mungkin salahsatunya yang diucapkan oleh sang mantan perdana menteri adalah bahwa masih banyak warga TL yang berpendidikan rendah dan tidak ada kemampuan dalam melakukan kegiatan yang ada, yang ada malah disana, banyak pemuda TL setelah menempuh pendidikan langsung di nikahkan dan hidup berkeluarga, kalaupun ada yang sukses biasanya rata-rata berpendidikan diluar TL, dan mereka memilih tidak kembali karena yang tadi penulis bilang kondisi dan sarananya yang jauh dari perkiraan.

Tapi lanjut sang mantan Perdana Menteri, ketika memimpin TL menjalin kerjasama dengan pemerintah Kuba untuk program studi dimana ada sekitar 700 calon dokter menimba ilmu di Havana dan kemungkinan akan bertambah, sedangkan untuk yang sekolah di luar TL mencapai 500 pemuda dan salahsatunya ada di Kampus yang kemarin menggelar diskusi.

Yang menjadi pertanyaan adalah sampai kapan Negara Republik Demokrasi Timor Leste seperti ini dan kapan keluar dari keterpurukan dan julukan yang ada saat ini, hanya kepada para pemuda Timor Leste-lah yang bisa menjawab itu semua dan tentunya difasilitasi oleh pemerintah,kalau tidak ada kerjasama ini mungkin nasib di sepuluh tahun atau puluhan tahun mendatang akan sama seperti saat ini, bahkan bisa hilang ? betul tidak? ( ervanca )

Malang Nian Nasibmu Anak Indonesia…


Pertama-tama penulis ingin mengucapkan walau sudah terlambat, selamat hari anak Indonesia buat semua anak yang ada di Indonesia ini, semoga bisa menjadi anak yang berguna bagi orangtua dan terutama bangsa serta negara ini.

Maksud judul diatas bukan menyudutkan anak Indonesia, tetapi fakta di lapangan dan didepan mata kita sudah membuktikan bahwa anak Indonesia bukanlah anak dalam pengertian sehari-hari, dimana yang namanya anak adalah dunia yang bebas, lucu dan polos tetapi kenyataannya ?

Kita bisa lihat berapa banyak anak yang usia dini dipekerjakan oleh orangtuanya di semua perempatan lampu merah mulai dari ujung Aceh hingga ujung papua, berapa banyak anak usia sekolah yang seharusnya menghirup udara sekolah dan pendidikan harus rela berpanas-panasan dan kedinginan untuk memenuhi kebutuhannya walaupun yang harus memenuhi kebutuhannya adalah orangtuanya, berapa banyak anak yang tidak bisa bermain sepakbola atau bermain petak umpet, karena setiap hari sejengkal tanah mulai dari ujung sumatera hingga papua selalu ditanami beton keras, berapa banyak anak yang melakukan tindakan kriminal dan dimasukkan ke dalam sel orang dewasa bukan sel anak-anak begitu juga pada persidangan yang dijadikan satu dengan persidangan umum dan terbuka, berapa banyak anak-anak dan wanita yang diperdagangkan secara antar kota antar propinsi di Indonesia atau antar negara, berapa banyak anak yang mengalami kekerasan baik secara fisik yang dilakukan didalam luar atau.Kekerasan secara seksual baik pelecehan atau menjadi (maaf) Pelacur Cilik, yang sempat heboh di berbagai media sebelum menjelang perayaan Hari Anak Nasional 2008

Itu dari segi psikologisnya kemudian ada lagi pertanyaan yaitu..Berapa banyak anak di Indonesia mulai dari ujung Pulau We hingga Ujung Merauke – Papua yang hapal dan aktif menyanyikan lagu anak-anak seperti Paman datang dari desa, atau Lihat Kebunku, atau nyanyian nasionalisme seperti Hari Merdeka atau Indonesia Raya atau Garuda Pancasila ?

Jawabnya..TIDAK ADA !!!, kenapa tida ada ? ya karena anak jaman sekarang beda dengan jaman penulis atau pembaca serta pengunjung blog ini ketika kecil yang masih memahami akan norma-norma termasuk lagu-lagu yang sesuai dengan usia kita dulu, kalau sekarang ketika kita Tanya kepada adik, sepupu, keponakan atau anak serta cucu tentang lagu anak kecil jawab mereka tidak tahu yang mereka tahu adalah lagu-lagu masa kini seperti Teman Tapi Mesra- Ratu, Jangan selingkuh – Angkasa, atau SMS atau Criminal Cat a.k.a Kucing Garong, itulah anak-anak sekarang yang penulis juluki generasi Breadtalk n J.Co beda dengan kita.

Tayangan televisi pun sangat beda dan kontras sekali jika kita bandingkan dengan jaman kita dulu dimana jaman kita kecil ada tayangan, ACI- Aku Cinta Indonesia, Si Unyil, kemudian yang bersifat pendidikan seperti tayangan Cerdas Cermat, atau Si komo, sedangkan sekarang menurut pengamatan penulis tidak ada satupun televisi yang menayangkan acara khusus anak-anak, kalaupun ada pasti unsure anak-anaknya kecil presentasinya ketimbang sinetron, kita tahu banyak sinetron yang sampah kalau menurut penulis karena tidak ada unsure apapun dalam tayangan itu, yang ada hanya menjual mimpi, selangkangan dengan banyaknya adegan ranjang, dan selingkuh, dan mistis, lalu kemana tayangan anak-anak ?

Ini yang menjadi renungan dan perhatian kita khususnya para taipan-taipan media baik televisi, rumah produksi agar buatlah tayangan yang bermutu terutama untuk pasar anak-anak, jangan Cuma sinetron sampah saja demi mengejar rating tiap Rabu dikeluarkan oleh badan survey terpercaya yang kemudian diiklankan di semua Harian yang ada di Indonesia dengan sombong bahwa anda satu-satunya televisi peringkat pertama di Indonesia dengan tayangan sinetron yang ratingnya juga berada di peringkat pertama, kalau ini yang dicari lalu kemana hak anak untuk menonton yang mendapatkan tontonan yang sesuai umurnya ?

Selain media televisi, media industri rekaman juga harus intropeksi dengan nuraninya bagaimana cara menghidupkan kembali industri lagu anak-anak yang sudah lama terkubur, terakhir penulis ingat hanya Tasya yang menyanyikan lagu anak-anak ciptaan bapak A.T. Mahmud selanjutnya tidak ada lagi, padahal menurut riset yang penulis lakukan beberapa tahun lalu, setidaknya kalau tidak salah ada lebih dari dua ratus judul lagu anak-anak baik karangan bapak A.T. Mahmud, Ibu Sud, Bapak dan Ibu Kak Sur dan pencipta lagu anak-anak lainnya yang berinisial NN yang belum di publikasi secara luas kepada khalayak, kalau ke-200 ini bisa ditemukan dan direkam tentunya musik anak-anak yang lebih bervariasi dan tidak lagi menyanyikan lagu orang dewasa seperti lagunya D’Massive Cinta ini membunuhku atau lagunya Yovie- Nuno – Janji Suci.

Mungkin pertanyaan yang langsung terlontar dari mulut sang taipan industri rekaman dan media adalah, apakah tayangan atau lagu ini berkaitan dengan dunia anak-anak bisa dijual dan menghasilkan banyak untung ? kalau kita percaya pasti bisalah, sekarang kalau bukan kita sebagai orangtua menjadi contoh untuk anak-anak ini, mau jadi apa anak-anak ini kalau haknya sebagai anak sudah terkoyak akibat perkosaan media yang menjadikan anak-anak sebagai korban industri yang bukan seharusnya mereka lakukan dan lihat.apa yang terjadi sekarang ini.

Peran pemerintah yang dipimpin oleh Presiden SBY yang akan segera berakhir ini harus berada di depan daripada masalah ini, memang kita mengakui pemerintah tidak bisa seperti jaman dinasti Cendana yang seenak jidat dan perutnya untuk mengontrol media, tetapi setidaknya pemerintah bisa memperingatkan dan menantang media baik media cetak, elektronik, serta online untuk sama-sama membuat tayangan yang pas untuk dunia anak-anak bukannya seperti saat ini, menurut data yang dilansir oleh sebuah badan internasional khusus anak-anak yang juga penulis baca dan lihat setidaknya ada jutaan paling tidak sekitar 3 juta anak bekerja di lahan yang berbahaya dan mengandung resiko nyawa, setidaknya 75 persen dari komunitas Pekerja Seks Komersial – PSK adalah anak yang berada di bawah umur 18 tahun, sekitar 70-80 ribu anak menjadi korban eksploitasi seksual baik berupa hubungan seksual sampai rekaman video seksual yang sering kita simpan di Handphone dengan format real player 3gp atau yang sering kita tonton dan download lewat facebook, You tube!, lantas dimanakah tanggung jawab pemerintah yang mana pemerintah harus bertanggung jawab terhadap keselamatan warganya termasuk anak-anak yang mana sudah teramanatkan dalam UUD 1945 ?

Sampai kapan anak-anak Indonesia tidak bisa merasakan apa yang namanya dunia anak-anak atau dunia mereka yang selalu ceria, bermain dengan fasilitas yang bagus, sekolah tanpa harus bingung bagaimana biayanya atau gedung yang sudah rusak, ini menjadi pelajaran bagi pemerintah yang tentunya bekerjasama dengan sejumlah Lembaga yang concern dengan dunia anak-anak..( RRJ/ R-83/ R-21)

Sabtu, 02 Agustus 2008

Futsal For Bibles




Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) mempunyai visi dan misi, yaitu menghadirkan Firman Allah kepada sebanyak mungkin orang dengan bahasa yang mudah dimengerti, serta menggalang dukungan bagi penyebaran Firman Allah untuk saudara-saudara yang merindukan Firman Allah namun tidak dapat mengupayakan dengan kekuatannya sendiri.

Menjawab misi pelayanan tersebut, LAI bersama Kelompok Kerja Pemuda (KKP), mengajak kaum muda Kristen dan setiap orang yang percaya yang terbeban untuk ikut terlibat dalam penyebaran Firman Allah ini. Salahsatu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan turnamen Futsal. Kenapa Futsal ? Dan bagaimana pertandingan ini dapat menjadi salah satu cara penyebaran Firman Allah ?

Futsal merupakan olahraga yang saat ini sangat digemari oleh kalangan kaum muda. Teamwork, sportivitas, strategi dan kompetitif menjadikan futsal merupakan ajang permainan yang dapat mempersatukan kaum muda dari berbagai kalangan, latar belakang dan denominasi gereja. Melihat peluang yang baik seperti ini LAI akan menggelar Turnament Futsal yang bertema FUTSAL FOR BIBLES pada tanggal 11 & 18 Oktober 2008, bertempat di Futsal City.

Selain sebagai pemersatu, Futsal For Bibles-FFB ini akan menjadi ajang kegiatan penggalangan dukungan bagi proyek Penerjemahan dan Penerbitan 5,000 eksemplar Kabar Baik Bergambar bahasa Siau yang akan diberikan secara Cuma-Cuma bagi anak-anak di Siau, Sangihe Talaud, Sulawesi Utara.

Dukungan yang dibutuhkan untuk proyek Penerjemahan dan Penerbitan Kabar Baik Bergambar bahasa Siau adalah Rp. 194,668,000,- Bagi saudara yang terpanggil untuk berpartisipasi dan ingin memberikan dukungan, Saudara dapat mengisi formulir yang telah disediakan dan mengembalikannya kepada Lembaga Alkitab Indonesia.

Turnament ini terbuka HANYA untuk PEMUDA GEREJA ( Dengan melampirkan Surat Keterangan yang ditandatangani oleh Pendeta Gereja) dengan Batas Umur 15-30 Tahun dan tempat terbatas HANYA 64 Tim !

Kabar Baik Bergambar Bahasa Siau

Siau terletak di perairan Sulawesi Utara, terdiri dari gugusan pulau dan terdapat 128 pulau kecil yang membentang dari Selatan Pulau Biaro, hingga Utara Pulau Miangas. Wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe sebagian besar terdiri dari pegunungan dan tanah berbukit yang dikelilingi oleh lautan dan terbagi atas dua gugusan kepulauan : Gugusan kepulauan Sangihe dan Gugusan Kepulauan Siau-Tagulandang. Mayoritas penduduk Siau beragama Kristen, dimana pekerjaan utama mereka di Siau adalah nelayan dan bercocok tanam.
Menyusul upaya penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Siau, saat ini Lembaga Alkitab Indonesia berencana untuk menerbitkan Kabar Baik Bergambar dalam bahasa Siau yang dimaksudkan untuk menjadi konsumsi khusus anak-anak penutur aktif bahasa ini. Diharapkan semakin banyak anak-anak berbahasa Siau mencintai Firman Tuhan, melalui cerita-cerita Alkitab bergambar yang sesuai dengan dunia mereka. Dukungan dari saudara-saudar seiman untuk kelangsungan proyek ini sangat diharapkan.

Terimakasih untuk segala perhatian serta dukungan yang Saudara berikan, dan dimohon partisipasi Saudara untuk kegiatan Futsal For Bibles.( ervanca / R-83 )